c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

EKONOMI

24 Juni 2025

10:41 WIB

Rupiah Terbang Seiring Harapan Damai Di Timur Tengah

Penguatan nilai tukar rupiah saat ini seiring harapan perdamaian di Timur Tengah. Presiden AS Donald Trump mengonfirmasi Iran-Israel capai kesepakatan gencatan senjata.

Editor: Khairul Kahfi

<p>Rupiah Terbang Seiring Harapan Damai Di Timur Tengah</p>
<p>Rupiah Terbang Seiring Harapan Damai Di Timur Tengah</p>
Petugas menjunjukkan uang pecahan dolar AS dan rupiah di gerai penukaran mata uang asing di Jakarta, Kamis (15/5/2025). Antara Foto/Muhammad Adimaja/bar/pri.

JAKARTA - Analis mata uang Doo Financial Futures Lukman Leong menganggap penguatan nilai tukar (kurs) rupiah seiring harapan perdamaian di Timur Tengah (Timteng).

“Rupiah berpotensi menguat oleh harapan perdamaian di Timteng setelah Trump (Presiden Amerika Serikat) mengatakan bahwa Iran dan Israel sepakat untuk gencatan senjata,” ujarnya melansir Antara, Jakarta, Rabu (24/6).

Baca Juga: Rupiah Makin Lemah Tersengat Keputusan AS Serang Situs Nuklir Iran

Di dalam platform Truth Social, Trump mengklaim bahwa Iran dan Israel telah menyepakati gencatan senjata secara menyeluruh untuk mengakhiri 'perang 12 hari' antara kedua negara itu.

"Selamat untuk semuanya! Telah disepakati secara penuh oleh dan antara Israel dan Iran bahwa akan dilakukan gencatan senjata penuh (kira-kira dalam 6 jam dari sekarang, ketika Israel dan Iran telah meredakan dan menyelesaikan misi akhir yang masih berjalan!), untuk 12 jam, di mana perang akan dianggap berakhir,” cuit Presiden AS itu dalam platform medsos reminya.

Trump menyatakan bahwa Iran akan terlebih dahulu mematuhi gencatan senjata, Israel akan menyusul 12 jam kemudian, dan dalam 24 jam, 'berakhirnya secara resmi perang 12 hari akan disambut dunia'.

Namun, di platform X, Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi mengatakan bahwa tidak ada kesepakatan mengenai gencatan senjata antara Iran dengan Israel.

Jika rezim Israel menghentikan agresi ilegal terhadap rakyat Iran paling lambat pukul 4 pagi waktu Tehran, kata Araghchi, pihaknya tak berniat melanjutkan tanggapan. Di sisi lain, juga ditekankan bahwa keputusan akhir tentang penghentian operasi militer akan dibuat kemudian.

“Untuk gencatan senjata, belum dikonfirmasi dan telah dibantah Iran, jadi sentimen bisa berubah setiap saat dan rupiah berpotensi volatile,” jelas Lukman menambahkan.

Baru-baru ini, Iran juga meluncurkan serangkaian rudal ke Pangkalan Militer Amerika Serikat Al Udeid di Qatar.

Baca Juga: Rupiah Diprediksi Masih Berkonsolidasi Seiring Konflik Di Timur Tengah

Jumlah rudal yang ditembakkan dalam serangan adalah sama dengan 'jumlah bom yang digunakan AS saat menyerang fasilitas nuklir Iran' menurut Dewan Keamanan Nasional Tertinggi Iran.

Korps Garda Revolusi Islam Iran (IGRC), yang mengaku bertanggung jawab atas serangan itu, menyebutnya sebagai pesan langsung kepada Washington dan sekutunya.

Sentimen lain terhadap kurs rupiah berasal dari pernyataan dovish pejabat Federal Reserve (The Fed) Michelle Bowman yang mengatakan AS harus mempertimbangkan penurunan suku bunga.

“Menurut dia, inflasi AS sudah pada jalur dan tidak jauh dari target,” kata Lukman.

Nilai tukar rupiah pada pembukaan perdagangan hari Selasa pagi di Jakarta menguat sebesar 111 poin atau 0,67 persen menjadi Rp16.381 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.492 per dolar AS.

Baca Juga: Belum Berubah, Sentimen Perang Iran-Israel Masih Membayangi Pelemahan Rupiah

Melansir Bloomberg, pada penutupan perdagangan kemarin (23/6), Indeks Dolar AS (DXY) yang mengukur kinerja terhadap mata uang lainnya, termasuk EUR, JPY, GBP, CAD, CHF, dan SEK terpantau kembali ambles memerah ke level 98,14 poin, atau turun 0,28 persen poin dibandingkan penutupan sebelumnya yang berkisar 98,41 poin.

Adapun pergerakan DXY harian kemarin berkisar antara 98,13-98,27 poin, atau cenderung melemah dibanding sehari sebelumnya terhadap rentang level DXY dalam 52 pekan terakhir di kisaran 97,60-110,17 poin.

Meski begitu, dolar AS yang dipantau pada pukul 10.17 WIB hari ini (24/6) terpantau bergerak melemah terhadap mata uang rupiah sekitar 0,70% atau turun cukup dalam sekitar Rp115. 

Sementara ini, rupiah ditransaksikan Rp16.377 per dolar AS, dengan proyeksi pergerakan harian sekitar Rp16.370-16.395 per dolar AS.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar