Rosan Roeslani Klaim Realisasi Investasi On Track Sudah Capai 75%

JAKARTA - Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan Roeslani mengeklaim, realisasi investasi RI hingga sekarang sejalan atau on track dengan target yang dipatok sebesar Rp1.650 triliun pada 2024.

Rosan membeberkan, realisasi investasi hingga akhir kuartal III/2024 telah mencapai sekitar 75% dari target. Namun ia mengaku akan menjelaskan capaian tersebut lebih rinci saat pemaparan secara kuartal.

"Kita nanti akan rilis angkanya di bulan ini, tapi sesuai target kurang lebih mungkin hampir 75%, jadi kita masih sangat on track," ujarnya kepada awak media usai BNI Investor Daily Summit 2024 di JCC Senayan, Jakarta, Selasa (9/10).

Baca juga: Rosan: Periode Kedua Jokowi Raup Realisasi Investasi Rp5.931,3 T

Rosan menyampaikan, target investasi jumbo tahun ini masih on track karena didorong suntikan modal asing yang masuk ke IKN dan Kawasan industri. Dia mengatakan beberapa perusahaan sudah merealisasikan investasinya dengan membangun pabrik.

Di antaranya, ada pabrik kaca asal Korea Selatan PT KCC Glass Indonesia (KCC Glass) yang mengucurkan investasi Rp4 triliun, dan manufaktur panel surya Amerika Serikat SEG Solar Inc melakukan groundbreaking pabrik senilai Rp8 triliun. Keduanya berlokasi di Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB).

"Jadi kita on track karena ada beberapa pembangunan, kemarin saya ke Batang, ada pembangunan pabrik kaca, dan beberapa investasi lainnya sedang berjalan dan kita pantau," tutur Rosan.

Baca Juga: Realisasi Investasi Semester I/2024 Capai Rp829,9 T

Lebih lanjut, Kepala BKPM juga menyebutkan jajaran investasi asing yang masuk ke Ibu Kota Negara Nusantara (IKN), Kalimantan Timur. Ada perusahaan energi hijau Sembcorp asal Singapura dengan investasi sekitar Rp1,01 triliun untuk membangun solar panel 50 megawatt.

Selain itu, Australia menanamkan modal untuk membangun institusi, China membangun pusat perbelanjaan dan hotel di IKN, sedangkan investor Rusia membangun hotel dan apartemen.

"Itu yang dari luar (asing), dari dalam negeri juga lebih banyak malah. Jadi kita sedang seleksi, kita ingin pastikan investasi yang masuk ke IKN baik dan berkualitas," ucap Rosan.