22 Juli 2024
12:17 WIB
Wamendag Jerry Dorong Perdagangan Indonesia-Rusia
Data Kemendag menunjukan defisit neraca perdagangan Indonesia-Rusia sebesar US$1,52 miliar pada 2023.
Editor: Fin Harini
Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Jerry Sambuaga di Jakarta, Senin (15/7/2024). Sumber: ANTARA/HO-Kemendag
JAKARTA - Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Jerry Sambuaga meyakini Indonesia masih memiliki ruang yang signifikan untuk meningkatkan perdagangan dengan Rusia.
"Indonesia masih dapat meningkatkan kontribusinya terhadap sektor perdagangan dan investasi Rusia. Hal ini ditunjukkan tren ekspor Indonesia ke Rusia yang selama lima tahun terakhir (2019-2023) meningkat sebesar 4,71%," ujar Jerry melalui keterangan di Jakarta, Senin (22/7), dilansir dari Antara.
Data Kemendag menunjukkan total perdagangan kedua negara pada periode tersebut tumbuh 17,05%, dengan ekspor ke Rusia tumbuh 4,71% dan impor Indonesia dari Rusia naik 24,97%.
Tercatat pada 2023, total perdagangan Indonesia-Rusia sebesar US$3,34 miliar. Dari jumlah itu, ekspor Indonesia ke Rusia sebesar US$912,9 juta.
Di sisi lain, impor Indonesia dari Rusia sebesar US$2,43 miliar pada 2023. Dengan demikian, Indonesia mencatatkan defisit neraca perdagangan dengan Rusia sebesar US$1,52 miliar.
Baca Juga: Kemenperin Bidik Potensi Ekspor Dari Konflik Rusia-Ukraina
Adapun impor utama Indonesia dari Rusia pada 2023 meliputi batu bara bituminus senilai US$495,6 juta, besi baja US$389,6 juta, pupuk US$338,1 juta, serealia US$274,8 juta, dan asbestos US$45,03 juta.
Untuk Januari-Mei 2024, total perdagangan kedua negara turun 6,69% menjadi US$1,31 miliar dari US$1,41 miliar di periode yang sama 2023. Ekspor Indonesia ke Negeri Beruang Merah itu sebesar US$417 juta, tumbuh 9,17% dibandingkan Januari-Mei 2023 US$381 juta.
Sedangkan, nilai impornya US$899,9 juta atau melemah 12,57% dari US$1,02 miliar. Dengan demikian, defisit neraca perdagangan dengan Rusia mencapai US$482,8 juta atau turun dari tahun sebelumnya US$647,3 juta.
Jerry menekankan, kemitraan ekonomi Indonesia-Rusia dibangun atas dasar saling menguntungkan dan tujuan bersama. Kemitraan strategis Indonesia-Rusia ditujukan untuk mendorong terciptanya hubungan perdagangan yang lebih erat dan berkelanjutan.
Kemitraan ini bukan hanya tentang perdagangan, tetapi juga tentang membina hubungan ekonomi yang lebih dalam yang dapat teruji waktu dan pergeseran ekonomi global.
Saat menghadiri Forum Eksportir Indonesia-Rusia yang berlangsung di Etnomir, Kaluga Oblast, Rusia pada Rabu (17/7), Jerry memaparkan ekonomi Indonesia. Sebagai ekonomi terbesar di Asia Tenggara, Indonesia menghadirkan peluang luar biasa bagi para pelaku bisnis dari seluruh dunia dengan Produk Domestik Bruto (PDB) US$1,32 triliun pada 2023 dan pertumbuhan ekonomi mencapai 5,05%.
"Indonesia telah berhasil menarik perhatian dunia sebagai bintang gemilang di Asia dalam dekade terakhir. Indonesia juga telah muncul sebagai pusat kekuatan dalam industri strategis," kata Jerry.
Dari sisi investasi, Indonesia mengalami peningkatan realisasi investasi yang signifikan pada tahun lalu, yakni mencapai US$89,3 juta atau meningkat 17,5% dibandingkan tahun sebelumnya. Capaian ini tidak hanya menciptakan 1,82 juta lapangan kerja, tetapi juga melampaui target yang ditetapkan.
Baca Juga: Ekspor Komoditas Unggulan Dan Industri Pengolahan Lesu
Jerry berharap dapat meningkatkan kemitraan yang saling menguntungkan, dan mendorong kolaborasi yang lebih kuat untuk bersama-sama menavigasi ekonomi global yang dinamis.
Forum ini menunjukkan komitmen kedua pemerintah untuk memelihara dan memfasilitasi hubungan perdagangan, kemitraan ekonomi, dan investasi.
Jerry juga mengumumkan, perundingan Perjanjian Perdagangan Bebas Indonesia-Uni Ekonomi Eurasia/Indonesia-Eurasian Economic Union Free Trade Agreement (IEAEU FTA) berjalan dengan baik. Perundingan putaran ke-4 telah berlangsung pada Maret 2024 lalu.
IEAEU FTA ini bertujuan membina hubungan ekonomi yang lebih dalam dan memfasilitasi arus perdagangan dan investasi antara Indonesia dan negara-negara anggota EAEU, termasuk Rusia.
"Perjanjian ini akan membuka jalan bagi akses pasar yang lebih besar, pengurangan hambatan perdagangan, dan peningkatan kolaborasi ekonomi," pungkasnya.
Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Jerry Sambuaga saat menghadiri Pelatihan Bisnis Online Ekspor di kantor Pusat Pelatihan Sumber Daya Manusia Ekspor dan Jasa Perdagangan (PPEJP), Jakarta, Senin (15/7/2024). (ANTARA/HO-Kemendag).