c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

EKONOMI

01 Maret 2024

19:53 WIB

Sedang Ajukan Diskon Pajak, Mobil Listrik Citroen Bakal Dirakit di RI

Stellantis bakal merakit mobil listrik merek Citroen di Indonesia pada Juli 2024, dan sedang mengajukan permohonan ke pemerintah agar diberikan diskon pajak impor.

Penulis: Aurora K M Simanjuntak

Sedang Ajukan Diskon Pajak, Mobil Listrik Citroen Bakal Dirakit di RI
Sedang Ajukan Diskon Pajak, Mobil Listrik Citroen Bakal Dirakit di RI
Konpers Sosialisasi Insentif atas Investasi KBLBB kepada Stakeholder di Park Hyatt Jakarta, Jumat (1/3). Validnews/Aurora K M Simanjuntak

JAKARTA - Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Transportasi Kemenko Marves Rachmat Kaimuddin membeberkan pemegang merek global Citroen, Stellantis  berencana merakit mobil listrik di Indonesia pada Juli 2024.

Menurut Rachmat, Stellantis berminat merakit Citroen di Indonesia dengan mengikuti program insentif perpajakan berdasarkan Perpres 79/2023. Itu mencakup pembebasan PPnBM dan bea masuk untuk impor mobil listrik dalam bentuk utuh (Completely Built-Up/CBU) dan terurai (Completely Knocked-Down/CKD).

"Kalau misalnya yang baru masuk Citroen-Stellantis, dan mereka tadi saya sudah tanya minta izin, katanya dia mau berproduksi (merakit) 1 Juli 2024," ujarnya dalam Konpers Sosialisasi Insentif atas Investasi KBLBB kepada Stakeholder di Park Hyatt Jakarta, Jumat (1/3).

Rachmat menjelaskan sebelumnya, Indonesia mendatangkan mobil bermerek Citroen dengan cara mengimpor secara utuh atau CBU dari India. Dengan adanya pembebasan pajak impor, Citroen berencana mengimpor komponen dari luar negeri alias CKD, lalu dirakit di Indonesia.

Baca Juga: Kemenko Marves Optimistis Ekosistem Baterai RI Bisa Kompetitif

Untuk diketahui, pemerintah RI memberikan insentif untuk impor berupa PPnBM ditanggung pemerintah (DTP) sebesar 100%, dan bea masuk 0%. Dengan kata lain, pelaku industri otomotif dibebaskan dari PPnBM dan bea masuk untuk impor mobil listrik berbentuk CBU dan CKD.

Rachmat menambahkan Stellantis tidak berencana membangun pabrik untuk perakitan Citroen. Melainkan, menggunakan pabrik yang sudah ada di Indonesia untuk menghasilkan mobil listrik besutannya.

"Dia (pelaku usaha otomotif Stellantis) kayaknya menggunakan fasilitas yang sudah ada tapi bawa CKD ke sini, sudah ada assembler ya di sini," kata anak buah Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan itu.

Pada kesempatan yang sama, Deputi Bidang Pengembangan Iklim Penanaman Modal Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Iwan Suryana membenarkan ada satu perusahaan induk otomotif yang menghubungi pemerintah untuk memanfaatkan insentif kendaraan listrik, yakni PT National Assemblers.

Baca Juga: Pemerintah Terbitkan Insentif PPN DTP Mobil dan Bus Listrik

Dengan kata lain, perakitan mobil listrik ini akan melibatkan 3 pihak. PT National Assembler, selaku perusahaan perakitan dari India, Grup Indomobil selaku distributor tunggal merek Citroen di Indonesia, serta Stellantis pemilik merek Citroen tingkat global.

"Setelah kebijakan ini diluncurkan, peminatnya sudah ada. Kami menerima satu permohonan dari PT National Assemblers, berasal dari India tapi dia pemegang merek mobil Eropa Citroen," ujar Iwan.

Untuk saat ini, lanjut Iwan, baru ada satu permohonan pelaku industri otomotif. Dia pun optimis ke depannya, insentif fiskal untuk kendaraan listrik ini bakal menarik minat para investor atau pelaku industri otomotif lainnya.

"Jadi untuk sampai saat ini baru satu permohonan dan mungkin berikutnya akan menyusul dari BYD ataupun dari Wuling dan yang lain sebagainya," imbuhnya.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar