c

Selamat

Sabtu, 15 November 2025

EKONOMI

15 Mei 2025

12:50 WIB

Tiga Syarat Wajib Bagi Argentina Sebelum Investasi Di Indonesia

Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono menyatakan ada tiga syarat utama yang harus dipenuhi oleh Argentina sebelum melakukan investasi pertanian di Indonesia.

Penulis: Erlinda Puspita

<p id="isPasted">Tiga Syarat Wajib Bagi Argentina Sebelum Investasi Di Indonesia</p>
<p id="isPasted">Tiga Syarat Wajib Bagi Argentina Sebelum Investasi Di Indonesia</p>

Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono dan Wakil Menteri Pertanian Argentina, Agustin Tejeda Rodriguez dalam pertemuan bilateral kedua negara di Kantor Kementerian Pertanian RI, Jakarta, Rabu (14/5). Sumber: Humas Kementan

JAKARTA - Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono mengungkapkan, terdapat syarat khusus yang harus dipenuhi oleh Argentina, sebagai salah satu negara yang memiliki niatan untuk berinvestasi di Indonesia pada sektor pertanian. Meski begitu, ia menyatakan pemerintah Indonesia menyambut baik atas ketertarikan Argentina untuk berinvestasi.

Syarat khusus yang dimaksud Sudaryono, disampaikan secara langsung pada pihak Argentina saat melakukan pertemuan bilateral kedua negara. Pertemuan tersebut berlangsung pada Rabu (14/5) di Kantor Kementerian Pertanian (Kementan), dengan delegasi Indonesia dipimpin oleh Wamentan Sudaryono, dan delegasi Argentina dipimpin oleh Wakil Menteri Pertanian Argentina, Agustin Tejeda Rodriguez.

“Pemerintah membuka peluang investasi dari berbagai negara, termasuk Argentina, sepanjang memenuhi persyaratan teknis dan menawarkan harga yang kompetitif,” kata Sudaryono, dikutip dari keterangan resminya, Kamis (15/5).

Sudaryono menjelaskan, ada tiga syarat utama yang menjadi perhatian pemerintah Indonesia dan harus dipenuhi oleh pihak Argentina. Pertama adalah terkait harga, mengingat lokasi geografis kedua negara ini terpisah jauh, sehingga ia mengingatkan perlunya perhitungan biaya logistik secara tepat.

Baca Juga: Sistem Kuota Impor Dihapus, Bapanas Pastikan Petani-Peternak Tetap Dilindungi

Menurutnya, saat ini Presiden Prabowo sangat menekankan pentingnya ketersediaan daging dengan harga yang terjangkau, sehingga bisa meningkatkan kualitas gizi masyarakat, terutama anak-anak.

“Langkah ini bertujuan untuk menghadirkan produk protein hewani yang terjangkau bagi masyarakat. Sehingga konsumsi protein per kapita masyarakat Indonesia dapat terus meningkat,” imbuh Sudaryono.

Syarat kedua adalah perihal perdagangan imbal dagang atau resiprokal. Ia mengungkapkan, jika Indonesia membuka pasar untuk daging Argentina, maka Argentina diharapkan juga membuka akses pasar bagi produk pertanian Indonesia. Oleh karena itu, Sudaryono pun menawarkan adanya ekspor buah tropis Indonesia seperti pisang, manggis, dan nanas, serta daging ayam dan olahannya ke Argentina, mengingat komoditas-komoditas ini surplus di Indonesia.

“Kami juga mengusulkan, karena Indonesia sekarang oversupply untuk daging ayam dan olahan ayamnya, maka kita juga mengusulkan kepada beliau untuk bisa resiprokal,” tutur Sudaryono.

Berikutnya syarat ketiga adalah berkaitan sertifikasi halal. Kata Sudaryono, selain sertifikasi kesehatan, produk hewani yang masuk ke pasar Indonesia juga saat ini wajib memiliki sertifikasi halal. Ini dinilai sangat penting, karena mayoritas penduduk Indonesia beragama Islam.

“Jaminan kehalalan menjadi syarat utama untuk memastikan penerimaan dan kepercayaan konsumen Indonesia,” kata dia.

Impor Daging
Menurut Wakil Menteri Pertanian RI ini, Argentina merupakan salah satu eksportir daging sapi terbesar di Indonesia dan saat ini memiliki ketertarikan untuk mengekspor daging sapi dan sapi hidup mereka ke Indonesia. Sudaryono menilai hal ini sejalan dengan program prioritas Presiden Prabowo Subianto yang menargetkan penyediaan makanan bergizi gratis untuk anak-anaka sekolah di seluruh Indonesia.

“Untuk mendukung program tersebut, pemerintah terus mengupayakan pemenuhan kebutuhan protein hewani nasional, salah satunya dengan membuka peluang impor daging dan sapi hidup dari negara mitra,” terang Sudaryono.

Sebagai informasi, pertemuan bilateral kedua negara ini merupakan tindak lanjut dari dialog sebelumnya yang berlangsung pada November 2024. Pada pertemuan tersebut, Sudaryono menyebut ada pembahasan mengenai peluang kerja sama dalam pengembangan teknologi pertanian, pengolahan komoditas, dan peningkatan produktivitas.

Baca Juga: Stok Menipis, Bapanas Minta Impor Cepat: Kedelai, Bawang Putih, Daging Sapi Dan Gula

Ia menambahkan, saat ini kedua negara pun menyatakan tak ada hambatan strategis, dan pembahasan pertemuan fokus pada aspek teknis serta administrasi.

Di sisi Argentina, Wamentan Argentina, Agustin Tejeda Rodriguez menyatakan pihaknya mengupayakan percepatan masuknya daging Argentina ke pasar Indonesia. Ia menegaskan hubungan kedua negara tidak hanya bersifat komersial, tapi juga strategis, termasuk dalam bidang investasi.

“Kami siap membuka pasar bagi produk-produk Indonesia dan berharap dapat segera menyambut kunjungan balasan dari delegasi Indonesia di Buenos Aires (Argentina),” kata Agustin.

Argentina pun mengaku optimis bisa memenuhi kebutuhan pasar daging di Indonesia dengan harga yang bersaing, mengingat negara tersebut di tahun lalu berhasil menjadi salah satu eksportir daging sapi terbesar di dunia dengan volume ekspor mencapai 1 juta ton di 2024.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar