c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

EKONOMI

07 Oktober 2025

19:55 WIB

Target Swasembada 2027! RI Gandeng Jerman Ciptakan Garam Bernilai Tinggi

Pemerintah Indonesia menggandeng K-Utec Salt Technology Jerman untuk mendirikan Institut Garam Internasional dalam mengejar swasembada garam berkualitas 2027.

Penulis: Erlinda Puspita

Editor: Khairul Kahfi

<p>Target Swasembada 2027! RI Gandeng Jerman Ciptakan Garam Bernilai Tinggi</p>
<p>Target Swasembada 2027! RI Gandeng Jerman Ciptakan Garam Bernilai Tinggi</p>
Menteri PPN/Bappenas Rachmat Pambudy bersama Menteri KP Sakti Wahyu Trenggono dan sejumlah kepala daerah, serta Dirut PT Garam menandatangani Kesepakatan Bersama Pengembangan Lahan Garam dan Industri, Jakarta, Selasa (7/10). ValidnewsID/Erlinda PW

JAKARTA - Pemerintah meluncurkan Institut Garam Internasional Indonesia (Indonesia International Salt Insitute) melibatkan pelaku usaha, akademisi, dan mitra pembangunan, dalam rangka mencapai swasembada garam.

Menteri PPN/Bappenas Rachmat Pambudy menyampaikan, program institut garam ini bekerja sama dengan penyedia layanan tambang garam asal Jerman, K-Utec Salt Technology Germany, dan beberapa daerah di Indonesia sebagai salah satu sentra industri garam nasional.

Pemerintah menyampaikan, Indonesia sudah seharusnya menghasilkan garam bernilai tambah dan ekonomi tinggi. Harapannya, tak hanya memenuhi kebutuhan konsumsi rumah tangga, produksi garam lokal juga bisa meluas ke sektor lain seperti industri hingga kedokteran.

"Banyak hal yang bisa menjadikan garam industri... bernilai tambah tinggi. Kita tidak ingin hanya (memproduksi) garam krosok atau garam dapur saja, dan sekadar garam pengawet makanan, tapi juga garam untuk bidang kedokteran, industri, dan lebih tinggi lagi nanti garam untuk bahan-bahan lain yang nilai ekonominya sangat tinggi," ungkapnya di Jakarta, Selasa (7/10).

Baca Juga: Pemerintah Optimistis Swasembada Garam Tercapai Pada 2027 Petani memanen garam di kawasan tambak garam Desa Kedungmalang, Jepara, Jawa Tengah, Selasa (30/7/20 24). Antara Foto/Yusuf Nugroho
Pemerintah membidik kerja sama dalam Institut Garam Internasional Indonesia dapat membantu Indonesia dalam menyediakan teknologi pengolahan garam dengan lebih efisien dan bernilai ekonomi lebih besar.

"Jadi kerja sama dengan K-Utec Salt Technology Jerman ini bisa menghasilkan garam tidak hanya lebih efisien, tapi juga bisa menghasilkan terutama garam-garam yang bernilai ekonomi tinggi, dan ekosistem pergaraman nasional diperkuat nantinya dengan pendirian institut garam internasional Indonesia," imbuhnya.

Lokasi Institut Garam Internasional RI
Adapun beberapa wilayah Indonesia yang terlibat dalam pendirian Institut Garam Internasional Indonesia antara lain, Kabupaten Kupang, Kabupaten Rote Ndao, Kabupaten Timor Tengah Utara, Kabupaten Sabu Raijua, dan Kabupaten Gresik.

Terkait swasembada garam, pemerintah sebelumnya juga telah menetapkan pembangunan kawasan sentra industri garam nasional (K-SIGN) di Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur (NTT) dengan cakupan luas lahan 10-13 ribu hektare (ha). Kawasan tersebut terbagi menjadi 10 zona dan dibangun secara bertahap.

Baca Juga: Mengapa Indonesia Impor Garam?

Sementara itu, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menargetkan zona satu K-SIGN Rote Ndao akan rampung di akhir 2025. Secara bertahap, produksi garam dari K-SIGN diharapkan mampu mengurangi hingga menggantikan garam industri yang masih dipenuhi secara impor.

"Kebutuhan garam industri 2025 saja 4,9 juta ton, sementara pasokan yang tersedia untuk garam industri dari dalam negeri masih sekitar 2 juta ton. Masih kurang banyak. Nanti di situlah dipenuhi dari sentra industri garam, peran petambak garam yang eksisting ditingkatkan kualitasnya,” ujar Dirjen Pengelolaan Kelautan KKP Koswara, Rabu (11/6).

Baca Juga: Agar Tak Lagi Impor, PT Garam Sebut Perlu Investasi Bangun Industri Garam

Kawasan K-SIGN ditargetkan mampu mensubstitusi garam industri impor sebanyak 2,6 juta ton per tahun, mengingat target kapasitas produksi di kawasan ini mencapai 3 juta ton per tahun.

Via Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 17 Tahun 2025, pemerintah telah menetapkan target swasembada garam dapat tercapai di 2027. Beleid tersebut juga menetapkan bahwa pemerintah akan menghentikan impor garam untuk sektor manufaktur mulai awal 2028.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar