c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

EKONOMI

05 Juni 2025

17:06 WIB

RI-Australia Perkuat Kemitraan Di Tengah Dinamika Ekonomi Global

Indonesia menegaskan komitmen dengan Australia untuk mendorong kerja sama di berbagai sektor strategis, termasuk perdagangan, energi bersih, transformasi digital, dan ketahanan rantai pasok

Penulis: Fitriana Monica Sari

Editor: Khairul Kahfi

<p>RI-Australia Perkuat Kemitraan Di Tengah Dinamika Ekonomi Global</p>
<p>RI-Australia Perkuat Kemitraan Di Tengah Dinamika Ekonomi Global</p>

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto (kanan) melakukan pertemuan bilateral dengan Menteri Perdagangan dan Pariwisata Australia Hon. Don Farrell di sela Pertemuan Tingkat Menteri Dewan OECD di Paris, Prancis, Rabu (4/6). Dok Kemenko Ekonomi

PARIS - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto melakukan pertemuan bilateral dengan Menteri Perdagangan dan Pariwisata Australia Hon. Don Farrell di sela-sela Pertemuan Tingkat Menteri Dewan OECD di Paris hari kedua, Rabu (4/6). 

Pertemuan ini menegaskan kembali komitmen kuat kedua negara dalam memperkuat Indonesia-Australia Comprehensive Strategic Partnership (CSP).  

Dalam pertemuan tersebut, Menko Airlangga menyambut baik pengesahan resmi Plan of Action (PoA) 2025-2029 CSP yang ditandatangani pada kunjungan kenegaraan ke Indonesia oleh Perdana Menteri Australia Hon. Anthony Albanese pada 15 Mei 2025 lalu.

"PoA ini menjadi dasar penting untuk mendorong kerja sama di berbagai sektor strategis, termasuk perdagangan, energi bersih, transformasi digital, dan ketahanan rantai pasok," ungkap Airlangga dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, dikutip Kamis (5/6).

Baca Juga: Berharap Peningkatan Kerja Sama RI-Australia

Implementasi PoA sebelumnya pada 2020-2024 telah berhasil meningkatkan kerja sama ekonomi secara signifikan, termasuk melalui proyek-proyek bersama, seperti pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Jawa Power dan program pertukaran vokasional. 

Menko Airlangga pun menekankan pentingnya pengaktifan kembali forum Economic, Trade and Investment Ministers’ Meeting (ETIMM) dan Senior Economic Officials’ Meeting (SEOM), yang sebelumnya telah berhasil menyelaraskan kebijakan ekonomi strategis kedua negara. 

"Indonesia mendorong agar forum-forum ini dapat diselenggarakan secara reguler sebagai bagian dari upaya institusionalisasi dialog ekonomi bilateral yang konstruktif dan berorientasi hasil, " sebutnya. 

Adapun, salah satu topik strategis yang turut dibahas adalah perkembangan kebijakan tarif global, khususnya menyikapi pengumuman tarif universal 10% oleh Pemerintah Amerika Serikat (AS).

Indonesia menyampaikan keprihatinan terhadap dampak negatif dari kebijakan proteksionis tersebut terhadap kestabilan rantai pasok dan perdagangan global. 

Untuk itu, Airlangga menegaskan, perlunya solidaritas antara Indonesia dan Australia dalam menjaga keterbukaan pasar, menolak tindakan sepihak, serta mendorong penguatan sistem perdagangan multilateral yang adil dan berbasis aturan. 

Implementasi IA-CEPA, Dukungan OECD Sampai Prospera 2.0
Terkait implementasi dan peninjauan Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement (IA-CEPA), Airlangga menyampaikan, Indonesia menyambut baik usulan untuk melakukan evaluasi umum atas perjanjian tersebut yang kini telah memasuki tahun kelima sejak diberlakukan. 

Peninjauan ini dipandang penting untuk mengoptimalkan manfaat IA-CEPA secara lebih inklusif, khususnya bagi sektor-sektor prioritas seperti UMKM, investasi, serta pengakuan standar bersama. Pemerintah Indonesia juga menghargai keberlanjutan dukungan terhadap program IA-CEPA Katalis.

Baca Juga: Kolaborasi Danantara-Future Fund Australia Perkuat Investasi Global

Dalam konteks kerja sama multilateral, Airlangga mengapresiasi dukungan Australia terhadap proses aksesi Indonesia ke OECD, serta meminta dukungan penuh Australia atas proses aksesi ke Comprehensive and Progressive Agreement for Trans-Pacific Partnership (CPTPP), seiring dengan telah diselesaikannya pengisian kuesioner sebagai calon anggota. 

Menutup pertemuan, Menko Airlangga kembali mengapresiasi atas keberlanjutan program kerja sama teknis Prospera yang telah mendukung reformasi ekonomi Indonesia sejak 2018. Dia berharap, kelanjutan program melalui Prospera 2.0 dapat memperkuat implementasi kebijakan di sektor-sektor strategis masa depan. 

Selain itu, lanjut dia, Indonesia juga menyambut baik Southeast Asia Economic Strategy to 2040 yang diluncurkan Australia, dan siap menjajaki kolaborasi konkret di bidang transisi energi, ekonomi digital, dan pendidikan.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar