c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

EKONOMI

19 Maret 2025

10:41 WIB

Setelah Terjun Bebas, IHSG Diprediksi Menguat Hari Ini

Analis memproyeksi IHSG hari ini akan bergerak dengan kecenderungan menguat, setelah anjlok dalam kemarin. Katalis penguatan IHSG akan dipengaruhi oleh keputusan kebijakan moneter suku bunga acuan.

Penulis: Nuzulia Nur Rahma

Editor: Khairul Kahfi

<p id="isPasted">Setelah Terjun Bebas, IHSG Diprediksi Menguat Hari Ini</p>
<p id="isPasted">Setelah Terjun Bebas, IHSG Diprediksi Menguat Hari Ini</p>

Ilustrasi - Pekerja membersihkan logo IDX di bawah layar pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia. Antara Foto/Sigid Kurniawan/tom.

JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka di level 6.221,19 poin pada perdagangan Rabu (19/3). Hingga pukul 09.35 WIB, IHSG sempat dibuka di zona merah dan melemah sebesar 47,02 poin (-1,82%) menjadi 6.270,40 poin.

Meski begitu, pada pukul 10.14 WIB, IHSG berhasil menghijau hingga 59,26 poin atau naik 0,95% ke level 6.282,65 poin. Tim Riset PT Reliance Sekuritas Tbk memproyeksikan IHSG hari ini akan bergerak dengan kecenderungan menguat.

“Kami memproyeksikan IHSG akan bergerak di kisaran support pada level 6,180 (poin) dan resistance pada level 6,270 (poin) dengan kecenderungan menguat,” katanya dalam analisa tertulis, Jakarta, Rabu (19/3).

Baca Juga: IHSG Anjlok Hingga 5%, Analis Saham Ungkap Biang Keroknya

Tim riset menyampaikan, katalis penguatan IHSG akan dipengaruhi oleh keputusan kebijakan moneter suku bunga acuan terbaru oleh Bank Indonesia dan The Federal Reserve, yang masing-masing disampaikan pada hari ini dan besok.

Sedangkan pada pagi ini saat laporan ini dibuat, bursa Asia diperdagangkan menguat. Indeks Nikkei 225 menguat 0,56%. Adapun indeks Kospi juga menguat 1,06%.

IHSG pada Selasa (18/3) ditutup pada level 6.223,39 poin (-3.84%). Pelemahan dipimpin oleh saham-saham sektor teknologi (-9.77%) dan basic materials (-5.99%).

Sementara itu, asing membukukan net sell sebesar Rp2,57 triliun di pasar reguler dengan saham-saham yang paling banyak dijual, seperti BBCA, BMRI, BBRI, BBNI, dan ADRO.

Sentimen negatif datang dari berbagai arah, seperti pelemahan daya beli, deflasi, pengumuman suku bunga Indonesia, dan isu mundurnya Sri Mulyani dari jabatan menteri keuangan.

Secara teknikal, candle IHSG berbentuk black spinning top dengan lower shadow yang cukup panjang, dibawah MA5 serta indikator Stochastic dalam keadaan dead cross.

“Dengan penurunan yang cukup dalam pada hari kemarin, maka pada hari kami proyeksikan akan terjadinya technical rebound,” tulisnya.

Baca Juga: IHSG Anjlok, DPR Pastikan Beri Dukungan Kuat untuk BEI-OJK

Sementara itu, indeks utama bursa Negeri Paman Sam ditutup melemah. Sentimen negatif datang dari keraguan investor terhadap perang dagang AS dan penantian terhadap pengumuman suku bunga The Fed pada kamis nanti.

Tambahan saja, pada hari ini, OJK akan melaksanakan konferensi pers kebijakan dalam mengantisipasi volatilitas perdagangan saham di Main Hall BEI Jakarta.

Info tersebut disampaikan oleh Anggota Dewan Komisioner OJK sekaligus Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan, Derivatif dan Bursa Karbon Inarno Djajadi. Regulator menyampaikan hendak memberikan beberapa kebijakan untuk dilaksanakan di pasar modal nasional dalam mengarungi volatilitas. 

"Kami memiliki beberapa policy yang akan kita lakukan. Nah, insyaAllah besok kita akan melakukan salah satu policy yang akan kita lakukan," tegas Inarno, Selasa (18/3).


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar