30 Agustus 2024
17:39 WIB
Transaksi Online Meningkat, BNI Tak Akan Kurangi Jumlah Cabang
Jika suatu wilayah menunjukkan pertumbuhan bisnis yang signifikan, maka BNI tidak menutup kemungkinan untuk merelokasi cabang ke wilayah tersebut.
Penulis: Fitriana Monica Sari
Seorang Teller BNI memberikan penjelasan kepada nasabah di Kantor Bank Negara Indonesia (BNI) cabang Seoul, Korea Selatan. Antara Foto/Aprillio Akbar
JAKARTA - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI (BBNI) menyatakan belum memiliki rencana untuk mengurangi jumlah cabang pembantu dalam beberapa waktu ke depan.
Hal itu dalam merespons terkait transaksi online yang semakin marak dan mengurangi nasabah untuk melakukan kunjungan ke kantor cabang fisik.
"Tapi, kami so far sampai dengan saat ini belum berencana untuk mengurangi jumlah cabang kami dalam beberapa waktu ke depan," kata Direktur Finance BNI Novita Widya Anggraini dalam Public Expose Live BNI, Jumat (30/8).
Dia menjelaskan, perseroan lebih memilih untuk fokus pada peningkatan produktivitas dan profitabilitas kantor-kantor cabang tersebut.
Dengan demikian, Novita tidak menutup kemungkinan bahwa pihaknya akan melakukan relokasi cabang. Jika suatu wilayah menunjukkan pertumbuhan bisnis yang signifikan, maka BNI tidak menutup kemungkinan untuk merelokasi cabang ke wilayah tersebut.
Selain mengikuti pertumbuhan bisnis di suatu wilayah, BNI juga terus mengoptimalkan cabang dengan meningkatkan layanan digital.
Baca Juga: BNI Optimistis Bisa Bagi Dividen 50% Untuk Tahun Buku 2024
"Jadi, bukan mengurangi cabangnya, tapi kami lebih meningkatkan produktivitas dari cabang-cabang tersebut dengan lebih digital, kemudian lebih mengikuti pertumbuhan dari masing-masing region. Berarti tergantung dari wilayahnya," terangnya.
Menurut Novita, perubahan perilaku masyarakat khususnya yang lebih mengarah ke digital, telah diantisipasi oleh BNI melalui pengembangan digital yang dikembangkan, seperti aplikasi wondr by BNI dan cash management.
Masih dalam kesempatan yang sama, Novita menyampaikan, dari sejak diluncurkan pada 5 Juli 2024, wondr by BNI telah diunduh lebih dari 2 juta kali hingga 18 Agustus 2024.
Selain jumlah pengguna yang pesat, indikator lain yang juga menggembirakan adalah tingginya tingkat pengguna aktif bertransaksi, yang proporsinya naik hingga 200% dibandingkan BNI Mobile Banking.
Baca Juga: Hingga Agustus, wondr by BNI Telah Diunduh Lebih Dari 2 Juta Kali
Adapun, BNI Mobile Banking yang masih diaktifkan dalam rangka transisi mencatat kinerja yang cukup baik dengan jumlah transaksi di semester I/2024 tumbuh 49% yoy mencapai 688 juta transaksi, serta nilai transaksi selama enam bulan pertama yang menembus Rp707 triliun, tumbuh sebesar 30,1% yoy.
Dari segmen wholesale banking, jumlah pengguna BNIDirect mencapai lebih dari 157 ribu user tumbuh 7,9% yoy. Hal ini mendorong pertumbuhan volume transaksi cash management mencapai Rp3.798 triliun, tumbuh 17,6% yoy. Sementara jumlah transaksi mencapai 582 juta kali, tumbuh 35,3% yoy.
BNI juga telah memiliki jaringan Agen Laku Pandai BNI Agen46 yang luas dan terus berkembang. Hingga Juni 2024, jumlah agen telah mencapai 205.379, meningkat sebesar 18,2% yoy. Jaringan ini menjangkau lebih dari 6 ribu kecamatan dan 35 ribu kelurahan/desa di seluruh Indonesia.
Selama semester I/2024, BNI Agen46 mencatat total transaksi sebanyak 42,88 juta dengan nilai mencapai Rp23,89 triliun.
"Dengan pencapaian kinerja semester I/2024, BNI optimis dapat mempertahankan momentum pertumbuhan positif dan mencapai target bisnis tahun ini, sambil terus memantau kondisi likuiditas dan ekonomi global," tutup Novita.