c

Selamat

Kamis, 6 November 2025

EKONOMI

30 Agustus 2025

08:12 WIB

Tertibkan Gula Rafinasi, Kementan Beri Sinyal Penegakan Hukum

Kementan akan melakukan penegakan hukum sebagai upaya menertibkan peredaran Gula Kristal Rafinasi (GKR) di pasar. Peredaran GKR tak sesuai peruntukan menghambat penyerapan gula petani.

Editor: Khairul Kahfi

<p>Tertibkan Gula Rafinasi, Kementan Beri Sinyal Penegakan Hukum</p>
<p>Tertibkan Gula Rafinasi, Kementan Beri Sinyal Penegakan Hukum</p>
PT Sinergi Gula Nusantara (SGN) bersama Direktorat Jenderal Perkebunan RI menggelar rapat koordinasi strategis di Representative Office SGN, Surabaya, Senin (25/8/2025). Antara/HO-PT SGN

SURABAYA - Kementan tegas melakukan langkah penertiban peredaran Gula Kristal Rafinasi (GKR) yang tak sesuai peruntukan karena menghambat penyerapan gula petani. Plt Dirjen Perkebunan Kementan Abdul Roni Angkat mengatakan, Kementan akan melakukan penegakan hukum sebagai upaya menertibkan peredaran GKR di pasar.

“Kami ingin melakukan penegakan hukum dalam arti nyata. Jangan sampai gula yang tidak untuk konsumsi rumah tangga (GKR) beredar di pasar karena itu menghambat serapan gula petani,” jelasnya melansir Antara, Jakarta, Jumat (29/8).

Baca Juga: APTRI Minta Danantara Segera Realisasikan Penyerapan Gula Petani

Kementan pun melakukan sinergi bersama berbagai pihak untuk menertibkan peredaran GKR termasuk dengan PTPN III, PT Sinergi Gula Nusantara (SGN), serta aparat penegak hukum yakni Kejati Jatim dan Polda Jatim.

Abdul pun mengapresiasi keberhasilan program bongkar ratoon 100 ribu hektare yang akan menjadi fondasi swasembada gula konsumsi pada 2027, disusul swasembada gula industri pada 2029.

Sementara itu, Direktur Utama PT SGN Mahmudi mengatakan, pemerintah bersama BUMN pangan telah menyiapkan langkah nyata dalam penyerapan gula petani. Bersama ID Food, dia menekankan, dalam waktu dekat sebanyak 84 ribu ton gula petani di Jawa Timur akan segera diserap.

“Alhamdulillah kemarin melalui SGN dan ID Food sudah mulai cair. InsyaAllah hari ini akan ada penyerapan baik gula SGN maupun gula RNI,” ujar Mahmudi.

Baca Juga: Ganggu Gula Nasional, APTRI Minta Pemerintah Kurangi Impor Gula Rafinasi

Mahmudi menegaskan kesiapan SGN mendukung penuh program Kementan dalam bongkar ratoon maupun penyediaan benih. Dari target nasional 100 ribu ha, PT SGN mendapatkan tugas lebih dari 45 ribu ha yang akan dilakukan secara bertahap dimulai dari serapan gula petani hingga pengembangan kawasan tebu.

“SGN dan seluruh jajaran siap melaksanakan program strategis ini demi terwujudnya swasembada gula nasional,” katanya.

Menurut Mahmudi, langkah kolaboratif itu memperlihatkan keseriusan pemerintah, BUMN, petani dan pedagang untuk membangun tata kelola industri gula yang sehat.

Dengan pengawasan distribusi yang lebih ketat, dukungan penuh bagi petani, serta percepatan pengembangan tebu, maka Indonesia menapaki jalan menuju kemandirian gula yang berkelanjutan.

ID FOOD Serap Gula Petani Usai Suntikan Dana Rp1,5 T
Terpisah, PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) atau ID FOOD telah menyiapkan skema penyerapan gula petani tebu secara masif, menyusul suntikan dana berupa shareholder loan dari PT Danantara Asset Management (Persero) atau DAM senilai Rp1,5 triliun.

Direktur Utama ID FOOD Ghimoyo mengatakan, langkah ini merupakan upaya penyelamatan di tengah kondisi masih menumpuknya stok gula petani di gudang sejumlah pabrik gula, sehingga dapat lebih optimal menyerap gula petani.

"Kami memastikan harga beli minimal sesuai harga acuan pembelian (HAP) yang ditetapkan pemerintah agar petani memperoleh kepastian pasar, serta mendapat keuntungan dengan harga gula di tingkat petani yang terjaga," ujar Ghimoyo, Jumat (29/8).

Melalui skema ini, ID FOOD akan melakukan offtake gula petani tebu yang berasal dari pabrik gula PT SGN maupun pabrik gula milik ID FOOD.

Penyerapan yang akan dilakukan berfokus pada gula petani tebu. ID FOOD berharap, aksi ini dapat menjadi stimulus guna membantu pemerintah membentuk stabilitas harga gula dari hulu hingga hilir.

Baca Juga: Penyerapan Gula Petani Terjamin, Bapanas: Danantara Siapkan Rp1,5 T

Per Agustus 2025, secara umum telah dilakukan penyerapan sebanyak 58 ribu ton gula petani. Terdiri atas 21,5 ribu ton dari pabrik gula SGN, 8,5 ribu ton dari pabrik gula ID FOOD, pembelian SGN kepada petani 6,9 ribu ton, dan penyerapan 21,5 ribu ton oleh asosiasi pedagang dari pabrik gula SGN.

Lebih lanjut, Ghimoyo berharap, agar rembesan gula rafinasi dapat dihentikan di tengah upaya ID FOOD melakukan offtake gula petani ini. Sehingga tidak menimbulkan tambahan tekanan pada biaya logistik maupun aspek pembiayaan yang tengah berjalan.

Menurutnya, turunnya harga gula petani saat ini salah satunya dipengaruhi oleh rembesan gula rafinasi ke pasar konsumsi.

Kondisi ini berdampak pada melemahnya harga jual gula produksi petani tebu lokal, ditandai dengan masih menumpuknya stok gula di gudang pabrik gula akibat gagalnya proses lelang gula di sejumlah pabrik gula.

Ghimoyo meyakini, langkah offtake gula petani yang dilakukan ID FOOD sejalan dengan mandat perusahaan sebagai BUMN pangan dalam menjaga stabilitas harga komoditas strategis nasional.

Selain melindungi petani dari gejolak harga, kebijakan ini juga ditujukan untuk mendukung keberlanjutan produksi gula nasional.

"Dengan harga beli yang kompetitif, kami ingin mendorong minat petani untuk terus menanam tebu. Hal ini penting agar pasokan gula dalam negeri semakin tumbuh dan ketahanan pangan nasional semakin kuat," imbuh Ghimoyo.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar