c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

EKONOMI

26 Juni 2025

11:30 WIB

Rupiah Diprediksi Stabil Di Level Rp16.200 Per Dolar AS

Pergerakan nilai tukar rupiah masuk ke area konsolidasi atau stabil di sekitaran Rp16.200 per dolar AS. Kendati, rupiah belum akan segera menguat lebih jauh dari level ini.

Editor: Khairul Kahfi

<p data-sourcepos="10:5-10:57" id="isPasted">Rupiah Diprediksi Stabil Di Level Rp16.200 Per Dolar AS</p>
<p data-sourcepos="10:5-10:57" id="isPasted">Rupiah Diprediksi Stabil Di Level Rp16.200 Per Dolar AS</p>
Petugas menunjukkan mata uang rupiah dan dolar AS di Ayu Masagung Money Changer, Jakarta. Antara Foto/Dhemas Reviyanto/foc.

JAKARTA - Presiden Direktur PT Doo Financial Futures Ariston Tjendra memperkirakan, pergerakan nilai tukar (kurs) rupiah masuk ke area konsolidasi atau stabil di sekitaran Rp16.200 per dolar Amerika Serikat (AS). Kendati, rupiah belum akan segera menguat lebih jauh dari level ini.

"Pergerakan rupiah sendiri kembali masuk area konsolidasi di sekitaran Rp16.200 (per dolar AS). Kelihatannya, agak sulit untuk rupiah menguat di bawah level tersebut," katanya melansir Antara, Jakarta, Kamis (26/6).

Baca Juga: Rupiah Bangkit Lagi Terbawa Situasi Geopolitik Yang Berangsur Damai

Saat ini, indeks dolar Amerika Serikat (AS) disebut masih dalam tekanan di area 97 poin, seiring berita gencatan senjata antara Iran dengan zionis Israel yang mendorong pelaku pasar masuk ke aset berisiko.

Gencatan senjata antara Iran dan Israel dimulai sekitar pukul 04.00 GMT pada Selasa (24/6). Kedua belah pihak kemudian mengonfirmasi dimulainya gencatan senjata.

Mengutip Xinhua, Presiden AS Donald Trump mengaku bahwa pihaknya akan mengadakan pembicaraan dengan Iran pada pekan depan.

"Kami akan berbicara dengan mereka minggu depan, dengan Iran. Kami mungkin menandatangani kesepakatan," kata Trump saat konferensi pers di Den Haag, Belanda, setelah pertemuan puncak NATO.

Di sisi lain, pasar masih melihat banyak ketidakpastian yang bisa membuat perekonomian global kembali tertekan, mulai dari isu kebijakan tarif AS hingga ketegangan perang di beberapa wilayah.

"Perang Israel dan Iran pun masih terbuka untuk terjadi lagi," ujar Ariston.

Berdasarkan faktor-faktor tersebut, kurs rupiah diperkirakan berkisar Rp16.200-16.350 per dolar AS.

Nilai tukar rupiah pada pembukaan perdagangan Kamis pagi (26/6) di Jakarta menguat sebesar 10 poin atau 0,06%, dari sebelumnya Rp16.300 menjadi Rp16.290 per dolar AS.

Melansir Bloomberg, pada penutupan perdagangan Rabu (25/6), Indeks Dolar AS (DXY) yang mengukur kinerja terhadap mata uang lainnya, termasuk EUR, JPY, GBP, CAD, CHF, dan SEK terpantau melemah ke level 97,35 poin, atau turun cukup dalam 0,33 persen poin dibandingkan penutupan sebelumnya yang berkisar 97,67 poin.

Adapun pergerakan DXY harian kemarin berkisar antara 97,26-97,60 poin, atau cenderung melemah dibanding sehari sebelumnya terhadap rentang level DXY dan mulai mepet dengan rentang DXY dalam 52 pekan terakhir di kisaran 97,26-110,17 poin.

Baca Juga: Rupiah Menguat Tajam Di Tengah Gencatan Senjata Iran-Israel

Di sisi lain, dolar AS yang dipantau pada pukul 10.28 WIB hari ini (26/6) terpantau lanjut bergerak melemah terhadap mata uang rupiah sekitar 0,43% atau turun sekitar Rp70. 

Sementara ini, rupiah ditransaksikan Rp16.230 per dolar AS, dengan proyeksi pergerakan harian sekitar Rp16.221-16.292 per dolar AS.

Trump Temui Iran Pekan Depan
Bloomberg juga menyampaikan, Presiden AS Donald Trump akan mengadakan pertemuan dengan Iran pekan depan . Namun, dia juga meragukan perlunya perjanjian diplomatik mengenai program nuklir dengan Iran, mengutip kerusakan akibat pemboman Amerika di lokasi-lokasi utama nuklir Iran.

Ilustrasi Rudal Nuklir. Shutterstock/David Buzzard

"Kami akan berbicara dengan mereka minggu depan. Kami mungkin menandatangani kesepakatan. Entahlah, menurut saya, itu tidak terlalu penting," kata Trump pada Rabu (25/6) dalam konferensi pers selama pertemuan puncak NATO di Den Haag, Belanda tanpa memberikan rincian lebih lanjut.

Dia kembali menegaskan, serangan AS telah menghancurkan fasilitas nuklir utama Iran di Natanz, Isfahan dan Fordow. Dia juga sekali lagi membantah penilaian intelijen Amerika yang menyatakan bahwa program nuklir Teheran hanya mengalami kemunduran 'minimal'.

Komentar itu muncul pada hari kedua gencatan senjata antara Israel dan Iran, yang mengakhiri konflik selama 12 hari yang mengancam akan meningkat menjadi perang regional yang lebih luas dan mengguncang pasar energi. 

Ketika rudal-rudal Iran-Israel tidak lagi beraksi dan harga minyak anjlok, menghapus sebagian besar kenaikan harga minyak selama konflik, fokus telah beralih ke kemungkinan tahap berikutnya dari diplomasi nuklir.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar