30 Mei 2025
12:09 WIB
RI Dorong Penyelesaian Perjanjian Kerja Sama Dagang Dengan Negara Eurasia
Pemerintah berupaya menindaklanjuti rencana kerja sama perdagangan bebas dengan negara anggota kawasan Eurasia lewat I-EAEU FTA.
Penulis: Siti Nur Arifa
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto dalam pertemuan bilateral dengan Member of the Board-Minister in Charge of Trade of the Eurasian Economic Commission (EEC) Andrey Slepnev, Jakarta, Kamis (29/5). Sumber: Kemenko Perekonomian
JAKARTA - Pemerintah melalui Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian berupaya memperkuat kerja sama ekonomi dengan berbagai negara mitra dan kawasan ekonomi, salah satunya dengan negara-negara anggota Eurasian Economic Union (EAEU).
Menki Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, pemerintah berupaya menindaklanjuti proses perundingan Indonesia–EAEU Free Trade Agreement (I-EAEU FTA) yang pertama kali diluncurkan pada Desember 2022 lalu.
"Terwujudnya I-EAEU FTA akan memberikan sinyal positif bagi pasar ekonomi global,” ujar Menko Airlangga dalam pertemuan bilateral dengan Member of the Board-Minister in Charge of Trade of the Eurasian Economic Commission (EEC) Andrey Slepnev, Jakarta, Kamis (29/5).
Baca Juga: Indonesia-Persatuan Ekonomi Eurasia Capai Kemajuan Perundingan Dagang
Sedikit informasi, EAEU sebagai blok dagang merupakan mitra strategis potensial bagi Indonesia. Nilai perdagangan antara Indonesia dan EAEU terus menunjukkan tren positif, dengan total perdagangan mencapai US$4,09 miliar pada tahun 2024, atau setara Rp66 triliun (kurs Rp16.290/dolar AS). Nilai tersebut meningkat hampir 8% dibandingkan tahun sebelumnya.
Dalam pertemuan yang sama, RI-EAUE juga membahas isu-isu strategis seperti peningkatan akses pasar bagi produk unggulan dari kedua belah pihak, di mana keduanya menyampaikan optimisme perundingan dapat diselesaikan pada tahun ini, mengingat sebagian besar isu utama telah disepakati dan proses kini berada pada tahap finalisasi.
Diversifikasi Dagang
Lebih lanjut, Menteri Slepnev menyatakan EAEU ingin melakukan diversifikasi perdagangan dengan Indonesia, dan siap membuka ruang dialog agar pelaku usaha dari kedua belah pihak bisa saling mengenal dan memahami potensi kolaborasi secara lebih baik.
Dirinya menyampaikan, negara-negara anggota EAEU mencatat pertumbuhan PDB rata-rata sebesar 4,4%, lebih tinggi dibandingkan rata-rata pertumbuhan global.
Sejalan dengan pertumbuhan PDB Indonesia yang juga dinilai tinggi, Menteri Slepnev merasa kerja sama yang terjalin bisa menjadi peluang strategis bagi kedua pihak untuk saling mendukung, khususnya dalam menghadapi dinamika perdagangan internasional yang penuh tantangan.
“Pertumbuhan PDB Indonesia yang tinggi dalam beberapa tahun terakhir mencerminkan keberhasilan kebijakan yang dijalankan,” ujar Menteri Slepnev.
Baca Juga: Rusia Dorong Perjanjian Perdagangan Bebas RI-EAEU Terwujud di 2025
Sementara itu Menko Airlangga mengungkap, pertemuan yang berlangsung juga diharapkan dapat memperkuat komitmen kedua pihak dalam menyelesaikan perundingan FTA secara tepat waktu, serta membuka peluang kerja sama ekonomi yang lebih luas dan saling menguntungkan bagi Indonesia dan negara-negara anggota EAEU.
“Saya pikir ini menunjukkan kita adalah good friends and true friends. Jadi, saya pikir itulah gunanya sahabat. Selama turbulence time, kita bisa menyelesaikan negosiasi dan kita bernavigasi ke arah yang sama,” pungkasnya.