11 September 2025
16:31 WIB
Ngegas! Menkeu Purbaya Besok Injeksi Rp200 T Ke Himbara
Menkeu Purbaya siap menyalurkan dana Rp200 triliun besok (12/9) ke Himbara untuk mendorong kredit. Penyaluran ini langsung dilakukan tanpa Peraturan Menteri Keuangan (PMK).
Penulis: Siti Nur Arifa
Editor: Khairul Kahfi
Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa memastikan dana injeksi Rp200 triliun yang dicairkan dari BI akan masuk ke rekening Himbara, Jakarta, Kamis (11/9). ValidnewsID/Siti Nur Arifa
JAKARTA - Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa memastikan dana injeksi Rp200 triliun yang dicairkan dari Bank Indonesia (BI) akan masuk ke rekening Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) besok, Jumat (12/9).
"Besok udah masuk, semuanya, (bank) Himbara semua," singkat Purbaya ditemui di Hotel Bidakara, Jakarta, Kamis (11/9).
Info saja, dana Rp200 triliun itu berasal dari total simpanan pemerintah di Bank Indonesia sebesar Rp425 triliun. Sebagai skema awal, dana itu bisa bersumber dari Saldo Anggaran Lebih (SAL) dan Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SILPA).
Baca Juga: Presiden Prabowo Setuju Menkeu Purbaya Tarik Dana Rp200 T di BI
Purbaya mengatakan, ada sebanyak enam bank yang akan mendapat guyuran likuiditas. Sedangkan bank Himbara yang dimaksud baru mencakup BNI, BRI, Mandiri dan BTN, sehingga belum dapat dipastikan dua bank lain yang masuk dalam pembagian injeksi dana ini.
Lebih lanjut, Purbaya kembali memastikan pencairan dana injeksi Rp200 triliun dilakukan tanpa menerbitkan Peraturan Menteri Keuangan (PMK).
Kementerian Keuangan juga disebut tidak menetapkan syarat tertentu (leverage) bagi bank dalam menyalurkan dana pinjaman yang diberikan dalam bentuk kredit untuk pihak ketiga.
Meski demikian, Purbaya masih belum menjawab upaya yang dilakukan untuk mencegah agar likuiditas yang digelontorkan terhadap perbankan tidak menjadi dana mengendap di bank.
Pasalnya, Otoritas Jasa keuangan (OJK) melaporkan, kinerja penyaluran kredit nasional pada Juli 2025 tumbuh memelan menjadi 7,03% (yoy) menjadi Rp8.043,2 triliun.
Sementara itu, pinjaman yang belum dicairkan (undisbursed loan) tumbuh meningkat sebesar 9,52% atau lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar 6,89%.
Baca Juga: Dorong Ekonomi, Menkeu Bakal Suntik Dana Rp200 T Dari BI Ke Perbankan
Terpisah, Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasi Kementerian Keuangan Deni Surjantoro mengatakan, detail enam bank yang dimaksud masih dalam tahap pembahasan.
"Masih dalam pembahasan, kalau sudah final akan kita sampaikan," ujar Deni dalam pernyataan resmi.