c

Selamat

Kamis, 6 November 2025

EKONOMI

12 September 2025

12:15 WIB

Saham Bank BUMN Hijau Usai Dapat Suntikan Rp200 T, IHSG Bisa Menguat

IHSG berpotensi menguat, di tengah pasar menyambut positif rencana pemerintah memindahkan dana senilai Rp200 triliun dari Saldo Anggaran Lebih (SAL) di Bank Indonesia (BI) ke bank BUMN.

Penulis: Fitriana Monica Sari

Editor: Fin Harini

<p id="isPasted">Saham Bank BUMN Hijau Usai Dapat Suntikan Rp200 T, IHSG Bisa Menguat</p>
<p id="isPasted">Saham Bank BUMN Hijau Usai Dapat Suntikan Rp200 T, IHSG Bisa Menguat</p>

Pekerja melintas di depan layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin, (12/6/2023). ValidNewsID/Fikhri Fathoni

JAKARTA - Founder Stocknow Hendra Wardana memproyeksikan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dapat melanjutkan tren penguatan pada perdagangan Jumat (12/9).

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), dikutip dari RTI, dibuka di level 7.819 pada perdagangan Jumat (12/9).

Sepanjang perdagangan sesi I, Jumat (12/9), IHSG betah berada di zona hijau. Hingga pada penutupan sesi I, IHSG ditutup menguat sebesar 80,76 poin atau 1,04% menjadi ke level 7.828,66. Saham Bank BUMN pun terpantau kompak menguat.

Menurut Hendra, IHSG berpeluang melanjutkan dengan sentimen utama datang dari langkah pemerintah mengalihkan dana senilai Rp200 triliun dari Saldo Anggaran Lebih (SAL) di Bank Indonesia (BI) ke bank BUMN atau Himpunan Bank Milik Negara (Himbara), untuk ditempatkan kembali di sistem perbankan.

Adapun saat ini, anggota Himbara terdiri atas Bank Mandiri, BRI, BTN, BNI, BSI, dan Bank Syariah Nasional (BSN) hasil pemisahan dari BTN Syariah.

Kebijakan ini diyakini memperkuat likuiditas bank-bank BUMN dan membuka ruang ekspansi kredit ke sektor riil.

Baca Juga: Ekonom Ragukan Langkah Menkeu Purbaya Genjot Kredit Lewat Tambahan Likuiditas

"Pasar menyambut kebijakan ini dengan optimisme tinggi, terlihat dari lonjakan harga saham perbankan dua hari terakhir," ujar Hendra kepada Validnews, Jumat (12/9).

Saham BBRI misalnya, tercatat melesat 5,15% seiring net buy asing Rp315 miliar. Kemudian, saham BBNI yang naik 7,80% dengan net buy Rp21 miliar.

Lalu, saham BBTN yang terbang 6,27%, meski net buy hanya Rp755 juta. Menariknya, saham BMRI tetap menguat 1,82%, meski dibukukan net sell asing Rp465 miliar.

"Secara teknikal, saham-saham bank pelat merah ini masih menyimpan ruang kenaikan dengan target BBRI di Rp4.270, BBNI Rp4.540, BMRI Rp4.750, dan BBTN Rp1.500," jelas dia.

Senada, kepada Validnews, Jumat (12/9), Senior Market Analyst Mirae Asset Sekuritas Nafan Aji Gusta mengamini pencairan suntikan dana sebesar Rp200 triliun dari Bank Indonesia (BI) yang diinisiasi oleh Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa ke enam bank yang tergabung dalam Himbara memberikan katalis positif terhadap perbankan.

"Sentimen terkait dengan pencairan suntikan dana sebesar Rp200 triliun dari Menteri Keuangan untuk hari ini tentunya memberikan katalis positif bagi industri perbankan di tanah air, khususnya pada hari ini," ujar Nafan.

Saham Lain
Selain perbankan, kata Hendra, peluang juga terbuka pada saham WIRG. Ia merekomendasikan saham ini menarik dikoleksi dengan target Rp200. Di sisi lain, saham media SCMA juga berpotensi menguat dengan target Rp350.

"Saham-saham ini diyakini akan mendapat dorongan dari perbaikan daya beli masyarakat serta tren pertumbuhan industri digital dan media," imbuhnya.

Dari global, bursa saham dunia memberi katalis tambahan. Indeks Dow Jones melonjak 1,36%, S&P500 menguat 0,85%, dan Nasdaq naik 0,72%. Bursa Eropa pun ditutup di zona hijau.

Baca Juga: Ngegas! Menkeu Purbaya Besok Injeksi Rp200 T Ke Himbara

Secara keseluruhan, Hendra menuturkan, kombinasi sentimen eksternal dan domestik ini membuat IHSG berpeluang menguji resistance di 7.930, sementara level psikologis 7.700 tetap menjadi support penting.

"Dengan banjir likuiditas perbankan dan ruang pertumbuhan ekonomi yang masih lebar, bank-bank BUMN diperkirakan tetap menjadi motor utama penggerak pasar," terangnya.

Di tengah momentum reli IHSG, dia menyarankan agar investor juga mencermati peluang di saham konsumer, media, dan teknologi untuk melengkapi portofolio.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar