c

Selamat

Sabtu, 15 November 2025

EKONOMI

24 Juli 2024

15:46 WIB

Amerika Serikat Jadi Pasar Utama Produk Perikanan RI

Meski turun 7,5% secara tahunan, Amerika Serikat masih menjadi negara tujuan utama ekspor perikanan Indonesia sepanjang Januari-Juni 2024.

Penulis: Yoseph Krishna

<p>Amerika Serikat Jadi Pasar Utama Produk Perikanan RI</p>
<p>Amerika Serikat Jadi Pasar Utama Produk Perikanan RI</p>

Ilustrasi. Pekerja menata ikan tuna di dalam truk di Pelabuhan Tanjungwangi, Banyuwangi, Jawa Timur, Rabu (10/8 /2022). Antara Foto/Budi Candra Setya

JAKARTA - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mencatat nilai ekspor produk perikanan sepanjang semester 1 tahun 2024 ini sebesar US$2,71 miliar atau setara Rp44,24 triliun, meningkat tipis 1% jika dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Dari capaian tersebut, Amerika Serikat menjadi negara utama tujuan ekspor produk perikanan asal Indonesia. Meski menurun 7,5% secara year-on-year, ekspor perikanan RI ke Negeri Paman Sam sepanjang paruh pertama 2024 mencapai US$889,39 juta.

Sementara itu, Tiongkok hanya sebesar Rp556,04 juta atau naik 9%, ASEAN US$353,93 juta naik 16,5%, Jepang US$285,4 juta atau turun 16% secara tahunan, dan terakhir ialah Uni Eropa sebesar US$193,35 juta atau meningkat 18,9%.

Pada sisi komoditas, udang menempati nomor wahid terkait ekspor produk perikanan RI sepanjang Januari-Juni 2024. Sekalipun anjlok 13,6%, nilai ekspor udang RI sepanjang semester 1 2024 tercatat sebesar US$755,79 juta.

Mengekor di belakang udang, terdapat komoditas tuna-cakalang-tongkol dengan nilai ekspor US$456,64 juta atau naik 4,8%, cumi-sotong-gurita US$396,94 juta naik 34,2%, rajungan-kepiting US$275,15 juta naik 22%, serta rumput laut di peringkat kelima senilai US$162,38 juta atau anjlok 33,9% dibanding semester 1 2023.

Baca Juga: KKP: Standardisasi Mutu Ikan Untuk Keamanan Pangan

"Ekspor hasil perikanan kita US$2,71 miliar, impor perikanan US$220 juta, sehingga neraca perdagangan kita surplus US$2,49 miliar," ucap Staf Ahli Menteri Kelautan dan Perikanan Bidang Ekologi dan Sumber Daya Laut Hendra Yusran Siri dalam konferensi pers di Kantor KKP, Rabu (24/7).

Meningkatnya nilai ekspor ke Uni Eropa dijelaskannya sejalan dengan langkah pemerintah untuk menyebarkan produk perikanan Indonesia hingga ke Benua Biru.

Akan tetapi, Indonesia punya tantangan hambatan non tarif yang diberlakukan oleh negara-negara Eropa, sehingga pemerintah terus melakukan pendekatan atau diplomasi dengan kedutaan besar di berbagai negara.

"Kita mencoba untuk menembus pasar Eropa ini karena memang saat ini ada hambatan non-tarif. Ini yang kita lakukan pendekatan secara diplomasi bilateral maupun diplomasi ekonomi, bekerja sama dengan kedutaan kita di berbagai negara," terang Hendra.

Baca Juga: KKP Taksir Transaksi Indo Fisheries 2024 Capai Rp151 Miliar

Diplomasi terkait hambatan non tarif sendiri telah dilakukan untuk komoditas udang ke Amerika Serikat dalam rangka menjamin keamanan pangan produk perikanan Indonesia.

"Memang ada beberapa teman-teman yang kita coba atasi dan ini juga bersama Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi kita coba untuk mengatasi hambatan non-tarif ini," katanya.

Sementara untuk Uni Eropa, Hendra mengatakan pemerintah akan mulai bernegosiasi pada September-Oktober 2024 mendatang untuk memastikan produk perikanan RI bisa masuk Benua Biru tanpa hambatan tarif maupun non-tarif.

"Kalau yang sekali lagi Uni Eropa saat ini mereka lagi libur musim panas, kita akan mulai negosiasi September atau Oktober nanti untuk memastikan produk kita masuk pasar UE tanpa hambatan tarif maupun non-tarif," tandas dia.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar