15 Mei 2024
13:55 WIB
Tiga Sektor Ini Jadi Senjata Medco Hadapi Transisi Energi
Selain ketenagalistrikan dan pertambangan tembaga, sektor migas bakal tetap jadi andalan Medco untuk menghadapi transisi energi.
Penulis: Yoseph Krishna
PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC). Dok. Medco
JAKARTA - PT Medco Energi Internasional Tbk (MedcoEnergi) berkomitmen untuk menjadikan sektor minyak dan gas bumi, ketenagalistrikan, serta pertambangan tembaga sebagai andalan dalam menghadapi era transisi energi.
Khusus migas, MedcoEnergi meyakini sektor tersebut masih punya peran krusial pada era transisi energi. Karena itu, perusahaan telah melakukan sejumlah akuisisi aset yang kompleks serta memiliki margin produksi yang tinggi.
Selain itu, Medco juga menggarap sektor migas yang memberikan nilai tambah dan reserves life lewat efisiensi operasi, pengembangan cepat, serta eksplorasi yang berisiko rendah.
Manager Capital Market PT Medco Energi Internasional Tbk Ridho Wahyudi menerangkan, pihaknya saat ini mengoperasikan sebanyak 12 wilayah kerja (WK) migas guna mendukung ketahanan energi di Indonesia.
Tak hanya di Indonesia, Ridho menegaskan pihaknya juga menggarap blok-blok migas di luar negeri, misalnya Blok 60 dan Blok 48 di Oman yang telah diakuisisi pada akhir 2023 lalu.
"Ada dua blok di Oman, terbesar lagi ada di Thailand, lalu ada aset lainnya yang tahapan eksplorasi di Tanzania dan India," ucap Ridho di sela gelaran Indonesia Petroleum Association Convention and Exhibition (IPA Convex) 2024.
Baca Juga: Target Lifting Sejuta Barel Minyak Mundur Dua Tahun, Ini Sebabnya
Dari segi produksi, Medco berhasil membukukan rerata 160 ribu barel minyak per hari (BOPD) pada semua blok migas kelolaan. Angka itu diketahui meningkat dua kali lipat dalam lima tahun belakangan.
"Sekitar 160 ribu BOEPD sebagian besar gas untuk sesuai dukungan transisi energi. Skala operasi kami naik dua kali lipat dalam lima tahun dan didominasi oleh produksi gas," tambahnya.
Kemudian di sektor ketenagalistrikan, MedcoEnergi melalui anak usaha PT Medco Power Indonesia (MPI) telah memperluas portofolio Independent Power Plant (IPP) gas dan energi terbarukan sebagai wujud dukungan terhadap transisi energi.
Tahun 2023 lalu, MPI menjalankan investasi final bagi proyek PLTS Bali Timur dengan kapasitas terpasang 25 MWp, serta proyek combined cycle add-on 39 MW pada PLTGU Energi Listrik Batam.
Di sisi lain, pengembangan sumber daya panas bumi juga mengalami kemajuan dengan progres 60% pada proyek Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Ijen tahap I berkapasitas 34 MW di Jawa Timur pada 2023 lalu.
Baca Juga: Medco Kantongi Persetujuan Bersyarat Proyek Tenaga Surya Singapura
Dari aspek penjualan, Ridho mengatakan pihaknya berhasil membukukan penjualan bersih tenaga listrik sebesar 4.155 GWh dengan 19% di antaranya merupakan listrik dari energi terbarukan.
"Sebanyak 19% (penjualan) energi terbarukan dari geothermal dan solar PV di Sumbawa," kata Ridho.
Terakhir dari pertambangan tembaga dan emas, Medco melalui PT Amman Mineral Indonesia Tbk tengah fokus pada perluasan fasilitas dan infrastruktur tanpa mengabaikan komitmen keberlanjutan.
"Nilai investasi di sektor pertambangan, terutama tembaga, akan terus meningkat, mengingat tren transisi energi menuju elektrifikasi, tembaga jadi unsur yang sangat penting," ucap Ridho Wahyudi.