11 Oktober 2025
11:29 WIB
Tangki LNG Arun Tuntas Akhir 2025! PGN Bidik Kenaikan Utilisasi 25%
PGN membidik revitalisasi Tangki LNG Arun F-6004 bisa beres akhir 2025 untuk mendongkrak utilisasi terminal sampai 25%. Proyek ini jadi strategi PGN mewujudkan Arun sebagai hub LNG regional.
Penulis: Yoseph Krishna
PT Perta Arun Gas (PAG), sebagai afiliasi dari Subholding Gas PT Pertamina (Persero), PT PGN Tbk. Antara/HO-PT PAG
JAKARTA - Proyek revitalisasi Tangki Liquified Natural Gas (LNG) Arun F-6004 yang digarap oleh PT PGN Tbk lewat cucu usahanya PT Perta Arun Gas (PAG) menunjukkan progres signifikan. Sampai akhir semester I/2025, PGN mencatat progres pembangunan mencapai 81,1% untuk tangki dan 94,39% untuk fasilitas pendukungnya.
Emiten pelat merah berkode saham PGAS itu membidik commisioning bisa dilaksanakan pada akhir 2025 mendatang. Reaktivasi Tangki LNG Arun F-6004 itu diharapkan bisa mendongkrak utilisasi terminal sampai 25%. Dengan tambahan kapasitas tersebut, PGN menaksir potensi kontribusi tambahan terhadap pendapatan yang terkonsolidasi.
Tak sampai situ, proyek tersebut juga diharapkan bisa berdampak positif terhadap perekonomian daerah lewat penciptaan lapangan kerja langsung maupun tidak langsung di sekitaran Aceh.
Baca Juga: Pasokan Gas Pipa Turun, PGN Optimalkan Regasifikasi LNG Di Kuartal I/2025
Direktur Infrastruktur dan Teknologi PT PGN Tbk Hery Murahmanta mengungkapkan, revitalisasi Tangki LNG Arun F-6004 jadi bagian strategi jangka panjang perusahaan untuk memperkuat fundamental bisnis gas alam cair.
Terlebih, Arun punya potensi besar sebagai hub LNG regional mengingat lokasinya yang strategis, yakni di jalur perdagangan utama dan kedekatannya dengan pasar LNG Asia Tenggara dan Asia Selatan.
"Revitalisasi tangki F-6004 menjadi langkah awal untuk mendukung arah tersebut," tutur Hery lewat keterangan tertulis yang diterima, Jakarta, Sabtu (11/10).
Hery menyebut revitalisasi Tangki LNG Arun F-6004 mencerminkan strategi perusahaan yang adaptif terhadap dinamika industri sektor energi.
Pengembangan infrastruktur dia sebutkan jadi kunci utama dalam memperkuat fleksibilitas pasokan dan mendukung optimalisasi sumber gas domestik di tengah meningkatnya permintaan LNG.
Baca Juga: PGN Kekurangan Gas Akibat Natural Declining
Di samping berkontribusi terhadap pertumbuhan bisnis lewat perluasan akses pemanfaatan LNG di level nasional maupun regional, Hery menegaskan, proyek tersebut diharapkan bisa membawa nilai tambah bagi perekonomian bagi masyarakat di Tanah Rencong.
"Sebagai Subholding Gas PT Pertamina, PGN berkomitmen mengelola infrastruktur LNG dengan prinsip kehati-hatian dan keberlanjutan. Upaya ini tidak hanya memastikan ketersediaan energi yang andal, tetapi juga memperkuat peran LNG sebagai bagian dari transisi energi bersih menuju target Net Zero Emission," pungkas Hery.