17 Oktober 2023
20:17 WIB
Penulis: Aurora K MÂ Simanjuntak
Editor: Fin Harini
JAKARTA – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menyebut seiring inisiatif Making Indonesia 4.0, jumlah pelaku industri digital di Indonesia semakin banyak. Kualitas berbagai produk digital dan elektronik made in Indonesia pun mulai mampu bersaing di pasar internasional.
"Produk digital dan elektronik dari Indonesia yang semakin baik kualitasnya mulai mampu bersaing di pasar global," ujar Dirjen Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE) Kemenperin Taufiek Bawazier dalam keterangan resmi, Selasa (17/10).
Transformasi digital merupakan kebutuhan industri, terutama manufaktur RI. Menurutnya, transformasi digital sebagai upaya untuk meningkatkan efisiensi dan mendorong terciptanya inovasi teknologi. Nantinya hal tersebut bisa memacu daya saing RI di kancah global.
Ia menyampaikan Kemenperin berupaya mendorong pelaku usaha dalam negeri untuk lebih mengenalkan kemampuan industri digital dan elektronika nasional di mata pasar global.
Untuk itu, Kemenperin memfasilitasi enam produsen industri digital dan elektronika ikut serta di ajang Pameran Hong Kong Electronics Fair (Autumn Edition). Dengan demikian, para pelaku usaha bisa sekaligus memperluas akses pasar mereka.
Baca Juga: CEO Kata.ai: Sektor Industri Mulai Tawarkan Produk Digital
Pada kesempatan yang sama, Direktur Akses Sumber Daya Industri dan Promosi Internasional Kemenperin, Iken Retnowulan menjelaskan paviliun RI memamerkan beberapa jenis produk teknologi.
Contohnya seperti, kabel fiber optik, alat kesehatan digital, robotic, serta produk digital seperti Artificial Intelligence (AI) dan Database Center.
"Fasilitasi promosi pada pameran ini dimaksudkan untuk memperkenalkan produk, jasa dan teknologi industri nasional di pasar internasional, khususnya bagi industri elektronika dan digital," terang Iken.
Ia menyebutkan enam perusahaan industri elektronika dan digital yang ikut pameran di Hong Kong, antara lain PT. Communication Cable System Indonesia, PT. Nocola IoT Solution, PT. Qwords Company International, PT. Solusi Pakai Muka, PT. Stechoq Robotika Indonesia dan UMG IDEALAB.
Dengan keikutsertaan enam perusahaan itu di ajang internasional, Sekretaris Ditjen ILMATE Yan Sibarang Tandiele berharap aksi tersebut selain untuk promosi, bisa juga membuka peluang kerja sama dan investasi baru.
"Selain itu, menjadi langkah strategis untuk meningkatkan kapasitas industri dalam negeri, menciptakan keseimbangan, serta menurunkan defisit neraca perdagangan yang selama ini disumbangkan oleh industri elektronika dan digital," tutup Yan.