c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

EKONOMI

07 Juni 2025

14:56 WIB

Usai 9 Tahun, Perundingan IEU-CEPA Masuk Tahap Akhir

Indonesia terus berkomitmen memperkuat kemitraan strategis dengan Uni Eropa. Hubungan ekonomi antara kedua negara terus menunjukkan tren positif dengan nilai perdagangan 2024 mencapai US$30,1 miliar.

Penulis: Fitriana Monica Sari

Editor: Khairul Kahfi

<p dir="ltr" id="isPasted">Usai 9 Tahun, Perundingan IEU-CEPA Masuk Tahap Akhir</p>
<p dir="ltr" id="isPasted">Usai 9 Tahun, Perundingan IEU-CEPA Masuk Tahap Akhir</p>

Menko Ekonomi Airlangga Hartarto melakukan pertemuan bilateral dengan European Union Commissioner for Trade and Economic Security Maroš Šefčovič terkait penyelesaian perundingan IEU-CEPA pada 2025 di Brussels, Belgia, Jumat (6/6). Dok Kemenko Ekonomi

BRUSSELS - Pemerintah Indonesia terus berkomitmen memperkuat kemitraan strategis dengan Uni Eropa, khususnya di bidang ekonomi dan perdagangan.

Pernyataan itu Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto sampaikan saat melakukan pertemuan bilateral dengan European Union Commissioner for Trade and Economic Security Maroš Šefčovič di Berlaymont Building, Brussels, Belgia, pada Jumat (6/6).

Pertemuan ini merupakan kelanjutan dari komunikasi intensif sebelumnya, termasuk pertemuan virtual pada 5 Mei 2025 lalu, untuk mendorong penyelesaian perundingan Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA) pada 2025. 

Langkah ini sejalan dengan komitmen kuat kedua pihak untuk meningkatkan hubungan dagang dan investasi yang saling menguntungkan.

“Perjanjian IEU-CEPA telah mencapai tahap akhir setelah sembilan tahun lamanya melaksanakan perundingan. Hal ini tentunya menjadi momentum penting di tengah kondisi perekonomian global yang tidak dapat diprediksi dan tidak pasti, sehingga ini menunjukkan pentingnya kerja sama dalam mengatasi tantangan global,” ungkapnya dalam keterangan resmi, Jakarta, Sabtu (7/6).

Baca Juga: Mendag RI Minta Dukungan Prancis Segera Rampungkan I-EU CEPA

Sebagai informasi, hubungan ekonomi Indonesia dan Uni Eropa terus menunjukkan tren positif dengan nilai perdagangan mencapai US$30,1 miliar pada 2024. 

Uni Eropa merupakan mitra dagang terbesar kelima bagi Indonesia, sementara Indonesia menempati posisi sebagai mitra dagang ke-33 bagi Uni Eropa. 

Neraca perdagangan antara kedua pihak tetap surplus bagi Indonesia, dengan peningkatan signifikan dari US$2,5 miliar pada 2023 menjadi US$4,5 miliar pada 2024.

Menko Airlangga mengapresiasi kepada pihak yang telah mencapai kesepakatan penting mengenai perdagangan dan pertumbuhan berkelanjutan. Indonesia dan Uni Eropa juga sudah menyepakati sebuah isu penting yaitu sustainability framework.

Baca Juga: Dibahas Sejak 2016, Mendag Targetkan IEU-CEPA Rampung Sebelum Oktober 2024

Lebih lanjut, Indonesia juga mengupayakan agar Uni Eropa memberikan preferensi kepada produk perikanan Indonesia, sama seperti yang diberikan kepada negara mitra lainnya. 

"Indonesia adalah negara kepulauan dengan laut yang luas. Kami memprioritaskan produk perikanan asal Indonesia untuk bisa masuk ke pasar Eropa,” kata Airlangga.

Pada akhir pertemuan, Menko Airlangga juga menyampaikan apresiasi atas pernyataan dari Komisioner Maros yang memberikan perlakuan khusus terkait kebijakan Uni Eropa yang bertujuan untuk mengurangi deforestasi dan kerusakan hutan kepada negara-negara mitra yang sudah memiliki FTA/CEPA dengan Uni Eropa.

“Indonesia dan Uni Eropa sepakat untuk segera menyelesaikan isu-isu yang masih tersisa dan siap mengumumkan penyelesaian perundingan secara substansi pada akhir Juni 2025,” pungkas Menko.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar