04 September 2023
17:24 WIB
Penulis: Aurora K MÂ Simanjuntak
JAKARTA – Pemerintah menargetkan peningkatan kontribusi industri manufaktur menjadi sebesar 20% terhadap produk domestik bruto (PDB) nasional.
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan, industri pengolahan Indonesia pernah berkontribusi lebih dari 20%. Contohnya, sumbangsih industri manufaktur Indonesia mencapai 29,3% pada awal 2019. Pada kuartal II/2023 porsi manufaktur turun ke 16,3% terhadap PDB.
“Ini yang menjadi tekad dari pemerintah, dari Kemenperin, untuk bisa meningkatkan kembali kontribusi manufaktur terhadap PDB sampai ke angka 20%,” ujarnya dalam Kuliah Umum di Universitas Andalas, Padang, Sumatra Barat, Senin (4/9).
Agus menyampaikan, pemerintah menyusun rencana induk pembangunan industri nasional atau RIPIN. Salah satu target RIPIN adalah memastikan kontribusi industri pengolahan kembali menyentuh 20% PDB. Saat ini adalah penyusunan tahap kedua RIPIN untuk periode 2025-2035.
“Ini sedang disusun, salah satunya juga akan menargetkan kontribusi dari sektor manufaktur sebesar 19% sampai 20% dari PDB,” tutur Agus.
Baca Juga: Semester I 2023, Investasi Industri Manufaktur Capai Rp270,3 Triliun
Menperin menyebutkan ada empat kebijakan yang diterbitkan untuk mencapai target tersebut. Pertama, hilirisasi, terutama industri berbasis sumber daya alam (SDA). Agus menjelaskan saat ini pemerintah fokus menjalankan hilirisasi di 3 sektor industri.
Itu mencakup industri berbasis agro, seperti industri hilir kelapa sawit, kakao, rumput laut dan karet. Kemudian, industri berbasis bahan tambang dan mineral, seperti industri besi baja, aluminium, nikel, tembaga, serta industri berbasis migas dan batubara, seperti pupuk dan petrokimia.
Agus menerangkan program hilirisasi memberikan multiplier effect atau dampak berganda. Di antaranya, meningkatkan nilai tambah bahan baku, menarik investasi masuk ke Indonesia, menghasilkan devisa dari ekspor, dan menambah jumlah serapan tenaga kerja.
Kedua, pemanfaatan teknologi dan digitalisasi melalui program industri Making Indonesia 4.0.
Baca Juga: Indeks Kepercayaan Industri Agustus 2023 Melambat ke Level 53,22
Ketiga, pengembangan industri hijau untuk pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Keempat, penguatan sumber daya manusia industri sebagai fondasi untuk melaksanakan berbagai berbagai kebijakan.
“Industri manufaktur masih menjadi kontributor terbesar bagi perekonomian nasional, bagi PDB, yaitu di angka 16,9% terhadap PDB. Itu sebabnya memang sangat penting untuk kita terus memberikan perhatian kepada sektor industri manufaktur,” kata Agus.
Sebelumnya, tercatat investasi sektor industri manufaktur sebesar Rp270,3 triliun sepanjang semester I/023. Capaian ini naik 17% dibandingkan capaian pada periode yang sama tahun sebelumnya (yoy).
Berdasarkan data Kementerian Investasi/BKPM, capaian investasi sektor manufaktur itu menyumbang 39,8% dari total realisasi investasi di tanah air periode Januari-Juni 2023 yang mencapai Rp678,7 triliun.