22 Agustus 2025
20:39 WIB
Udang Indonesia Diduga Terpapar Zat Bahaya, Mendag Tak Ingin Ini Terulang
Kementerian Perdagangan (Kemendag) mengaku terus melakukan koordinasi dan identifikasi terkait temuan adanya zat berbahaya pada udang beku asal Indonesia oleh otoritas AS.
Penulis: Erlinda Puspita
Pembudidaya memanen udang hasil budidaya dengan penerapan Cara Budidaya Ikan yang Baik (CBIB) di tambak Budi Daya Udang Berbasis Kawasan (BUBK) Kebumen, Jawa Tengah, Selasa (22/7/2025). Antara/HO-KKP
JAKARTA - Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso menegaskan, kasus ekspor udang Indonesia ke Amerika Serikat (AS) yang diduga terkontaminasi zat berbahaya, saat ini masih terus diidentifikasi. Namun, ia memastikan ke depannya kejadian ini tak terulang lagi, agar pasar udang Indonesia tidak terganggu.
Budi menjelaskan, pihaknya saat ini masih terus berkoordinasi dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Kementerian Perindustrian, serta Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) dalam pengidentifikasian kasus ekspor udang terkontaminasi tersebut.
"Sekarang memang diidentifikasi ya oleh Kementerian/Lembaga (K/L) teknis seperti Kementerian Lingkungan Hidup, KKP, dan Kementerian Perindustrian, dan sebagainya. Nah ke depan jangan sampai ini terjadi lagi. Karena jangan sampai pasar kita menjadi terganggu terutama pasar udang, harus kita jaga," tegas Budi saat ditemui di Kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta, Jumat (22/8).
Baca Juga: Mendag Gelar Investigasi Klaim AS Soal Udang RI Terpapar Zat Radioaktif
Terkait kendala tersebut, Budi mengaku hal ini tak berdampak pada ekspor komoditas udang Indonesia keseluruhan sampai sekarang. Tetapi, ia berharap kejadian serupa tidak terulang lagi.
"Yang lain nggak ada masalah. Jadi bukan berarti ketika ada masalah terus semua distop, nggak begitu," ujarnya.
Sebelumnya, Kementerian Perdagangan (Kemendag) sudah berkoordinasi dengan Menteri KKP yakni Sakti Wahyu Trenggono dan Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten) untuk mengevaluasi ekspor udang beku Indonesia ke AS yang diduga terpapar bahan radioaktif Cesium-137.
Inspeksi tersebut dilakukan untuk membuktikan ada atau tidaknya hasil temuan Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (Food and Drug Administration/FDA) terkait kandungan Cesium-137 dalam udang beku yang diekspor oleh PT Bahari Makmur Sejati dengan nama operasi BMS Foods.
Budi menilai, adanya temuan tersebut juga menjadi bahan evaluasi Indonesia dalam mengekspor produk pangan. Dia mengakui bahwa ekspor produk pangan memiliki standar yang lebih tinggi dibandingkan dengan ekspor produk-produk lainnya.
Baca Juga: Amerika Serikat Jadi Pasar Utama Produk Perikanan RI
Dikutip dari laman resmi FDA, produk udang mentah beku tersebut dijual di toko Walmart di negara bagian Alabama, Arkansas, Florida, Georgia, Kentucky, Louisiana, Missouri, Mississippi, Ohio, Oklahoma, Pennsylvania, Texas, dan West Virginia.
Bea Cukai dan Perlindungan Perbatasan AS (U.S. Customs & Border Protection/CBP) menyampaikan Cesium-137 terdeteksi pada kontainer pengiriman di empat pelabuhan AS (Los Angeles, Houston, Savannah, dan Miami).
Atas temuan itu, FDA menghentikan impor produk-produk olahan PT Bahari Makmur Sejati karena terindikasi terkontaminasi oleh zat kimia, dalam hal ini Cesium-137, hingga PT Bahari Makmur Sejati dinilai berhasil mengatasi permasalahan itu.