21 Juli 2025
14:13 WIB
Zulhas menyatakan kelembagaan 80.081 Kopdes telah berdiri dan 108 Kopdes telah beroperasi. Hadirnya Kopdes Merah Putih diyakini bisa berjalan sesuai harapan pemerintah dan jadi sentra ekonomi daerah.
Penulis: Erlinda Puspita
Editor: Khairul Kahfi
Menko Pangan Zulkifli Hasan menegaskan, berdirinya Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih (Kopdes) menjadi salah satu upaya pemerintah untuk memberdayakan petani dan nelayan lokal, Klaten, Senin (21/7). Tangkapan layar
KLATEN - Menko Pangan Zulkifli Hasan (Zulhas) menegaskan, berdirinya Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih (Kopdes) menjadi salah satu upaya pemerintah untuk memberdayakan petani dan nelayan lokal, meningkatkan ketahanan dan swasembada pangan, serta memperkuat ekosistem pertanian berbasis desa.
Meski program ini sering diragukan, Zulhas meyakini Kopdes Merah Putih akan sukses. Alasannya, Satgas Kopdes Merah Putih akan memastikan keberhasilan tersebut dengan mendampingi, memfasilitasi, dan membantu para pengurus dan warga desa.
Setidaknya ada sekitar 1 juta pengelola yang akan siap mendampingi rakyat di desa dalam membangun Kopdes Merah Putih.
"Bapak Presiden telah memberikan arahan yang tegas kepada kami. Kita tidak boleh bergantung kepada impor pangan, kita harus berdaulat, kita harus swasembada pangan, air, dan energi. Berkali-kali beliau sampaikan dan yang paling penting, kita harus memberdayakan petani kita sendiri, berdikari," tegas Zulhas dalam Peluncuran Kelembagaan 80.000 Koperasi Desa/Kelurahan yang dipantau di Jakarta, Senin (21/7).
Baca Juga: Zulhas Ingin Kopdes Merah Putih Untung Lebih Dulu, Baru Dapat Modal
Zulhas menyampaikan, hingga saat ini telah terbentuk kelembagaan Kopdes yang sah sebanyak 80.081 unit di seluruh wilayah Indonesia. Dari jumlah tersebut, sebanyak 108 di antaranya menjadi mock up Kopdes Merah Putih dan sudah beroperasi. Sementara sisa Kopdes lainnya akan beroperasi dalam tiga bulan ke depan.
"Target kita selanjutnya adalah memastikan selama tiga bulan ke depan, seluruh Koperasi Desa Kelurahan Merah Putih telah beroperasi di desa dan kelurahan masing-masing," lanjutnya.
Zulhas pun mengklaim, dalam 3-4 tahun ke depan akan tumbuh sentra-sentra ekonomi baru di desa melalui berbagai program unggulan Presiden Prabowo, salah satunya dengan Kopdes Merah Putih. Lebih lanjut, dia juga informasikan, skema pembiayaan Kopdes Merah Putih masih menunggu terbentuknya Peraturan Menteri Keuangan (PMK).
"Menteri Keuangan, tinggal kita tungggu Permenkeu (Peraturan Menteri Keuangannya) Ibu (Sri Mulyani)," tuturnya.
Baca Juga: Wamen Koperasi Ungkap Skema KUR Khusus Untuk Kopdes Merah Putih
Selain itu, dia menjelaskan bahwa setiap koperasi akan memiliki beragam unit usaha untuk mendukung kegiatan ekonomi desa. Seperti gerai sembako untuk memangkas rantai pasok yang panjang, outlet gas LPG 3 kg, klinik dan apotek desa, dan gudang atau cool storage untuk pengering padi dan jagung.
Begitu pula, layanan simpan pinjam yang terintegrasi dengan himpunan bank negara (Himbara), sarana logistik desa, agen pupuk, hingga pembayaran listrik.
"Dirut PLN mengatakan, setiap orang yang bayar di sini nanti kita akan dapat Rp1000 hingga Rp2.000. Belum nanti agen BRI link, BNI, Mandiri yang setiap transaksi seluruh desa tidak perlu jauh-jauh, cukup ke Kopdes dan nanti Kopdes dapat komisi," sambung Zulhas.
Zulhas juga menyampaikan, variasi bidang usaha lainnya bisa disesuaikan dengan kebutuhan dan potensi masing-masing desa di mana Kopdes tersebut berdiri.