23 Agustus 2025
16:51 WIB
Trump Umumkan “Penyelidikan Tarif Besar-Besaran” Pada Furnitur Impor
Presiden AS Donald Trump mengancam akan mengenakan tarif untuk furnitur yang diekspor ke negara tersebut.
Penulis: Fin Harini
Pekerja menyelesaikan pembuatan kursi di salah satu industri furnitur di Bandengan, Jepara, Jawa Tengah, Rabu (9/4/2025). Antara Foto/Yusuf Nugroho
ISTANBUL - Presiden Donald Trump mengumumkan pada Jumat (22/8) bahwa ada penyelidikan besar-besaran terkait tarif terhadap furnitur yang masuk ke Amerika Serikat.
“Dalam 50 hari ke depan, penyelidikan itu akan selesai, dan furnitur yang datang dari negara lain ke Amerika Serikat akan dikenakan tarif dengan besaran yang masih akan ditentukan,” tulis Trump di platform media sosial Truth.
Dilansir dari Antara, ia mengatakan bahwa langkah ini akan membawa bisnis furnitur kembali ke negara bagian Carolina Utara, Carolina Selatan, Michigan, dan negara bagian lain di seluruh negeri.
Impor furnitur AS mencapai sekitar US$26,4 miliar (sekitar Rp428 triliun) tahun lalu, dengan sumber impor utamanya berasal dari Vietnam, China, Kanada, Meksiko, dan Italia.
Dikutip dari Bloomberg, Trump tidak merinci bagaimana investigasi tersebut dilakukan. Namun, seorang pejabat AS mengatakan penyelidikan tersebut dilakukan oleh Departemen Perdagangan sebagai bagian dari penyelidikan kayu dan produk kayu olahan berdasarkan Pasal 232 Undang-Undang Perluasan Perdagangan, yang memungkinkan pengenaan tarif atas barang-barang yang dianggap penting bagi keamanan nasional.
Baca Juga: Mendag Sebut Penjualan Furnitur Indonesia Kalah Saing Dari Vietnam
Berdasarkan undang-undang tersebut, Menteri Perdagangan diharapkan menyampaikan hasil penyelidikan apa pun dalam waktu 270 hari sejak dimulainya penyelidikan, yang dimulai pada 10 Maret, meskipun keputusan Trump dapat diambil setelahnya.
Pengumuman Trump ini menambah daftar industri yang menjadi sasaran tarif. Departemen Perdagangan telah menyelidiki potensi pungutan pada berbagai sektor termasuk farmasi, semikonduktor, pesawat terbang, mineral penting, dan truk medium-duty.
Sebelumnya, pemerintah mengatakan telah memulai penyelidikan keamanan nasional terhadap impor energi angin, menargetkan industri yang sering dikecam Trump dengan serangan — termasuk turbin yang merusak pemandangan di beberapa lapangan golfnya di Skotlandia.
Trump telah mengumumkan bea masuk untuk baja, aluminium, tembaga, dan mobil.
Baca Juga: Polemik Tarif Impor AS, Industri Mebel Khawatir Kehilangan Ekspor US$1,4 M
Turunkan Defisit
Trump juga menyinggung soal tarif dan mengklaim langkah tersebut telah berhasil menurunkan defisit anggaran.
“Saya dengan bangga mengumumkan bahwa Perwakilan Kiri Radikal yang bekerja di Kantor Anggaran Kongres (CBO) kini telah mengakui betapa luar biasanya strategi tarif saya, dengan mengatakan ‘Tarif Trump mengurangi defisit US$4 triliun (Rp64.924 triliun).”
Padahal, lanjutnya, Perwakilan Kiri Radikal sempat menolak saat ia mengusulkan kebijakan tarif. Trump menyebut mereka menolak mengakui potensi keberhasilan yang bisa dicapai.
“Defisit turun, pajak turun, energi turun, harga secara umum turun, satu-satunya yang naik adalah gaji bersih, pasar saham, dan negara kita, yang merupakan yang paling ‘panas’ di seluruh dunia,” sambung Trump.