c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

EKONOMI

14 Agustus 2025

13:39 WIB

Rusia Perlu Tenaga Kerja Terampil, Peluang Ekspor Jasa Terbuka

Permintaan tenaga kerja terampil di Rusia meningkat. Hal ini menjadi peluang Indonesia untuk meningkatkan ekspor jasa ke negara tersebut.

Penulis: Fin Harini

<p id="isPasted">Rusia Perlu Tenaga Kerja Terampil, Peluang Ekspor Jasa Terbuka</p>
<p id="isPasted">Rusia Perlu Tenaga Kerja Terampil, Peluang Ekspor Jasa Terbuka</p>

Pertemuan bisnis Atase Perdagangan (Atdag) RI Moskow dengan agensi tenaga kerja Rusia di Moskow, Rusia, beberapa waktu lalu. Sumber: Kemendag.

MOSKOW - Peluang Indonesia untuk mengekspor perdagangan jasa ke Rusia tengah terbuka lebar, didorong tingginya permintaan tenaga kerja terampil (skilled workers) dari pengusaha Rusia.

Hal ini terungkap dalam serangkaian pertemuan bisnis Atase Perdagangan (Atdag) RI Moskow dengan dua agensi tenaga kerja Rusia, yaitu Reale Inter Invest Group pada Selasa, (5/8) dan Interstate Migration Center (IMC) pada Kamis, (7/8), di Moskow, Rusia.

“Rusia tengah membutuhkan tenaga kerja terampil yang cukup signifikan di berbagai sektor, antara lain, di industri garmen dan tekstil, pertanian, pabrik besi dan baja, serta pabrik produksi makanan. Permintaan juga datang untuk posisi petugas pemeliharaan tanaman dan penata graha (housekeeper) untuk jasa perhotelan, serta teknisi pengelasan untuk sektor industri berat,” ungkap Atase Perdagangan di Moskow, Ardianto Mahdi Wibowo melalui siaran pers, Kamis (14/8).

Baca Juga: Indonesia Berpeluang Ekspor Perikanan Ke Rusia, Ini Syarat-Syaratnya

Reale Inter Invest merupakan perusahaan agensi penyalur tenaga kerja yang cukup besar di Rusia. Saat bertemu Ardianto, perwakilan Reale Inter Invest Group, Sergey Pleshkov menyampaikan, agensi ini berencana membuka cabang di Indonesia untuk memperlancar kerja sama dengan berbagai agensi penyalur tenaga kerja tepercaya di Indonesia.

“Untuk mengembangkan lini bisnis, kami akan mendirikan Reale Inter Invest di Indonesia agar dapat menyeleksi tingkat keterampilan tenaga kerja Indonesia sesuai standar yang diperlukan perusahan-perusahaan di Rusia,” tutur Pleshkov.

Sementara itu, pertemuan Ardianto dengan IMC, membahas rencana penyelenggaraan penjajakan bisnis (business matching) tenaga kerja migran pada September 2025. Agenda itu akan digelar Kementerian Perdagangan RI sebagai ajang pertemuan perusahaan dan agensi penyedia tenaga kerja dari Indonesia dengan agensi serupa dari setiap negara akreditasi perwakilan perdagangan di Eropa.

Perwakilan IMC Sergey Tkachuk menyambut baik rencana business matching tersebut. “Tentu ini merupakan kesempatan baik bagi kami agar dapat terhubung dengan perusahaan dan agensi penyedia tenaga kerja dari Indonesia sehingga dapat segera melakukan komunikasi bisnis,” kata Tkachuk.

IMC sendiri dikenal sebagai perusahaan yang membantu seleksi, rekrutmen, hingga dokumentasi bagi pekerja asing di Rusia dan memiliki jaringan luas dengan perusahaan-perusahaan terkemuka di sana.

Menurut Ardianto, mekanisme perekrutan tenaga kerja asing di Rusia dimulai dari adanya permintaan dari perusahaan-perusahaan Rusia kepada agensi penyalur tenaga kerja. Kemudian, para agensi tersebut akan mengajukan alokasi kuota kepada Pemerintah Rusia untuk mendapatkan persetujuan mendatangkan tenaga kerja asing.

Hubungan Ekonomi Indonesia-Rusia
Ardianto juga mengungkapkan, peluang kerja yang cukup besar di pasar Rusia ini perlu dioptimalkan untuk meningkatkan kontribusi ekspor jasa terhadap perekonomian nasional.

Menurutnya, hubungan ekonomi Indonesia-Rusia juga diprediksi akan semakin meningkat di tahun mendatang, khususnya dengan rencana penandatanganan Indonesia-Eurasian Economic Union (EAEU) Free Trade Agrement pada akhir 2025.

Seiring dengan penguatan kerja sama ekonomi tersebut, Pemerintah Rusia juga turut membangun kepercayaan global terhadap stabilitas politik dan ekonomi. Upaya tersebut dilakukan melalui pelaksanaan berbagai forum ekonomi internasional yang diselenggarakan di kota-kota besar di Rusia yang dihadiri oleh kepala negara/pemerintahan dari berbagai negara termasuk Indonesia.

Baca Juga: Hasil Kunjungan Probowo, RI-Rusia Perkuat Kerja Sama Strategis Berbagai Bidang

Kementerian Perdagangan mencatat pada Januari—Juni 2025, total perdagangan Indonesia-Rusia mencapai US$2,68 miliar. Nilai ini meningkat 52,37% dibandingkan dengan periode yang sama pada 2024 yang senilai US$1,75 miliar.

Rinciannya, ekspor Indonesia ke Rusia tercatat US$998 juta atau meningkat 43,76% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Sedangkan, impor Indonesia dari Rusia sebesar US$1,68 miliar, tumbuh 57,99%.

Dengan demikian, Indonesia membukukan defisit neraca perdagangan sebesar US$680,9 juta atau melonjak 84,82%.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar