19 Februari 2024
11:04 WIB
Penulis: Yoseph Krishna
Editor: Fin Harini
JAKARTA - PT Surya Biru Murni Acetylene Tbk (SBMA) optimis proses pesta demokrasi yang kondusif dan damai beberapa waktu lalu akan membuat pergerakan ekonomi dan bisnis menjadi lebih cerah.
Direktur Utama SBMA Rini Dwiyanti pun meyakini setelah Pemilu 2024, kinerja perseroan akan terkerek naik. Apalagi saat ini pabrik Air Separation Plant (ASP) baru telah terealisasi sehingga hasil produksi bisa langsung terserap ke pasar.
"Dari sisi perusahaan setelah terealisasi pabrik ASP baru, hasil produksi akan langsung terserap," sebut Rini lewat siaran pers, Senin (19/2).
Peningkatan permintaan pasar juga dia yakini terjadi karena perseroan telah membeli sejumlah peralatan kerja seperti lorry tank, isotank, truk, serta tabung. Namun demikian, kenaikan permintaan akan terjadi secara bertahap.
Baca Juga: Tambah Unit ASP, Produksi Gas SBMA Naik Hingga Lima Kali Lipat
Misalnya untuk penjualan karbon dioksida (CO2), Rini menjelaskan hal itu tergantung pada kebutuhan proyek-proyek yang ada di Kalimantan. Dia mengatakan kebutuhan CO2 di Pulau Borneo akan merangkak naik usai Pemilu.
SBMA sendiri sudah merasakan dampak positif dari penjualan liquid CO2 kepada pabrik semen di Pulau Kalimantan, yakni Kobexindo dan Indocement.
"Hal ini paling menggembirakan bagi pabrik semen sendiri karena semakin mudah untuk melakukan permintaan kebutuhan barang yang berada di satu wilayah," tambahnya.
Begitu pun pada produk acetylene, Rini menjelaskan penjualannya terus meningkat sejak awal 2024 hingga setelah Pesta Demokrasi. Peningkatan penjualan acetylene terjadi secara paralel dengan penjualan oksigen.
"Kebutuhan oksigen juga meningkat sesuai dengan projek yang ada di Kalimantan yang terus meningkat," kata Rini.
Lebih lanjut, Rini menjelaskan pihaknya telah menambah alat kerja seperti tabung acetylene dan truk untuk mendukung pemenuhan kebutuhan yang terus meningkat.
Kemudian, SBMA juga menyusun bujet dengan orientasi peningkatan penjualan liquid sejumlah produk di pasar yang selama ini suplainya masih kurang maksimal.
"SBMA kini tengah mengikuti beberapa tender, sudah ada addendum baru dari kontrak lama yang tentunya dengan harga baru," jelas dia.
Baca Juga: Hadapi Perubahan Dan Dinamika Pasar, SBMA Susun Langkah Strategis
Dengan sejumlah strategi, khususnya pembelian alat-alat baru seperti lorry tank, isotank, truk, dan tabung, SBMA optimis untuk memenangkan tender dan penetrasi pasar.
"Perseroan juga melakukan koordinasi kepada supplier pengadaan alat kerja baru untuk dapat mengirimkan alat baru tersebut sampai di lokasi operasional perseroan tepat waktu," tandas Rini Dwiyanti.