c

Selamat

Sabtu, 15 November 2025

EKONOMI

30 Maret 2024

14:58 WIB

Smesco Buka Peluang Ekspor Produk Kuliner UMKM Ke Inggris Raya

Peluang ekspor produk kuliner UMKM Ke Inggris Raya melalui Halal Expo yang rutin digelar di Inggris.

Penulis: Khairul Kahfi

Editor: Fin Harini

Smesco Buka Peluang Ekspor Produk Kuliner UMKM Ke Inggris Raya
Smesco Buka Peluang Ekspor Produk Kuliner UMKM Ke Inggris Raya
Ilustrasi. Seorang pengunjung mengambil makanan di sebuah restoran di Jakarta yang sudah memasang label halal untuk produk yang dijajakannya. ValidNews.ID/ Faisal Rachman

JAKARTA - Kesempatan produk kuliner UMKM semakin terbuka lebar masuk pasar internasional, khususnya ke Inggris Raya. Terutama, saat Smesco Indonesia menggandeng Kedubes Inggris untuk mengangkat kuliner UMKM lokal dalam ajang Halal Expo yang rutin digelar di Inggris.

"Ada satu permintaan dari MenkopUKM Teten Masduki yang disampaikan dan di-follow up British Embassy di Indonesia sampai sekarang, yaitu bagaimana caranya produk makanan Indonesia, terutama makanan halal Indonesia bisa masuk ke Inggris Raya," kata Direktur Bisnis dan Pemasaran Smesco Indonesia Wientor Rah Mada dalam keterangan resmi, Jakarta, Sabtu (30/3).

Dia menilai, Halal Expo merupakan ajang yang cukup menarik dan jadi salah satu yang terbesar di Inggris. Smesco Indonesia sudah didorong Kedubes Inggris untuk bisa memasukan produk UMKM ke ajang tersebut.

Apalagi, tambahnya, Smesco menyadari Halal Expo Inggris merupakan titik masuk unggul untuk ekspor produk kuliner Indonesia ke dalam jejaring rantai pasok Eropa. Potensi perdagangan internasional juga makin besar karena kehadiran buyer Afrika di agenda ini.

Meski begitu, tantangan ekspor ke Inggris Raya muncul dari keamanan pangan produk kuliner UMKM lokal. "Standar keamanan pangannya harus betul-betul diterapkan baru kita bisa masuk ke dalam Halal Expo di Inggris, kita coba dobrak, ini pasar yang luar biasa besar," tutur Wientor.

Baca Juga: Sambut Era Wajib Halal, Pelaku Usaha Didorong Cepat Pasang Label Halal

Head of Low Carbon British Embassy of Indonesia Lanto Jones berharap, kolaborasi antara Smesco Indonesia, Kedubes Inggris, dan Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (GAPMMI) mampu menghasilkan sinergi bagi industri makanan dan minuman Indonesia. Terutama, dalam konteks pengembangan pasar internasional dan peningkatan kualitas produk.

"Sebagai prioritas, Inggris dan Indonesia berupaya meningkatkan investasi dan perdagangan yang memiliki potensi ekonomi berkelanjutan untuk memacu kemakmuran, meningkatkan lanskap bisnis global, dan memperkuat hubungan bilateral kedua negara," ujar Ianto Jones. 

Sementara itu, Manager Program Future Cities FCDO Kedutaan Inggris Raya Barikatul Hikmah Albar Salim menambahkan, tantangan bisnis yang dihadapi bagi kedua negara muncul ketika UMKM akan memasukkan produk ke Inggris. Standar keamanan pangan yang diberlakukan otoritas Inggris merupakan isu terberat.

Sementara pengusaha Inggris saat memasukan barang ke Indonesia titik beratnya lebih pada ketentuan mengenai halal. Meski begitu, Inggris sendiri telah menyampaikan, produk UMKM atau perorangan bisa masuk pasar asal memenuhi semua persyaratan yang ada.

"Jadi, UMKM ini kebanyakan perorangan dan skalanya kecil, itu ada potensi untuk bisa masuk United Kingdom (UK). Diharapkan Smesco bisa bisa mendorong UMKM untuk mencoba memasuki pasar UK yang awalnya dari Trade Expo dulu," kata Barika. 

Aspek Kualitas
Berdasarkan kolaborasi ini, Ketua Umum GAPMMI Adhi S Lukman mengatakan, ada potensi besar untuk meningkatkan daya saing industri makanan-minuman Indonesia di pasar global. Terutama dengan memperhatikan aspek kualitas, keamanan pangan, dan kepatuhan terhadap standar internasional, termasuk standar halal. 

Indonesia juga memiliki potensi pasar bagi pengusaha Inggris. Berdasarkan Klasifikasi Baku Lapangan Usaha (KBLU) Indonesia 2023, investasi asing di sektor industri makanan-minuman ada sebanyak 2.899 proyek dengan besaran investasi senilai US$2,13 juta.

Adapun performa Produk Domestik Bruto Indonesia mencapai US$1,4 triliun, dengan pengeluaran konsumsi pangan sebesar 51% dan pangsa konsumsi pangan olahan sebesar 16,32%. 

"Ini merupakan pasar yang ceruknya masih besar bagi pelaku bisnis," kata Adhi.

Paragon Business Ecosystem External Lead Hendarsyah Aditya, sebagai wakil dari kelompok profesional bisnis mengatakan, ada dua produk unggulan yang memiliki potensi pasar di Inggris, yaitu kuliner dan fesyen.

Baca Juga: Indonesia Garap Prospek Produk Halal Selandia Baru

Karenanya, perlu strategi untuk bisa membangun pasar dan interelasi dengan konsumen di Inggris. Salah satunya dengan mengadakan pameran-pameran di tempat publik dan menemukan pihak-pihak di Inggris, baik itu asosiasi dagang atau organisasi-organisasi tertentu. Langkah ini diharapkan bisa membantu UMKM mendapatkan kemudahan izin untuk membawa produk ke pasar Inggris.

Hal ini pun disambut antusiasme Yuniarti, pelaku UMKM bidang kuliner pangan olahan bumbu rendang dadak hitam matang siap makan dengan brand Tek Noeni. Dirinya pun mengapresisasi kolaborasi yang terjalin antara pemangku kepentingan, sehingga menjadi peluang besar UMKM untuk bisa masuk pasar ekspor walaupun tidak mudah. 

“Tapi ini peluang besar untuk menambah wawasan, karena memang produk Indonesia ini bagus-bagus dan dibutuhkan. Inggris ini kan bisa menjadi pintu masuk ke pasar Eropa yang bisa menyebar produk ke negara-negara lain,” ungkap Yuniarti optimistis.

Powered by Froala Editor


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar