07 Oktober 2025
08:10 WIB
Vivo-bp AKR Sepakat Beli BBM Pertamina; Exxon-Shell Masih Alot
Negosiasi Pertamina Patra Niaga dengan Vivo dan bp-AKR menemui titik terang, pembicaraan akan dilanjutkan hal teknis. Sedangkan negosiasi Pertamina dengan ExxonMobil dan Shell masih alot.
Penulis: Yoseph Krishna
Editor: Khairul Kahfi
Ilustrasi - Petugas menunggu calon konsumen di SPBU BP Minangkabau, Jakarta. Antara Foto/Ika Maryani
JAKARTA - Kegaduhan stok BBM untuk SPBU swasta memasuki babak baru setelah pertemuan digelar dengan PT Pertamina Patra Niaga di Kantor Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Ditjen Migas) Kementerian ESDM.
Dalam hal ini, negosiasi antara PT Pertamina Patra Niaga dengan beberapa badan usaha swasta telah menemui titik terang, yakni dengan PT Vivo Energy Indonesia, PT Aneka Petroindo Raya (APR), serta PT AKR Corporindo.
Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga Roberth Marchelino Verieza mengatakan, ketiga perusahaan tersebut sepakat menindaklanjuti pembicaraan atau negosiasi lebih teknis terkait pembelian BBM murni (base fuel) dari Pertamina.
Baca Juga: Yah! BBM Mentah Pertamina Ditolak; Vivo-BP Batal Beli, Shell Ogah
Adapun tindak lanjut atau tahap selanjutnya dari perjanjian business-to-business itu ialah kesepakatan dokumen pernyataan dalam rangka menjaga aspek Good Corporate Governance (GCG) dan regulasi, seperti pernyataan anti monopoli, money laundry, penyuapan, dan lain sebagainya.
"Kemudian, menyampaikan kebutuhan komoditi yang dibutuhkan dan membahas kesepakatan terkait spesifikasi produk, key terms, dan GTC (General Terms and Conditions)," ucap Roberth kepada Validnews, Jakarta, Senin (6/10) malam.
Baca Juga: Lepas Tangan Soal Batalnya Swasta Beli BBM Pertamina, Bahlil: Itu Urusan B2B
Selanjutnya, PT Pertamina bakal menyampaikan kembali spesifikasi produk yang memenuhi persyaratan seluruh badan usaha swasta, termasuk joint surveyor untuk dikonfirmasi oleh SPBU swasta terkait.
Apabila Vivo dan bp-AKR sepakat, pelaksanaan proses pengadaan komoditas tersebut dapat dilakukan. Pemenang pengadaan pun akan disampaikan kepada SPBU swasta mencakup penyedia kargo, best price, serta volume kargo.
"Apabila BU (Badan Usaha) swasta sepakat, maka akan dibicarakan terkait aspek komersial (B2B), dan tidak kalah pentingnya adalah joint inspection yang dilakukan," jabar dia.
Baca Juga: Hipmi: Impor BBM Bukan Monopoli, Pertamina Bantu SPBU Swasta
Jika seluruh hal sudah disepakati antarpihak, Roberth mengatakan, pengiriman kargo bakal berlangsung sekitar pekan ketiga Oktober 2025 untuk segera disalurkan ke tangki dan pompa-pompa bensin milik badan usaha swasta.
"Perlu ditekankan dan disepakati bahwa proses ini berjalan dengan kesepakatan dari 3 BU swasta tersebut karena pengiriman kargo dalam satu pengadaan yang sama, tidak terpisah-pisah," jelasnya.
Negosiasi Shell Masih Alot
Berbeda dengan Vivo dan bp-AKR, pembicaraan antara Pertamina Patra Niaga dengan ExxonMobil dan Shell justru masih alot.
Baca Juga: Harga BBM Pertamina, Shell, bp, dan Vivo Naik Pada Oktober
Shell, misalnya, masih perlu berkoordinasi dengan kantor pusat soal pemenuhan compliance vendor secara lebih spesifik, sedangkaan ExxonMobil akan berdiskusi untuk kebutuhan November 2025 mengingat masih adanya stok yang tersedia.
"Kembali kami sampaikan bahwa dengan semangat kolaborasi berdasarkan niat baik untuk memberi pelayanan pada masyarakat ini untuk disikapi dengan bijak dan positif," tegas Roberth.