05 Juni 2023
20:35 WIB
Penulis: Nuzulia Nur Rahma
JAKARTA - Tokopedia mencatat penjualan kendaraan listrik yang secara keseluruhan naik hingga lebih dari dua kali lipat selama kuartal I/2023 jika dibandingkan dengan kuartal I/2022.
"Kita lihat belakangan kendaraan listrik kian banyak dijumpai di jalan raya. Ini terlihat dari transaksi motor listrik di Tokopedia yang bahkan meningkat hampir tiga kali lipat selama kuartal I/2023 dibandingkan kuartal I/2022." ungkap Associate Vice President of Category Development Tokopedia Fransiscus Leo Chandra dalam pernyataan resmi, Senin (5/6).
Ia menuturkan, data internal Tokopedia juga memperlihatkan bahwa ECU (Electronic Control Unit) dan kelistrikan mobil atau motor, charger aki mobil dan motor listrik menjadi beberapa produk terkait mobil/motor listrik yang paling laris selama kuartal I/2023.
Medan (Sumatra Utara), Pekanbaru (Riau), Bogor (Jawa Barat), Sleman (D. I. Yogyakarta) dan Badung (Bali) menjadi beberapa wilayah dengan peningkatan jumlah pembeli mobil listrik tertinggi, dengan rata-rata peningkatan sebesar lebih dari 2 kali lipat, selama kuartal I/2023 dibandingkan dengan kuartal I/2022.
“Sedangkan Tangerang (Banten), Malang (Jawa Timur), Palembang (Sumatra Selatan), Badung (Bali) dan Balikpapan (Kalimantan Timur) menjadi beberapa wilayah dengan peningkatan jumlah pembeli motor listrik paling tinggi, dengan rata-rata peningkatan hampir 6,5 kali lipat, selama kuartal I 2023 dibandingkan dengan kuartal I 2022,” tambah Leo.
Menurutnya peningkatan tren penggunaan kendaraan listrik di Indonesia didorong oleh berbagai infrastruktur penunjang, seperti tempat isi ulang daya listrik yang mulai banyak ditemukan di berbagai wilayah di Indonesia, serta berbagai kebijakan yang ramah pengguna kendaraan listrik.
“Selain itu, makin banyak perusahaan otomotif–yang memproduksi kendaraan listrik berteknologi ramah lingkungan dengan harga terjangkau–sehingga makin banyak pula masyarakat yang mulai beralih ke mobil atau motor listrik,” jelas Leo.
Baca Juga: Menteri ESDM Sebut Subsidi Motor Listrik Untuk Dongkrak Permintaan
Sebagai informasi, sebelumnya Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melalui Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan menargetkan penambahan infrastruktur Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) 1.030 unit di tahun 2023.
Hingga 17 November 2022, telah tersedia 439 unit SPKLU di 328 lokasi dan 961 unit SPBKLU di 961 lokasi yang tersebar di wilayah Sumatera sebanyak 45 SPKLU dan 12 SPBKLU, Sulawesi, Kalimantan, dan Maluku sebanyak 35 SPKLU dan 13 SPBKLU, DKI Jakarta terbangun sebanyak 118 SPKLU dan 359 SPBKLU, Banten 25 SPKLU dan 227 SPBKLU, Jawa Barat 50 SPKLU dan 189 SPBKLU, Jawa Tengah dan DI Yogyakarta sebanyak 30 SPKLU dan 35 SPBKLU dan terakhir Jawa Timur, Bali, dan Nusa Tenggara sebanyak 136 SPKLU dan 126 SPBKLU.
Dalam hal ini pemerintah, lewat target kendaraan listrik dalam dokumen Grand Strategi Energi Nasional dan Rancangan Net Zero Emission adalah sekitar 2 juta kendaraan listrik roda empat dan 13 juta kendaraan listrik roda dua pada tahun 2030.
Untuk melakukan percepatan penggunaan kendaraan bermotor listrik, pemerintah memberikan insentif kepada masyarakat dan produsen.
Program bantuan yang diberikan oleh pemerintah tersebut dalam bentuk penggantian potongan harga untuk pembelian kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (KBLBB) roda dua dalam keadaan baru kepada masyarakat tertentu.
Baca Juga: Sepi Peminat, Moeldoko: Sosialisasi Subsidi Motor Listrik Kurang Masif
Potongan harga yang akan diberikan pada bantuan pemerintah ini sebesar Rp7 juta untuk pembelian satu unit KBL berbasis baterai roda dua. Pemberian potongan harga ini hanya dapat diberikan untuk satu kali pembelian KBL berbasis baterai roda dua yang dilakukan oleh masyarakat tertentu dengan satu nomor induk kependudukan (NIK) yang sama.
Selanjutnya, kriteria penerima program bantuan atau kepada masyarakat tertentu ini dibuktikan dengan kepemilikan NIK yang terdaftar sebagai penerima manfaat kredit usaha rakyat, bantuan produktif usaha mikro, bantuan subsidi upah, dan/atau penerima subsidi listrik sampai dengan 900 VA.
Program bantuan tersebut diberikan dengan kuota sebesar paling banyak 200 ribu unit untuk tahun anggaran 2023, dan paling banyak 600 ribu unit untuk tahun anggaran 2024.