c

Selamat

Selasa, 4 November 2025

EKONOMI

29 Juli 2024

11:45 WIB

Realisasi Investasi Semester I/2024 Capai Rp829,9 T

Untuk menembus target investasi dari presiden senilai Rp1.650 triliun, realisasi investasi yang harus di kejar dalam waktu 6 bulan ke depan sebesar Rp820,1 triliun.

Penulis: Aurora K M Simanjuntak

<p>Realisasi Investasi Semester I/2024 Capai Rp829,9 T</p>
<p>Realisasi Investasi Semester I/2024 Capai Rp829,9 T</p>

Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia dalam Konferensi Pers Realiasi Investasi Semester I/2024 di Kantor BKPM, Jakarta, Senin (29/7).  ValidNewsID/ Aurora KM Simanjuntak

JAKARTA - Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) melaporkan investasi pada semester I/2024, sepanjang Januari-Juni 2024, telah terealisasi senilai Rp829,9 triliun.

Adapun realisasi investasi tersebut telah mencapai 67% dari target rencana strategis (Renstra) pemerintah yang senilai Rp1.239,3 triliun. Jumlah itu juga terealisasi 50,3% dari target yang dipatok presiden senilai Rp1.650 triliun.

Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia menyampaikan realisasi investasi senilai Rp829,9 triliun tumbuh sebesar 22,3% secara tahunan (year on year/yoy). Adapun capaian investasi tersebut mampu menyerap tenaga kerja sebanyak 1,22 juta orang.

"Semester I/2024 kita sudah mencapai Rp829,9 triliun, tumbuh 22,3%, kemudian penyerapan tenaga kerjanya 1,22 juta orang," ujarnya dalam Konferensi Pers di Kantor BKPM, Jakarta, Senin (29/7).

Baca Juga: Realisasi Investasi Kuartal I/2024 Capai Rp401,5 T

Bahlil juga melaporkan, realisasi investasi semester I/2024 lebih didominasi penanaman modal asing (PMA). Adapun jumlah PMA mencapai Rp421,7 triliun atau tumbuh 16,1% (yoy), serta porsinya sebesar 50,8%.

Sementara itu, penanaman modal dalam negeri (PMDN) terealisasi senilai Rp408,2 triliun atau tumbuh sebesar 29,4% (yoy). Menurut Bahlil, kedua realisasi investasi tersebut merupakan capaian yang bagus.

Lebih lanjut, Kepala BKPM juga menyampaikan komposisi realisasi investasi yang terbagi menjadi dua, yakni di luar Jawa dan Pulau Jawa. Adapun investasi di luar Jawa lebih tinggi daripada investasi di Jawa.

Dia memerinci, investasi di luar Jawa terealisasi Rp416,2 triliun atau porsinya sebesar 49,8%. Sementara investasi di Jawa terealisasi Rp413,7 triliun atau porsinya 50,2%. Bahlil menilai, kinerja investasi di luar Jawa masih perlu dipacu.

"(Investasi) Jawa dan luar Jawa di semester I/2023 52,3%, sekarang 50,2%. Memang ini harus kita pacu lagi, terutama tol-tol di Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, DIY, itu cukup berdampak luar biasa terhadap pertimbangan dari para investor, karena masuk cost logistic-nya lebih murah," terang Bahlil.

Secara keseluruhan, pada semester I/2024 investasi telah terealisasi Rp829,9 triliun. Untuk mencapai target dari presiden, diperlukan realisasi investasi senilai Rp820,1 triliun atau sekitar 49,7%.

"Jadi siapa yang jadi penerus saya ke depan, dia tinggal mencari 49,7%, jadi sudah alhamdulillah," tutup Menteri Investasi.

Baca Juga: Apindo Ungkap Tantangan Kejar Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Timur 6,9%

Kementerian Investasi/BKPM juga melaporkan, capaian investasi pada kuartal II/2024. Adapun realisasi investasi pada periode tersebut senilai Rp428,4 triliun atau tumbuh 22,5% (yoy), serta tumbuh sebesar 6,7% secara kuartal (qoq).

"Pada kuartal II/2024, total investasi yang masuk Rp428,4 triliun, tumbuh secara kuartal 6,7% (qoq), dan secara tahunan 22,5% (yoy)," ucap Menteri Investasi.

Bahlil turut menyebutkan, realisasi investasi RI sepanjang April-Juni 2024 tersebut mampu menyerap tenaga kerja sebanyak 677.623 orang.

Kemudian, PMA tercatat lebih banyak daripada PMDN, yang masing-masing terealisasi senilai Rp217,3 triliun dan Rp211,1 triliun. Sementara berdasarkan lokasi investasi, Pulau Jawa terealisasi Rp213,2 triliun dan luar Jawa terealisasi Rp215,2 triliun.

"Kita tahu ekonomi global sekarang masih dalam kondisi yang memprihatinkan, 95 negara sudah jadi pasien IMF (International Monetary Fund), dan dibalik ketidakpastian ekonomi global itu, kita bersyukur bahwa publik global masih mempercayai negara kita sebagai salah satu tujuan investasi," tutur Bahlil. 


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar