24 Oktober 2025
15:12 WIB
Dari Safato Sampai Festa, Seberapa Dekat Kita Dengan Bahasa Portugis?
Kehadiran Portugis di Indonesia dalam periode yang cukup lama membuat budaya mereka banyak diserap oleh masyarakat setempat. Termasuk salah satunya bahasa yang bahkan hingga kini terus digunakan
Penulis: Arief Tirtana
Editor: Andesta Herli Wijaya
Seorang pejalan kaki mengamati mural tentang bahasa. FOTO ANTARA/Puspa Perwitasari.
JAKARTA - Pertemuan Presiden Indonesia dengan Presiden Brasil Luiz Inácio Lula da Silva di Istana Merdeka, kamis (23/10) melahirkan sebuah pernyataan menarik terkait bahasa. Prabowo Subianto menegaskan bahwa bahasa Portugis akan menjadi prioritas untuk diajarkan di sekolah-sekolah di Indonesia.
Pernyataan Prabowo selain bernilai politis terkait kemitraan dua negara, juga memberi penegasan tentang sejarah bahasa kedua negara. Faktanya, bahasa Portugis memang menghubungkan Indonesia dengan Brasil, sebab kedua negara sama-sama pernah dikuasai oleh Portugis (Portugal) pada abad ke-16. Portugis menguasai Brasil di tahun 1500–1822 dan di saat yang hampir sama juga hadir di Nusantara (Maluku, Timor, Malaka).
Publikasi Mahmudah Fitriyah dkk. dalam jurnal Dialektika Volume 10, Nomor 1 tahun 2023, berjudul "Representasi Serapan Bahasa Portugis Sebagai Pemerkaya Kosakata Bahasa Indonesia", diakses Jumat (24/10), menegaskan kalau kehadiran Portugis di Indonesia dalam periode yang cukup lama membuat budaya mereka banyak diserap oleh masyarakat setempat. Termasuk salah satunya bahasa yang bahkan hingga kini terus digunakan.
"Pada masa kolonial, bangsa Portugis memiliki pengaruh yang kuat di Indonesia dan terdapat banyak interaksi antara masyarakat Portugis dan masyarakat lokal. Selama periode tersebut, banyak kata serapan dari bahasa Portugis yang masuk ke dalam bahasa Indonesia," tulis Mahmudah Fitriyah dkk.
Tapi pola di Indonesia berbeda dengan Brasil. Jika di Brasil bahasa Portugis diadopsi secara keseluruhan menjadi bahasa utama mereka, di Indonesia bahasa Portugis diserap dengan penyesuaian pengucapan.
Tidak semua kata serapan Portugis masuk secara langsung, sebagian melalui Melayu Pasar, Melayu Ambon, Makassar, atau Ternate. Daerah-daerah yang dulu dikuasai Portugis.
Secara jumlah, beberapa penelitian melaporkan angka yang berbeda, seberapa banyak bahasa Portugis yang diserap ke bahasa Indonesia. Namun jumlahnya ada di kisaran 60–100 kata, yang hingga kini masih digunakan di bahasa Indonesia modern. Namun, jika kita menghitung semua kata serapan, nama tempat, dan bentuk turunan, jumlahnya bisa mencapai 150–200 kata.
Kata-kata tersebut masuk terserap menjadi bahasa Indonesia melalui berbagai aktivitas, seperti perdagangan, agama, dan budaya. Terutama di bidang makanan dan minuman, benda rumah tangga atau keseharian, musik, agama (Katolik), serta pelayaran dan militer.
Baca juga: Keroncong, Musik Para Tawanan di Kampung Tugu
Kata-kata Dari Bahasa Portugis
Bahasa Portugis diserap ke bahasa Melayu dalam berbagai ranah komunikasi masyarakat sehari-hari. Dari makanan dan minuman, menghadirkan kata-kata seperti mentega, yang dalam bahasa portugis adalah manteiga hingga keju (queijo).
Sementara dari benda rumah tangga atau keseharian jumlahnya lebih banyak lagi. Meliputi kata-kata seperti meja (mesa), botol (botelha), garpu (garfo), sepatu (safato), jendela (janela) dan lain-lain.
Kemudian dari ranah agama, ada kata gereja (igreja), altar, biara (beira), misa (missa), santo (santo), rohani (ruhani), baptis (baptizar) dan dosa (doça). Di bidang militer dan pelayaran, ada bendera (bandeira), kapal (capel) dan lain-lain.
Kemudian biola (viola), gitar (guitarra) dan dansa (dança). Selain itu juga ada kata-kata umum seperti boneka (boneca), nona (dona), pesta (festa), sekolah (escola), kamar (cama), sabtu (sabado) dan minggu (domingo).
Jika ingin menelisik lebih jauh, jejak bahasa Portugis juga juga melekat dalam istilah-istilah yang menggambarkan aktivitas tertentu di masayakat. Seperti misalnya istilah 'ninabobo' yang dikenal hari ini, dulunya adalah sebuah kata kerja dalam bahasa Portugis, yaitu 'ninar' yang bermakna meninabobokan atau membuai dengan nyanyian.
"'Ninar' adalah kata kerja bahasa Portugis yang berarti 'meninabobokan'. Adapun 'nina' dalam bahasa Portugis berarti 'ninabobo' atau 'nyanyian membuai'. Hal ini ditemukan juga dalam bahasa Indonesia yaitu nyanyian pengantar tidur yang mengandung lirik 'Ninabobo'," tulis Mahmudah Fitriyah dkk.
Fakta lainnya, Flores, pulau yang indah dan kaya akan lanskap budaya di Nusa Tenggara Timur, sejatinya adalah nama yang diberikan oleh bangsa Portugis. 'flores' dalam bahasa Portugis berarti 'bunga-bunga', mirip dengan 'flower' dalam bahasa Inggris.
Dengan banyaknya kata-kata dari bahasa Portugis yang mirip dengan kata bahasa Indonesia, mengajarkan bahasa tersebut di sekolah-sekolah di Tanah Air mungkin akan relatif lebih mudah. Meski demikian sejumlah pihak mengingatkan agar pengajaran bahasa ini memiliki dasar manfaat yang jelas. Baik itu secara strategis, hubungan diplomatik, termasuk juga harus relevan dengan kebutuhan dan masa depan peserta didik.