13 September 2024
10:29 WIB
RI Tawarkan Dua Proyek PLTA Ke Tiongkok
Penawaran dua proyek PLTA ke Tiongkok, yakni PLTA Kayan dan Mamberamo, jadi upaya pemerintah mencapai target NZE.
Penulis: Yoseph Krishna
Editor: Fin Harini
Ilustrasi Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA). Shutterstock/dok
BANDUNG - Pemerintah terus meracik strategi untuk mendongkrak bauran energi baru dan terbarukan (EBT) di Indonesia, salah satunya dengan menarik investor untuk menanamkan modal mereka pada proyek-proyek energi bersih.
Staf Ahli Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bidang Ekonomi Sumber Daya Alam Lana Saria menyebut pemerintah telah menawarkan potensi sumber daya EBT, utamanya kepada Tiongkok.
Dalam gelaran The 7th Indonesia China Energy Forum (ICEF) 2024 beberapa waktu lalu, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia mengajak investor dari Negeri Panda untuk berkolaborasi menggarap proyek dua unit pembangkit listrik tenaga air (PLTA), masing-masing di Kalimantan dan Papua.
PLTA yang terletak Bumi Cenderawasih ialah PLTA Mamberamo berkapasitas 24 GW, sementara satu unit yang terletak di Tanah Borneo adalah PLTA Kayan dengan potensi kapasitas sebesar 13 GW.
Baca Juga: Kantongi SLO, PLN Bidik PLTA Jatigede Beroperasi Akhir 2024
"Menteri ESDM membuka peluang kolaborasi dengan Tiongkok dan menyampaikan potensi sumber daya energi baru terbarukan yang dimiliki Indonesia, seperti Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) di Kayan dan Mamberamo, Papua,” ujar Lana dalam Forum Tematik Bakohumas di Bandung, Kamis (12/9).
Sebagaimana diketahui, PT Kayan Hydro Energy (KHE) telah memutus kerja sama pengembangan PLTA Kayan dengan Sumitomo Corporation beberapa waktu lalu.
Perusahaan asal Jepang itu masuk ke proyek PLTA Kayan Cascade pada 2022 lalu bersama PT KHE. Tapi, kerja sama investasi antarkedua perusahaan berakhir saat belum genap dua tahun, tepatnya pada kuartal pertama tahun 2024.
"Kerja sama dengan Sumitomo Corporation telah berakhir. Kami membuka peluang bagi semua pihak yang ingin terlibat dalam proyek PLTA Kayan Cascade," ucap Direktur Utama PT KHE Andrew Sebastian Suryali lewat keterangan tertulis Juli lalu.
Baca Juga: Potensi Besar PLTA Hasilkan Energi Bersih Indonesia
Lebih lanjut, Lana Saria menegaskan penawaran kepada Tiongkok untuk berinvestasi pada proyek PLTA Kayan dan PLTA Mamberamo jadi upaya pemerintah untuk mencapai target Net Zero Emission (NZE) pada tahun 2060 atau lebih cepat.
Secara total, dijabarkannya Indonesia punya potensi energi air yang sangat menjanjikan, yakni sebesar 89,37 GW. Dari angka itu, sebanyak 14,7 GW berada di waduk atau bendungan, seperti PLTS Terapung Cirata yang diresmikan oleh Presiden Joko Widodo akhir 2023 silam.
Tak sampai situ, danau-danau di seluruh Indonesia digadang-gadang punya cadangan energi yang sangat besar. Kementerian ESDM mencatat total potensi energi dari danau mencapai 74,6 GW di 36 lokasi.
"Hal ini mengindikasikan bahwa kita masih memiliki peluang yang sangat besar untuk meningkatkan pemanfaatan sumber daya air sebagai bagian dari transisi energi bersih yang sedang kita upayakan," pungkas Lana.