c

Selamat

Kamis, 6 November 2025

EKONOMI

31 Januari 2025

12:31 WIB

Pemerintah Alokasikan Anggaran Ketahanan Pangan 2025 Rp144,6 T

Pemerintah mengalokasikan Rp144,6 triliun untuk ketahanan pangan, yang akan dilakukan dengan berbagai strategi, yaitu diversifikasi pangan, stabilitas harga, dan peningkatan produktivitas petani.

Penulis: Fitriana Monica Sari

Editor: Fin Harini

<p id="isPasted">Pemerintah Alokasikan Anggaran Ketahanan Pangan 2025 Rp144,6 T</p>
<p id="isPasted">Pemerintah Alokasikan Anggaran Ketahanan Pangan 2025 Rp144,6 T</p>

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan Hasil High Level Meeting Tim Pengendalian Inflasi Pusat (HLM TPIP) Tahun 2025 pada Jumat (31/1).ValidNewsID/ Fitriana Monica Sari

JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan Hasil High Level Meeting Tim Pengendalian Inflasi Pusat (HLM TPIP) Tahun 2025 pada Jumat (31/1). Salah satunya adalah anggaran ketahanan pangan tahun 2025 yang dialokasikan sebesar Rp144,6 triliun.

"Anggaran ketahanan pangan tahun 2025 untuk melindungi gejolak pangan dunia, pemerintah mengalokasikan Rp144,6 triliun yang akan dilakukan dengan berbagai strategi, yaitu diversifikasi pangan, stabilitas harga, dan peningkatan produktivitas petani," kata Menko Airlangga dalam Konferensi Pers Hasil High Level Meeting Tim Pengendalian Inflasi Pusat (HLM TPIP) di Jakarta, Jumat (31/1).

Kemudian, lanjut dia, dukungan APBN untuk ketahanan pangan juga diberikan melalui TKD dana alokasi khusus, seperti pembangunan jaringan irigasi, pembangunan jalan pertanian maupun non-fisik seperti pekarangan pangan lestari, pelayanan penyuluh pertanian dan puskeswan.

Di lain sisi, gerakan nasional pengendalian inflasi pangan akan terus dilanjutkan di tahun 2025 untuk mendukung ketahanan pangan.

Baca Juga: Pentingnya Kesehatan Tanah Demi Mengejar Ketahanan Pangan

Airlangga menuturkan, pemerintah fokus untuk menjaga inflasi tahun 2025 terkendali dalam sasaran 2,5±1% untuk mendukung akselerasi pertumbuhan ekonomi nasional.

Selain itu, pemerintah juga fokus untuk menjaga komponen inflasi khusus volatile food di kisaran 3% sampai 5%.

"Jadi, angka volatile food itu yang dijaga secara mingguan oleh tim termasuk TPID di bawah Pak Menteri Dalam Negeri. Sehingga, ini adalah intervensi daripada pemerintah pusat maupun daerah agar volatile food bisa terus terjaga," ujarnya.

Selanjutnya, memperkuat koordinasi pusat daerah dalam peta jalan pengendalian inflasi 2025 dan 2027 dengan berbagai upaya. Pertama, memastikan keterjangkauan harga komoditas pangan dan tarif angkutan pada periode hari besar keagamaan nasional.

"Juga, termasuk disini yang kita hadapi dalam waktu dekat adalah Idulfitri," imbuhnya.

Baca Juga: Menkeu Alokasikan Rp139 T untuk Swasembada Pangan

Kedua, peningkatan produktivitas pangan guna menjaga ketersediaan pasokan antarwaktu dan antarwilayah. Ketiga, menjaga kelancaran distribusi pangan antarwilayah terutama wilayah surplus menuju wilayah defisit.

Keempat, memperkuat ketersediaan dan keandalan data pangan serta memperkuat sinergi komunikasi untuk mengelola ekspektasi inflasi masyarakat.

Menko Airlangga menambahkan, rapat koordinasi pengendalian inflasi juga akan diadakan di tahun ini dengan tema "produktivitas untuk ketahanan pangan dan stabilitas harga". Untuk waktunya, direncanakan akan berlangsung di akhir bulan Agustus dan akan dipimpin langsung oleh Presiden Prabowo Subianto.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar