04 Juni 2025
19:36 WIB
Tech Winter Buat Modal Ventura Ganti Arah, Sektor Riil Kini Jadi Incaran
Perusahaan modal ventura semakin melirik sektor riil sebagai target utama pendanaan usai fenomena tech winter.
Penulis: Nuzulia Nur Rahma
Ilustrasi pendanaan modal ventura. Shutterstock/Panchenko Vladimir
JAKARTA — Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengatakan kini industri modal ventura di Indonesia mulai melakukan reposisi arah investasi, menyusul dampak fenomena tech winter yang sempat membekukan pendanaan untuk startup teknologi pada tahun lalu.
Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro, dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya OJK, Agusman menilai, kini perusahaan modal ventura semakin melirik sektor riil sebagai target utama pendanaan, menggantikan dominasi sektor digital yang selama ini mendominasi portofolio mereka.
“Fenomena tech winter yang sempat melanda pada tahun lalu membuat pergeseran pada target pasar perusahaan modal ventura. Saat ini, perusahaan modal ventura banyak menargetkan sektor riil sebagai pasangan usaha, sehingga diharapkan sektor ini dapat berpengaruh positif pada perkembangan industri modal ventura ke depan,” kata Agusman dalam pernyataan resmi, Rabu (4/6).
Lebih lanjut Agusman mengungkapkan pergeseran strategi ini mulai menunjukkan dampak terhadap pemulihan kinerja pembiayaan.
Baca Juga: Pembiayaan Modal Ventura 2024 Terus Tertekan, OJK Imbau Potensi Tech Winter 2025
“Per April 2025, pembiayaan modal ventura tumbuh 1,04% secara tahunan, membalikkan tren negatif bulan sebelumnya yang minus 0,34%. Nilai pembiayaan tercatat mencapai Rp16,49 triliun,” ungkap Agusman.
Sektor-sektor yang kini menjadi tulang punggung pembiayaan modal ventura mencerminkan pergeseran fokus tersebut. Di antara yang paling dominan adalah perdagangan, dengan kucuran pembiayaan ventura sebesar Rp7,93 triliun atau tumbuh 15,99% yoy.
Berikutnya adalah informasi dan komunikasi dengan pembiayaan Rp2,42 triliun atau melonjak 154,9% yoy, dan penyewaan dan sewa guna usaha Rp2,07 triliun turun 7,55% yoy.
Industri keuangan dan asuransi juga mendapatkan pembiayaan dengan nilai Rp1,12 triliun, namun nilai ini turun 54,49% yoy. Terakhir, aktivitas rumah tangga dan sosial Rp0,84 triliun atau turun 40,86% yoy.
Baca Juga: OJK: Modal Ventura Hingga P2P Lending Bisa Bantu Program 3 Juta Rumah
Penurunan signifikan di sektor keuangan dan aktivitas rumah tangga menunjukkan tergerusnya minat pada sektor yang dianggap kurang prospektif di tengah tekanan ekonomi dan kehati-hatian pasar.
Di sisi lain, Agusman mengatakan jika pemerintah juga mendorong pertumbuhan modal ventura melalui berbagai program ekosistem dan insentif. Dengan digitalisasi yang terus melaju, banyak sektor riil kini mulai memanfaatkan teknologi untuk efisiensi dan ekspansi, membuka peluang pendanaan baru bagi modal ventura.
“Program pemerintah berpotensi memperkuat industri modal ventura melalui dukungan ekosistem dan insentif. Seiring pesatnya perkembangan digital di Indonesia, sektor-sektor yang memanfaatkan digitalisasi memiliki peluang untuk didanai,” tandasnya.