c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

EKONOMI

19 Mei 2023

15:53 WIB

Menteri ESDM Sebut Subsidi Motor Listrik Untuk Dongkrak Permintaan

Perlu promosi yang lebih besar terkait konversi motor listrik mengingat realisasi yang masih minim.

Penulis: Yoseph Krishna

Menteri ESDM Sebut Subsidi Motor Listrik Untuk  Dongkrak Permintaan
Menteri ESDM Sebut Subsidi Motor Listrik Untuk  Dongkrak Permintaan
Ilustrasi. Calon pembeli melihat motor listrik yang di jual di showroom motor listrik Tangkas Ciater, Tangerang Selatan, Banten, Senin (6/3/2023). Antara Foto/Muhammad Iqbal

JAKARTA – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif menegaskan subsidi sebesar Rp7 juta yang disalurkan bagi pembelian motor listrik baru maupun konversi motor listrik punya tujuan mendongkrak demand kendaran listrik di Indonesia.

Hal itulah yang mengakibatkan subsidi motor listrik masih belum beriringan dengan masifikasi pembangkit listrik bertenaga EBT. Artinya, pemerintah akan menggunakan dulu sumber listrik yang ada atau berasal dari PLTU Batubara untuk mendukung operasional kendaraan listrik.

"Setidaknya kalau pakai listrik yang ada kan sudah mengurangi emisi. Kita kan harus berusaha karena tanpa adanya increase demand, mana mungkin ada energi baru yang masuk," ungkap Arifin kepada awak media di Kantor Kementerian ESDM, Jumat (19/5).

Sebelumnya, Eks Wakil Presiden RI Jusuf Kalla melontarkan kritikan terhadap kebijakan-kebijakan terbaru dari Pemerintahan Joko Widodo, termasuk di dalamnya soal subsidi kendaraan listrik.

Baca Juga: Pemerintah Subsidi Motor Listrik Rp7 Juta, Berlaku 20 Maret 2023

JK tak menampik bahwa pengadaan kendaraan listrik baik jenis mobil maupun motor sangatlah penting di Indonesia untuk memenuhi target Net Zero Emission (NZE) tahun 2060 atau lebih cepat. Namun demikian, ia menilai kebijakan itu harus seimbang dengan pengembangan pembangkit listrik berbasis energi baru dan terbarukan (EBT).

"Kalau memberikan insentif, maka harus diberikan juga ke pembangunan pembangkit EBT. Kalau tidak, maka tidak ada efek apa-apa dan hanya berpindah saja," sebutnya dalam sesi diskusi di salah satu stasiun TV swasta.

Jusuf Kalla menilai, semua subsidi seyogianya diperhitungkan secara matang. Artinya, jangan sampai pajak yang dibayarkan masyarakat kembali lagi ke orang-orang kalangan atas. Apalagi, masih banyak keperluan lain yang membutuhkan anggaran yang tidak sedikit.

"Masih banyak dana dibutuhkan, contohnya ada puluhan kilometer jalan di negeri ini rusak, sehingga anggaran infrastruktur harus dievaluasi ulang," ucap JK.

Baca Juga: Beli Motor Listrik Bisa Lewat PLN Mobile, Simak Caranya

Lebih lanjut, Menteri Arifin menambahkan soal subsidi konversi sepeda motor konvensional ke motor listrik yang menjadi tanggung jawab Kementerian ESDM harus dipromosikan lebih gencar lagi mengingat hingga kini masih minim realisasi.

Padahal sebelum subsidi diresmikan, pemerintah sudah melakukan survei dan animo masyarakat cukup besar untuk mengkonversi motor mereka menjadi motor listrik karena manfaatnya yang besar.

"Harus kita dorong lagi, motor-motor yang sudah tua, itu kita targetkan 10 tahun ke atas terlebih dulu karena itu pasti motor tua dan efisiensinya juga sudah turun sedangkan emisinya semakin banyak," kata Arifin Tasrif.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar