15 Juli 2025
08:38 WIB
Total Dana Abadi LPDP Selama 2010-2025 Sebesar Rp154,11 Triliun
Dana abadi LPDP terdiri dari dana abadi pendidikan, dana abadi penelitian, dana abadi perguruan tinggi dan dana abadi kebudayaan.
Penulis: Fin Harini
Tangkapan layar Direktur Utama Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) Andin Hadiyanto dalam RDP bersama Komisi XI DPR RI, Rabu (26/1/2022). Antara/Sanya Dinda
JAKARTA - Direktur Utama Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) Andin Hadiyanto melaporkan total dana abadi lembaga tersebut mencapai Rp154,11 triliun sejak 2010 hingga Juni 2025.
“Rinciannya adalah dana abadi pendidikan (DAP) sejumlah Rp126,12 triliun, dana abadi penelitian (DPL) Rp12,19 triliun, dana abadi perguruan tinggi (DAPT) Rp10 triliun dan dana abadi kebudayaan (DAKb) adalah Rp5 triliun,” katanya dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi XI DPR RI, Jakarta, Senin (14/7), dilansir dari Antara.
Komposisi portofolio investasi hingga 30 Juni 2025, sebesar Rp112 triliun atau 70,01% dalam obligasi negara, deposito Rp37,07 triliun atau 23,2%, obligasi korporasi Rp7,74 triliun atau 4,84%, dan Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI) Rp2,97 triliun atau 1,86%.
Sepanjang tahun 2013-2025, DAP sudah memberikan beasiswa kepada 55.492 orang dengan rincian tingkat magister (S2) 40.284 orang, S3 sebanyak 11.829 pelajar, dan dokter spesialis 3.379 orang.
Baca Juga: LPDP Siapkan Opsi Bagi Mahasiswa Indonesia di Harvard
Adapun penerima beasiswa on-going hingga 30 Juni 2025 sebanyak 34.373 orang, dengan rincian 18.630 orang dari LPDB, 8.674 orang dari Kemendikdasmen (Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah) dan Kemdiktisaintek (Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi), serta 7.069 orang dari Kemenag.
Dalam kategori penerima beasiswa kolaborasi Kemendikdasmen dan Kemdiktisaintek tahun 2021-2025, ada 24.967 orang untuk tingkat S1 hingga S3, dan 548.911 orang program non gelar.
Kemudian, penerima beasiswa kolaborasi Kemenag tahun 2022-2025 sebanyak 11.546 orang pada semua tingkatan dan 29.499 pelajar untuk program non gelar.
Mengenai DPL, jumlah proyek riset yang didanai, termasuk kolaborasi Kemdiktisaintek, Kemenag, dan Badan Riset dan Inovasi Nasional/BRIN, sebanyak 3.460 proyek. Rinciannya, telah selesai sebanyak 1.199 proyek dan on-going 2.261 proyek.
Perihal DAPT, telah dihasilkan 7.935 publikasi, 1.849 visiting professor, 576 postdoc fellowship, serta 6.800 pertukaran pelajar dari 21 Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTNBH).
Terakhir, penerima manfaat DAKb sebanyak 928 orang yang berbentuk perorangan, komunitas, lembaga, dengan keterlibatan 27.650 pelaku budaya.
Terkait dampak beasiswa LPDP, Andin menyampaikan bahwa setiap investasi menghasilkan dampak sosial, ekonomi, dan perubahan pola pikir sebesar 5,39 kali lipat dari nilai awal program tersebut berdasarkan benchmark Return On Scholarship Investment (ROSI).
“Kalau kita bandingkan dengan scholarship dari Chevening maupun dari Bank Dunia, mungkin jauh lebih tinggi hasilnya beasiswa LPDP,” kata Andin menjelaskan.
Baca Juga: Kemendikti-LPDP Sediakan Beasiswa Rp2 Triliun
Untuk 2026, LPDP memiliki pagu indikatif tahun anggaran 2026 sebesar Rp3,93 triliun dengan rincian belanja beasiswa Rp2,92 triliun, operasional manajemen Rp349,13 miliar, DAP Rp111 miliar, DAKb Rp200 miliar, serta DAPT Rp350 miliar.
Target layanan yang didanai LPDP pada tahun 2026 adalah beasiswa sebanyak 14.160 orang, riset 42 proyek, DAPT 23 PTNBH, serta DAKB sebanyak empat program utama yang mencakup fasilitasi bidang kebudayaan bagi komunitas dan pelaku budaya, produksi kegiatan kebudayaan, produksi media, dan program layanan lainnya sesuai arahan Dewan Penyantun.