c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

EKONOMI

23 Oktober 2023

13:52 WIB

Unjuk Teknologi, Industri Manufaktur RI Ikuti Ajang ITAP di Singapura

Selain mempromosikan produk berteknologi tinggi, ada tujuan lain yang ingin dicapai industri manufaktur Indonesia lewat keikutsertaan dalam ajang ITAP ke-6 di Singapore Expo.

Penulis: Aurora K M Simanjuntak

Editor: Fin Harini

Unjuk Teknologi, Industri Manufaktur RI Ikuti Ajang ITAP di Singapura
Unjuk Teknologi, Industri Manufaktur RI Ikuti Ajang ITAP di Singapura
Paviliun Indonesia pada ajang Industrial Transformation Asia Pacific (ITAP) ke-6 yang digelar di Singapore Expo selama 18-20 Oktober 2023. Kemenperin/Dok

JAKARTA - Kementerian Perindustrian membawa enam pelaku industri manufaktur Indonesia berpartisipasi dalam pameran internasional, yakni Industrial Transformation Asia Pacific (ITAP) ke-6 di Singapore Expo.

Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (ILMATE) Kemenperin, Taufiek Bawazier mengatakan ITAP 2023 merupakan ajang promosi dan unjuk kemampuan, khususnya di sektor industri manufaktur dalam menjalankan program Making Indonesia 4.0.

"Dalam ajang ini, kami memboyong enam perusahaan, Asosiasi Sistem & Teknologi Tanpa Awak (ASTTA), PT Bentara Tabang Nusantara (BETA), CV AMX UAV Technologies, PT Stechoq Robotika Indonesia, PT Diametral Involute, dan PT Lanius Inovasi Indonesia," ujarnya dalam keterangan resmi, Senin (23/10).

Menurut Taufiek, penting bagi pelaku industri manufaktur untuk unjuk keunggulan dalam ajang tersebut. Dia berharap melalui pameran, pelaku industri RI bisa melaksanakan kerja sama, atau bahkan mendapat investor.

Baca Juga: Produk Digital dan Elektronik RI Siap Tempur di Pasar Global

Pasalnya, Taufiek menilai, industri manufaktur RI memiliki peran sebagai pendorong utama pertumbuhan ekonomi nasional. 

Hal ini tercermin dari konsistensi industri pengolahan nonmigas yang berkontribusi sebesar 16,30% dengan nilai pertumbuhan sebesar 4,56% pada Kuartal II/2023.

Selain berpartisipasi dalam pameran, Indonesia juga ikut serta dalam Forum Innovation Stage. Agendanya serupa, kegiatan itu bertujuan untuk mempromosikan produk dan teknologi Indonesia di Singapura.

Sekretaris Ditjen Ketahanan, Perwilayahan dan Akses Industri Internasional (KPAII) Kemenperin, Jonni Afrizon menuturkan partisipasi Indonesia dalam ajang ini sangat penting dalam membentuk ekosistem industri 4.0. 

Selain itu, untuk meningkatkan akses pasar dan jejaring bisnis, termasuk menggaet para investor.

"Kita harap keikutsertaan Indonesia dapat menyambut potensi kolaborasi dengan berbagai mitra internasional, baik dalam bentuk investasi, pengembangan sumber daya manusia, R&D, serta bidang kerja sama lainnya di kawasan Asia Pasifik," kata Jonni.

Kemenperin Fasilitasi Pelaku Industri di Pameran ITAP
Pada kesempatan yang sama, Sekretaris Ditjen ILMATE Kemenperin, Yan Sibarang Tandiele menjelaskan, program fasilitasi keikutsertaan industri nasional pada ITAP 2023 bertujuan untuk mendorong ekspor.

Utamanya, ekspor produk industri berteknologi tinggi yang ditargetkan mencapai 13% pada tahun 2024. Adapun hal itu tertuang dalam RPJMN 2020-2024 sesuai Peraturan Presiden (Perpres) 18/2020.

"Strategi peningkatan ekspor barang dan jasa sektor industri manufaktur akan didukung oleh revitalisasi industri pengolahan yang mendorong diversifikasi produk ekspor non-komoditas, terutama produk manufaktur berteknologi tinggi," tutur Yan.

Dia berharap keikutsertaan Indonesia pada ITAP 2023 dapat meningkatkan pertumbuhan sektor industri logam, mesin, alat transportasi, dan elektronika (ILMATE).

Baca Juga: Ada Hilirisasi, Kontribusi Manufaktur Ditargetkan Kembali ke 20% PDB

Yan menyebutkan pada Kuartal II/2023, sektor ILMATE tumbuh sebesar 12,16% dengan kontribusi 4,19% terhadap PDB nasional. Sementara, sumbangan pada PDB industri non-migas mencapai 24,19%.

"Promosi kemampuan produk ILMATE di kancah internasional diharapkan dapat mempertahankan pertumbuhan sektor ILMATE yang telah bertahan double digit sejak Kuartal III/2022," imbuhnya.

Dalam rangkaian Forum Innovation Stage, terjadi penandatangan dua kesepakatan kerja sama atau MOU. Itu terdiri dari MoU antara PT Bentang Tabang Nusantara dan Rohde & Schwarz, serta PT Stechoq Robotika Indonesia dan Adex Aile Co.,Ltd.

Adapun kerja sama PT Bentang Tabang Nusantara dan Rohde & Schwarz akan berfokus pada kemitraan bisnis dan market segmen Aerospace Defense Technology (ADT) dan Wireless Industrial Communication (WIC), serta Industrial Component and Research (ICR).

Sementara itu, lingkup kerja sama PT Stechoq Robotika Indonesia dengan Adex Aile Co.,Ltd berfokus pada distribusi dan marketing alat uji keamanan kelistrikan, serta perawatan alat uji keamanan kelistrikan.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar