18 Juli 2025
12:25 WIB
Rupiah Menguat, Pernyataan Dovish The Fed Jadi Pemicu
Nilai tukar rupiah berpotensi menguat seiring pernyataan dovish dari pejabat The Fed. Christopher Waller menginginkan pemangkasan suku bunga atau FFR segera atau bulan ini.
Editor: Khairul Kahfi
Petugas menghitung mata uang rupiah dan dolar AS di Ayu Masagung Money Changer, Jakarta, Kamis (30/5/2024). Antara Foto/Akbar Nugroho Gumay/aww
JAKARTA - Analis mata uang Doo Financial Futures Lukman Leong mengatakan nilai tukar (kurs) rupiah berpotensi menguat seiring pernyataan dovish dari pejabat Federal Reserve (The Fed).
Pada pembukaan perdagangan Jumat pagi (18/7) di Jakarta, nilai tukar rupiah menguat sebesar 34 poin atau 0,20%, dari sebelumnya Rp16.341 menjadi Rp16.307 per dolar AS.
“Rupiah hari ini berpotensi menguat terhadap dolar AS yang melemah oleh pernyataan dovish' dari pejabat The Fed Waller yang menginginkan pemangkasan suku bunga (FFR) segera atau bulan ini,” katanya melansir Antara, Jakarta, Jumat (18/7).
Baca Juga: Rupiah Melemah, Ekspektasi Penurunan Suku Bunga The Fed Pudar
Menurut Christopher Waller, sambung Lukman, kebijakan tarif AS takkan sepenuhnya ditanggung konsumen dan data-data tenaga kerja dinilai dapat melemah ke depan.
Karena itu, Waller menegaskan potensi pemangkasan suku bunga dua kali yang masing-masing sebesar 25 basis points (bps) hingga akhir 2025.
Kurs dolar AS sempat menguat Kamis (17/7) malam, pasca data klaim pengangguran AS lebih kuat dari perkiraan, yakni 221 ribu dari harapan 235 ribu, serta penjualan ritel 0,6% dari dugaan 0,1%.
“Namun, sikap dovish Waller (malah) berbalik menekan dolar AS,” kata Lukman.
Berdasarkan faktor-faktor tersebut, Lukman memprediksi nilai tukar rupiah berkisar Rp16.250-16.400 per dolar AS sementara ini.
Baca Juga: Rupiah Melemah Imbas Inflasi AS Melonjak Akibat Tarif Trump
Melansir Bloomberg, pada perdagangan Jumat (18/7), Indeks Dolar AS (DXY) yang mengukur kinerja terhadap mata uang lainnya, termasuk EUR, JPY, GBP, CAD, CHF, dan SEK terpantau memerah ke level 98,50 poin atau turun 0,23 persen poin dibandingkan penutupan sebelumnya yang berkisar 98,73 poin.
Adapun pergerakan DXY harian hari ini (18/7) berkisar antara 98,39-98,51 poin, atau cenderung bergerak turun sedikit dibanding penguatan beberapa waktu belakangan terhadap rentang level DXY 52 pekan terakhir di kisaran 96,37-110,17 poin.
Di sisi lain, dolar AS yang dipantau pada pukul 11.40 WIB hari ini (18/7) terpantau memerah 0,19% atau turun sekitar Rp31 terhadap mata uang rupiah. Sementara ini, rupiah ditransaksikan Rp16.310 per dolar AS, dengan proyeksi pergerakan harian sekitar Rp16.292-16.323 per dolar AS.