c

Selamat

Senin, 10 November 2025

EKONOMI

29 Juli 2023

09:19 WIB

Indonesia-Persatuan Ekonomi Eurasia Capai Kemajuan Perundingan Dagang

Dalam putaran kedua perundingan dagang, Indonesia dan Persatuan Ekonomi Eurasia berhasil menyelesaikan satu bab terkait kepabeanan dan fasilitasi perdagangan.

Penulis: Khairul Kahfi

Editor: Fin Harini

Indonesia-Persatuan Ekonomi Eurasia Capai Kemajuan Perundingan Dagang
Indonesia-Persatuan Ekonomi Eurasia Capai Kemajuan Perundingan Dagang
Penandatanganan kesepakatan putaran kedua Indonesia-EAEU FTA atau IEAEU-FTA di Moskow, Rusia yang digelar pada 24-26 Juli 2023. Kemendag/Dok

MOSKOW - Indonesia dan Persatuan Ekonomi Eurasia (Eurasian Economic Union/EAEU) telah memasuki putaran kedua perundingan perjanjian perdagangan bebas (free trade agreement/FTA). Perundingan Putaran Kedua Indonesia-EAEU FTA atau IEAEU-FTA tersebut digelar pada 24-26 Juli 2023 di Moskow, Rusia. 

Direktur Perundingan Bilateral Kemendag RI Johni Martha menjelaskan, perundingan dagang Indonesia dengan Persatuan Ekonomi Eurasia merupakan bentuk keseriusan pemerintah Indonesia untuk memperluas akses pasar nontradisional. Utamanya, akses pasar yang baru dengan ukuran lebih besar

“Kami harap IEAEU-FTA akan membuka era baru kemitraan antara Indonesia dan negara-negara Persatuan Ekonomi Eurasia, serta menjadi pintu masuk ke wilayah Eropa Timur dan Tengah yang memiliki potensi pasar besar,” ungkap Johni dalam keterangan resmi, Jakarta, Jumat (28/7).

Baca Juga: Indonesia Siap Eratkan Hubungan Perdagangan Bilateral dengan Eurasia

Sebagai informasi, putaran kedua ini dilaksanakan oleh delegasi Indonesia Johni Martha yang juga selaku Ketua Kelompok Perunding Indonesia, sedangkan Delegasi EAEU dipimpin Head of Division for Special Issues in Trade Regulation pada Trade Policy Department Anton Tsetsinovskiy sebagai Ketua Kelompok Perunding EAEU.

Setidaknya, perundingan putaran kedua IEAEU-FTA membahas sepuluh isu runding. Kesepuluh isu tersebut adalah perdagangan barang (trade in goods), pengamanan perdagangan (trade remedies), ketentuan asal barang (rules of origin), serta ketentuan hukum dan isu kelembagaan (legal and institutional issues). 

Lalu, hak kekayaan intelektual (intellectual property rights), persaingan (competition), niaga elektronik (e-commerce), penyelesaian sengketa (dispute settlement), kerja sama (cooperation), hingga prosedur kepabeanan dan fasilitasi perdagangan (customs and trade facilitation).

Dalam putaran kedua ini, Indonesia dan EAEU berhasil mencapai kemajuan signifikan dalam pembahasan teks. Pembahasan teks tersebut terutama menyangkut penyelesaian Bab Administrasi Kepabeanan dan Fasilitasi Perdagangan (Customs Administration and Trade Facilitation/CATF). 

Bab tentang CATF secara resmi menjadi bab pertama yang disepakati di bawah Perundingan IEAEU-FTA. Johni pun mengapresiasi kedua belah pihak telah berhasil menyelesaikan satu bab terkait kepabeanan dan fasilitasi perdagangan, meskipun baru melaksanakan putaran kedua perundingan.

“Kami yakin dengan pendekatan yang mengedepankan kepentingan bersama dan fleksibilitas, Indonesia dan EAEU dapat menyelesaikan perundingan ini sesuai target yaitu pada 2024,” kata Johni.

Perundingan IEAEU-FTA diluncurkan secara resmi pada pada 5 Desember 2022 oleh Menteri Perdagangan RI Zulkifli Hasan dan Menteri Perdagangan Eurasian Economic Commission Andrey Slepnev. Kedua belah pihak menargetkan tahap perundingan selesai dalam dua tahun. 

Perundingan putaran ketiga akan digelar di Indonesia pada akhir November 2023.

Baca Juga: Indonesia-Eurasia Sepakat Luncurkan Perundingan Dagang EAEU

Hubungan Dagang Indonesia–EAEU
EAEU terdiri atas empat negara, yaitu Armenia, Belarus, Federasi Rusia, Kazakhstan, dan Kyrgystan. Total perdagangan Indonesia dan EAEU mencapai US$4,35 miliar pada 2022, atau meningkat 30,66% dibanding 2021 yang nilainya mencapai US$3,33 miliar. 

Kemendag mencatat, ekspor Indonesia ke EAEU tercatat sebesar US$1,50 miliar, sementara impor Indonesia dari EAEU tercatat sebesar US$2,86 miliar.

Produk ekspor utama Indonesia ke EAEU pada 2022 adalah minyak sawit, kopra, perangkat televisi, bagian mesin, karet alam, dan kopi. Di sisi lain, komoditas impor utama Indonesia dari EAEU adalah pupuk, produk setengah jadi besi baja bukan paduan, batu bara, dan paduan fero. 


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar