c

Selamat

Senin, 17 November 2025

EKONOMI

16 Mei 2024

16:30 WIB

Sumber Daya Migas Masih 'Numpuk' Di Indonesia Barat, Ini Buktinya

Cekungan di Sumut, Sumsel, dan Jawa Timur Laut punya sumber daya migas jumbo, tetapi belum dieksplorasi.

Penulis: Yoseph Krishna

<p>Sumber Daya Migas Masih &#39;Numpuk&#39; Di Indonesia Barat, Ini Buktinya</p>
<p>Sumber Daya Migas Masih &#39;Numpuk&#39; Di Indonesia Barat, Ini Buktinya</p>

Ilustrasi blok migas. Proyek Belida Extension di Wilayah Kerja Blok B Laut Natuna, Provinsi Kepulauan Riau, Rabu (28/12/2022). SKK Migas/Cherman

TANGERANG - Direktur Pembinaan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ariana Soemanto menampik anggapan sumber daya migas Indonesia lebih banyak berada di wilayah timur.

Pasalnya sejak 2021 lalu, ada 21 blok migas baru yang sebagian besar berada di Indonesia Barat. Dari ke-21 blok migas itu, Ariana mengatakan hanya WK Bobara yang notabene terletak di Indonesia Timur.

"Jadi wilayah barat juga masih punya potensi besar, sementara kita juga menyiapkan blok-blok di wilayah timur," ujarnya dalam sesi diskusi pada gelaran Indonesia Petroleum Association Convention and Exhibition (IPA Convex) 2024 di ICE BSD City, Tangerang, Kamis (16/5).

Dalam rangka mendongkrak produksi minyak dan gas bumi, pemerintah ia sebut punya komitmen eksplorasi sebesar Rp4 triliun. Angka itu bahkan belum termasuk komitmen eksplorasi dari perpanjangan kontrak dengan nilai sekitar Rp11 triliun.

"Jadi kita punya komitmen investasi Rp15 triliun sejak 2021 untuk kegiatan eksplorasi," sebut Ariana.

Sementara itu, Penasihat Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Nanang Abdul Manaf mengakui ada potensi cadangan migas yang besar di Indonesia Bagian Barat.

Baca Juga: Kontrak Dua Blok Migas Ini Ditandatangani, Total Investasi Lampaui US$96 Juta

Misalnya di Cekungan Sumatra Utara, ada beberapa penemuan eksplorasi dengan sumber daya yang besar, seperti eksplorasi di Sumur Timpan-1 yang dibor oleh Harbour Energy, hingga Sumur Layaran-1 oleh Mubadala Energy.

"Ini diharapkan memicu penemuan-penemuan lain di kawasan ini," ujar Nanang.

Tak tanggung-tanggung, Nanang mengungkapkan ada lebih dari 8 miliar barel setara minyak (BOE) potensi sumber daya di Sumatra Utara. Sayangnya, potensi yang tersebar di beberapa lokasi itu masih dianggap sebagai wilayah yang belum dieksplorasi.

Bahkan, ada lebih dari 9 miliar barel minyak yang belum ditemukan, tetapi telah teridentifikasi dan bisa disedot lewat kegiatan eksplorasi di masa yang akan datang.

"Timpan-1, Layaran-1, itu pada penemuan oligosen, yakni penemuan berdampak tinggi dan diperkirakan akan disusul oleh penemuan lain," tambah dia.

Kemudian, ada juga Sub Cekungan Tamiang di Sumbagut yang saat ini masih dalam tahap eksplorasi. Khusus sub cekungan ini, Nanang menerangkan ada tantangan dalam proses eksplorasi, yakni tekanan yang berlebih.

"Tentu ini jadi peluang yang dapat diikuti kegiatan eksplorasi secara intensif dengan penyempurnaan metode pengeboran untuk mengatasi masalah overpressure," kata Nanang.

Di sisi lain, Cekungan Sumatra Selatan punya sumber daya lebih dari 18,7 miliar BOE, serta prakiraan potensi 11,4 miliar barel minyak yang sudah teridentifikasi, namun belum ditemukan.

Tak berbeda jauh dengan Cekungan Sumatra Utara, Cekungan Sumatra Selatan juga dihadapkan pada tantangan tingginya kandungan CO2.

"Terdapat juga 360 juta BOE sumber daya yang telah ditemukan kembali dan terdiri dari 50 penemuan eksplorasi yang sayangnya belum dikembangkan," ungkapnya.

Baca Juga: Pemerintah Lelang 5 Wilayah Kerja Saat Hajatan Industri Migas

Beralih ke Pulau Jawa, ada lebih dari 10,3 BOE sumber daya yang telah ditemukan di Cekungan Jawa Timur Laut. Sama halnya dengan Sumut dan Sumsel, Cekungan Jawa Timur Laut itu masih belum dieksplorasi.

"Bahkan ada 9,9 miliar BOE yang belum ditemukan di Cekungan Jawa Timur Laut. Kandungan CO2 dan zona tekanan berlebih masih menjadi tantangan untuk eksplorasi dan menemukan potensi hidrokarbon baru," tutur dia.

Dari data-data tersebut, Eks-Wakil Kepala SKK Migas itu menyimpulkan masih banyak area di Indonesia Bagian Barat yang menarik untuk dieksplorasi.

Dirinya menegaskan temuan-temuan baru mulai membuka kunci permainan bagi area yang belum tereksplorasi, khususnya pada cekungan yang produktif.

"Beberapa area terbuka telah diidentifikasi juga sebagai tempat tender yang potensial di masa depan," pungkas Nanang Abdul Manaf.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar