c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

EKONOMI

04 Agustus 2025

19:33 WIB

Utang Paylater Perbankan Warga RI Melonjak Jadi Rp22,99 T

Pertumbuhan kredit paylater perbankan bulan ini cukup tinggi. OJK mencatat, baki debit kredit BNPL Juni 2025 tumbuh sebesar 29,72% (yoy).

Penulis: Fitriana Monica Sari

Editor: Fin Harini

<p id="isPasted">Utang <em>Paylater</em> Perbankan Warga RI Melonjak Jadi Rp22,99 T</p>
<p id="isPasted">Utang <em>Paylater</em> Perbankan Warga RI Melonjak Jadi Rp22,99 T</p>

Fitur Livin’ Paylater dalam aplikasi aplikasi Livin’ by Mandiri. Antara/HO-Bank Mandiri  

JAKARTA - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melaporkan, utang masyarakat Indonesia dalam skema Buy Now Pay Later (BNPL) atau paylater perbankan per Juni 2025 sudah mencapai Rp22,99 triliun.

Jumlah utang pada bulan Juni 2025 ini tumbuh 5,02% dibandingkan pada bulan sebelumnya yang sebesar Rp21,89 triliun.

Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae mengatakan secara tahunan, pertumbuhan kredit paylater perbankan bulan ini cukup tinggi. OJK mencatat, baki debit kredit BNPL Juni 2025 tumbuh sebesar 29,72% (yoy).

"Per Juni 2025, baki debit kredit BNPL sebagaimana dilaporkan dalam SLIK, tumbuh sebesar 29,72% year on year (yoy) menjadi sebesar Rp22,99 triliun," kata Dian dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (4/8).

Baca Juga: Waspada! Utang Paylater Warga RI Di Bank Mei 2025 Capai Rp21,89 Triliun

Senada dengan hal itu, Dian menyebutkan, jumlah rekening paylater perbankan pada Juni 2025 juga mencatatkan kenaikan menjadi sebanyak 26,96 juta pengguna.

"Dengan jumlah rekening (paylater perbankan) mencapai 26,96 juta," tutur dia.

Porsi kredit BNPL perbankan relatif masih kecil. Tercatat, yakni sekitar 0,28% dari total kredit perbankan nasional. Namun, Dian menyebut, jenis pinjaman ini menunjukkan tren pertumbuhan yang tinggi secara tahunan.

"Untuk porsi kredit Buy Now Pay Later (BNPL) perbankan tercatat 0,28% dari total kredit, namun terus mencatatkan pertumbuhan yang tinggi secara tahunan," katanya.

Baca Juga: Bank Nilai Kemampuan Nasabah Bayar Paylater Sebelum kucurkan KPR

Secara keseluruhan, OJK melaporkan, pertumbuhan kredit perbankan pada Juni 2025 tercatat hanya sebesar 7,77% secara tahunan yoy atau menjadi sekitar Rp8.059,79 triliun.

Berdasarkan jenis penggunaan, kredit investasi tumbuh tertinggi sebesar 12,53%. Kemudian, diikuti oleh kredit konsumsi sebesar 8,49%. Sedangkan, kredit modal kerja tumbuh sebesar 4,45% (yoy).

"Ditinjau dari kepemilikan bank umum swasta nasional domestik tumbuh paling tinggi, yaitu sebesar 10,78% (yoy)," ungkap Dian.

Berdasarkan kategori debitur, kata Dian, kredit korporasi tumbuh sebesar 10,78%, sementara kredit UMKM tumbuh sebesar 2,18%, di tengah upaya perbankan yang berfokus pada pemulihan kualitas kredit UMKM.

 


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar