c

Selamat

Senin, 17 November 2025

KULTURA

09 Mei 2025

13:41 WIB

BRIN-SIG Kembangkan Beton Hijau Dari Fly Ash Dan Slag Nikel

Beton ini akan digunakan untuk proyek tanggul, infrastruktur pelabuhan dan kawasan pesisir lainnya. Diyakini materinya akan tahan gelombang dan rendah karbon

Editor: Rikando Somba

<p>BRIN-SIG Kembangkan Beton Hijau Dari<em>&nbsp;Fly Ash</em> Dan <em>Slag&nbsp;</em>Nikel</p>
<p>BRIN-SIG Kembangkan Beton Hijau Dari<em>&nbsp;Fly Ash</em> Dan <em>Slag&nbsp;</em>Nikel</p>

Ilustrasi Faba untuk keperluan konstruksi. Shutterstock/Dudi Hata

JAKARTA-Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dan BUMN PT Semen Indonesia Persero Tbk (SIG) bersepakat bersama mengembangkan penggunaan beton hijau yang ramah lingkungan guna pembangunan infrastruktur kawasan pesisir dan laut.  BRIN dan SIG akan memformulasikan material baru, contohnya waste material seperti fly ash dan slag nikel, dalam komposisi beton hijau. 

Beton ini akan digunakan untuk proyek tanggul, infrastruktur pelabuhan dan kawasan pesisir lainnya.

“Kedua pihak memiliki kesamaan visi untuk memajukan bangsa dan negara. Kerja sama ini menjadi kontribusi untuk melindungi pantai-pantai dari abrasi dengan memberi lapis lindung,” kata Kepala Organisasi Riset Energi dan Manufaktur BRIN Cuk Supriyadi Ali Nandar di Jakarta, Jumat (9/5).

Kepala Pusat Riset Teknologi Hidrodinamika BRIN Teguh Muttaqie menjelaskan lebih lanjut, beton hijau ini diharapkan lebih ramah lingkungan dibandingkan beton konvensional karena lebih rendah emisi, diproduksi dengan energi yang lebih efisien, namun tetap berkualitas tinggi.

Kesepakatan ini dimanifestasikan lewat penandatanganan kerja sama Pengembangan Beton Hijau untuk Infrastruktur Kawasan Pesisir dan Laut itu dilakukan oleh Direktur Operasi SIG, Reni Wulandari dan Kepala Pusat Riset Teknologi Hidrodinamika BRIN Teguh Muttaqie.

Supriyadi mengatakan, BRIN akan membuat lapis lindung menggunakan teknologi beton yang ramah lingkungan tanpa mengesampingkan kualitas dan sesuai dengan peruntukan di wilayah Indonesia.


Berketahanan Tinggi Tahan Gelombang
Kepala Pusat Riset Teknologi Hidrodinamika BRIN Teguh Muttaqie menjelaskan,   BRIN dan SIG akan memformulasikan material baru, contohnya waste material seperti fly ash dan slag nikel, dalam komposisi beton hijau sehingga tercipta desain baru yang dapat digunakan untuk proyek tanggul, infrastruktur pelabuhan dan kawasan pesisir lainnya.

“Beton konvensional membutuhkan banyak energi yang berdampak pada perubahan iklim. Saya yakin SIG memiliki strategi dan inisiatif untuk berkontribusi dalam pembangunan berkelanjutan di Indonesia, dengan menerapkan teknologi bersih dan hijau” kata dia.

Baca juga: Jembatan Ramah Lingkungan Mahasiswa UGM Juara Fondasi Steel Bridge Competition 2025 

                    PLN Optimalkan 1,2 Juta Ton FABA Untuk Dukung Ekonomi Sirkular


Sementara itu, Direktur Utama SIG Donny Arsal mengatakan, di tengah persaingan ketat, perseroan ingin menjaga komitmen dalam memproduksi bahan bangunan ramah lingkungan yang merupakan bagian dari upaya dekarbonisasi.

Dikutip dari Antara, semen hijau perseroan lebih rendah emisi karbon hingga 38% dibandingkan semen konvensional. Setelah berhasil memproduksi semen hijau untuk kawasan pesisir, kerja sama dengan BRIN ini diharapkan memperluas pengembangan dalam produksi beton hijau untuk kawasan pesisir.

Produk bahan bangunan rendah karbon semakin dibutuhkan dalam urgensi penanganan dampak perubahan iklim dan kebutuhan pembangunan berkelanjutan.

Direktur Operasi SIG, Reni Wulandari menyampaikan, dalam riset ini kedua pihak akan mengembangkan produk beton hijau yang memiliki ketahanan tinggi di lingkungan ekstrem seperti kawasan pesisir dengan menggunakan material rendah karbon. Beton ini diyakini punya ketahanan tinggi terhadap sulfat, termasuk gelombang, pasang surut, dan korosi akibat ion klorida.

Sementara, Fly Ash Bottom Ash (FABA) sejak tahun 2021 sudah dimanfaatkan menjadi produk olahan limbah dari Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) yang paling memberikan manfaat nyata bagi kehidupan masyarakat. 

Beberapa pemanfaatan FABA diantaranya menjadi substitusi bahan baku untuk beton, seperti paving, batako, tetrapod, dan produk beton pracetak lainnya. Belakangan,  FABA juga telah digunakan sebagai bahan campuran pupuk kompos, bahan timbunan tanah dan material NAF (Non Acid Forming) sebagai stabilisator keasaman tanah.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar