c

Selamat

Sabtu, 15 November 2025

EKONOMI

31 Januari 2025

15:53 WIB

Sambut Lebaran, Pemerintah Akan Beri Diskon Tiket Pesawat-Harbolnas

Pemerintah akan mendorong stimulus melalui program diskon tiket pesawat, diskon tarif jalan tol, stabilitas harga pangan, penyelenggaraan Harbolnas 2023, hingga program Epic Sales 2025.

Penulis: Fitriana Monica Sari

Editor: Fin Harini

<p id="isPasted">Sambut Lebaran, Pemerintah Akan Beri Diskon Tiket Pesawat-Harbolnas</p>
<p id="isPasted">Sambut Lebaran, Pemerintah Akan Beri Diskon Tiket Pesawat-Harbolnas</p>

Calon penumpang memperlihatkan tiket sebelum menaiki pesawat di Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta, T angerang, Banten, Senin (8/8/2022). ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal

JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan, Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto telah menyiapkan strategi untuk menekan inflasi di saat musim libur Lebaran 2025.

Menurutnya, pemerintah telah menyiapkan beberapa stimulus untuk hari Lebaran tahun 2025, berupa program diskon harga tiket pesawat, diskon tarif jalan tol, stabilitas harga pangan, penyelenggaraan Harbolnas 2023, hingga program Epic Sales 2025.

"Agar momentum pertumbuhan terus dijaga, pemerintah mendorong stimulus di hari Lebaran ini dengan program yang dilanjutkan dari program Nataru yang lalu, yaitu diskon harga tiket pesawat, kemudian penyelenggaran kembali Harbolnas 2025, program Every Purchase is Cheap (Epic Sales) 2025 yaitu 'Beli di Indonesia Saja'. Di tahun 2025 juga dilakukan diskon tarif tol dan stabilisasi harga pangan," kata Menko Airlangga dalam Konferensi Pers Hasil High Level Meeting Tim Pengendalian Inflasi Pusat (HLM TPIP) di Jakarta, Jumat (31/1).

Baca Juga: Demi Turunkan Harga Tiket Pesawat, Pertamina Pastikan Diskon Avtur Digelontorkan

Airlangga menuturkan, rapat koordinasi pengendalian inflasi juga akan diadakan di tahun ini dengan tema "produktivitas untuk ketahanan pangan dan stabilitas harga". Untuk waktunya, direncanakan akan berlangsung di akhir bulan Agustus dan akan dipimpin langsung oleh Presiden Prabowo Subianto.

Khusus untuk menjaga ketahanan pangan tahun 2025 dan stabilitas harga, pemerintah mengalokasikan anggaran sebesar Rp144,6 triliun.

"Anggaran ketahanan pangan tahun 2025 untuk melindungi gejolak pangan dunia, pemerintah mengalokasikan Rp144,6 triliun yang akan dilakukan dengan berbagai strategi, yaitu diversifikasi pangan, stabilitas harga, dan peningkatan produktivitas petani," ujarnya.

Kemudian, lanjut dia, dukungan APBN untuk ketahanan pangan juga diberikan melalui TKD dana alokasi khusus, seperti pembangunan jaringan irigasi, pembangunan jalan pertanian maupun non-fisik seperti pekarangan pangan lestari, pelayanan penyuluh pertanian dan puskeswan.

Sementara itu, Airlangga menyampaikan, paket stimulus ekonomi yang sudah berjalan adalah bantuan pangan 16 juta keluarga penerima manfaat (KPM) 10 kg per bulan untuk Januari-Februari, diskon tarif listrik selama dua bulan yakni bulan Januari-Februari.

Kemudian, PPN DTP (Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah) untuk properti dan otomotif, serta PPh (pajak penghasilan) sektor padat karya. Selain itu, juga akan didorong penyaluran KUR di kuartal I.

"Panen padi diharapkan akan optimal lebih baik dari tahun yang lalu di kuartal I ini," ungkapnya.

Airlangga melanjutkan, pemerintah juga akan mendorong program lainnya, seperti program skema kredit untuk padat karya.

"Diharapkan ini akan terus didorong terutama untuk plafon Rp500 juta sampai Rp10 miliar dengan waktu yang fleksibel lima sampai delapan tahun," imbuhnya.

Pemerintah pun akan memberikan subsidi bunga dan masing-masing untuk para debitur. Adapun, anggaran yang dialokasikan untuk ini adalah Rp20 triliun, melengkapi dari KUR menjadi Rp300 triliun.

Baca Juga: Pemerintah Alokasikan Anggaran Ketahanan Pangan 2025 Rp144,6 T

Dinamika Global

Masih dalam kesempatan yang sama, Airlangga mengatakan, saat ini dinamika global masih menjadi faktor yang akan turut mempengaruhi perkembangan ekonomi ke depan.

Oleh karena itu, sejumlah risiko tentu masih akan dihadapi. Mulai dari volatilitas harga komoditas, tingkat suku bunga yang relatif tinggi, kebijakan perdagangan dari pemerintahan Amerika yang sering disebut sebagai Trump 2.0, serta kerentanan ketahanan pangan dan energi akibat perubahan iklim.

"Nah, ini yang perlu kita perhatikan, terutama ini proyeksi ekonomi global tahun 2025 itu diperkirakan sekitar 3,2% di bawah rata-rata historis. Namun adanya juga yang cukup membanggakan kalau dari segi PPP (Purchasing Power Parity), ekonomi Indonesia sudah masuk di angka 8, nomor 8 itu lebih tinggi dari Italia, Perancis, dan ini suatu capaian yang baik," kata Menko Airlangga.

Maka dari itu, Indonesia dituntut harus tetap menjaga pertumbuhan ekonomi. Adapun, pada Desember 2024, inflasi dapat terkendali di angka 1,57% secara tahunan (year on year/yoy).


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar