03 Maret 2025
16:25 WIB
Tertinggi Sejak 2019, BPS: Produksi Beras Januari-April 2025 Capai 13,95 Juta Ton
BPS memperkirakan produksi beras sepanjang Januari-April 2025 menjadi yang tertinggi dalam tujuh tahun terakhir atau sejak 2019.
Penulis: Siti Nur Arifa
Editor: Khairul Kahfi
Petani menyemprotkan pupuk di kawasan lahan pertanian padi Desa Labruk Kidul, Lumajang, Jawa Timur, Jumat (10/1/2025). Antara Foto/Irfan Sumanjaya/nym.
JAKARTA - Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti menyampaikan, proyeksi produksi beras periode Januari-April 2025 mencapai 13,95 juta ton. Capaian ini mengalami kenaikan dibandingkan tahun lalu yang berada di kisaran 11,07 juta ton.
"Produksi beras sepanjang Januari-April atau yang disebut dengan subround I/2025 diperkirakan akan mencapai 13,95 juta ton atau mengalami peningkatan sebesar 2,88 juta ton atau naik sebesar 25,99% dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun lalu," ujar Amalia dalam konferensi pers rilis BPS, Jakarta, Senin (3/3).
Baca Juga: BPS Perkirakan Produksi Beras Januari-Maret 2025 Capai 8,67 juta ton
Kenaikan produksi beras tersebut didorong kenaikan potensi produksi Gabah Kering Giling (GKG) Januari-April 2025 sebesar 24,22 juta ton.
Capaian potensi produksi GKG tersebut mengalami kenaikan 5,18 juta ton dari periode tahun lalu sebesar 19,04 juta ton. Amalia menyampaikan, proyeksi produksi GKG tersebut naik 26,02% dibanding Januari-April 2024.
Adapun luas potensi panen turut memengaruhi kenaikan potensi produksi beras Januari-April 2025 yang diperkirakan naik 0,99 juta hektare (ha). Capaian ini meningkat 27,69% dibanding Januari-April 2024, dari 3,57 juta ha menjadi 4,56 juta ha.
Jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya, potensi kenaikan produksi beras Januari-April 2025 diperkirakan merupakan yang terbesar sejak tahun 2019. Bahkan, Amalia menuturkan, produksi beras Januari-April 2025 diprediksi menjadi capaian produksi tertinggi dalam tujuh tahun terakhir.
"Jika dibandingkan dengan realisasi produksi pada tahun-tahun sebelumnya, potensi produksi beras sepanjang Januari sampai dengan April 2025 diperkirakan yang tertinggi dalam tujuh tahun terakhir atau sejak tahun 2019," sebutnya.
Lebih lanjut, potensi produksi panen padi subround I/2025 terkonsentrasi di Pulau Jawa, Pulau Sumatra, dan Pulau Sulawesi.
"Secara umum, sepanjang Februari sampai dengan April 2025, potensi panen sebagian besar terkonsentrasi di provinsi di Pulau Jawa, sebagian di provinsi di Pulau Sumatra seperti Sumatra Selatan, Sumatra Utara dan Lampung, dan juga provinsi Sulawesi Selatan," tutur Amalia.
Sementara itu, pada level Kabupaten Kota, potensi panen padi yang relatif besar antara lain terjadi di Banyuasin, Grobogan, Bojonegoro, Subang, dan Indramayu.
Secara rinci, potensi lokasi panen tertinggi pada Februari 2025 tercatat di Provinsi Jawa Tengah dengan luas panen sekitar 127,18 ribu ha dan produksi GKG sebanyak 734,72 ribu ton.
Tertinggi kedua adalah Provinsi Jawa Timur seluas 99,94 ribu ha dengan potensi produksi GKG sebanyak 566,09 ribu ton, dan ketiga terluas ada di Provinsi Sumatra Selatan seluas 80,36 ribu ha dengan produksi mencapai 455,54 ribu ton GKG.
Baca Juga: Pengamat: Cuaca Kondusif Jadi Kunci Produksi Beras Berjalan Normal
Kemudian untuk perkiraan luas panen pada Maret 2025 terluas di Provinsi Jawa Timur dengan luas panen bertambah menjadi 361,08 ribu ha dan produksi GKG sebanyak 2.060,55 ribu ton.
Tertinggi kedua adalah Provinsi Jawa Tengah seluas 345,83 ribu ha dengan potensi produksi GKG sebanyak 1.983,50 ribu ton, dan ketiga terluas ada di Provinsi Jawa Barat seluas 233,36 ribu ha dengan produksi mencapai 1.342,76 ribu ton GKG.
Adapun perkiraan luas panen pada April 2025 terbanyak masih di Provinsi Jawa Timur mencapai 311,29 ribu ha dengan kapasitas produksi mencapai 1.790,20 ribu ton GKG.
Kedua terluas adalah Provinsi Jawa Barat seluas 217,47 ribu ha dengan perkiraan produksi GKG mencapai 1.274,64 ribu ton. Dan, ketiga adalah Provinsi Jawa Tengah seluas 208,32 ribu ha dengan perkiraan produksi 1.182,50 ribu ton GKG.