c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

NASIONAL

16 Mei 2025

19:48 WIB

Berharap Peningkatan Kerja Sama RI-Australia

Kedekatan geografis Indonesia dan Australia menjadi modal kuat memperkuat kemitraan strategis serta komprehensif.

Penulis: Al Farizi Ahmad

Editor: Rikando Somba

<p>Berharap Peningkatan Kerja Sama RI-Australia</p>
<p>Berharap Peningkatan Kerja Sama RI-Australia</p>

Presiden RI Prabowo Subianto dan Perdana Menteri (PM) Australia Anthony Albanese saling bertukar jersei tim nasional usai jamuan santap siang di Istana Negara, Jakarta, Kamis (15/5/2025). ANTARA/Dokumentasi Pribadi

JAKARTA - Kunjungan resmi Perdana Menteri Australia Anthone Albanese ke Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (15/5) disambut hangat Presiden Prabowo Subianto. Penyambutan dimulai sejak iringan kendaraan yang membawa PM Albanese memasuki kawasan Jalan Medan Merdeka.
 
Ribuan siswa mengibarkan bendera Indonesia dan bendera Australia di pinggir jalan. Puluhan pasukan berkuda langsung bergabung mengawal iringan Perdana Menteri dari belakang sampai memasuki halaman Istana Merdeka.
 
Presiden Prabowo langsung menyambut saat Albanese turun dari kendaraan. Upacara kenegaraan pun dihelat, lagu kebangsaan kedua negara dikumandangkan disertai sembilan belas kali tembakan salvo.
 
Usai berfoto bersama di ruang kredensial Istana Merdeka dan PM Albaneze mengisi buku tamu, kedua pemimpin negara berbincang di ruang kerja Presiden. Selanjutnya, di kesempatan itu, kedua pemimpin negara melangsungkan pertemuan bilateral dengan anggota delegasi masing-masing.
 
Saat memberikan pernyataan pers bersama, Presiden Prabowo menyebut Australia bukan sekedar tetangga, namun juga mitra bisnis. Kedekatan geografis Indonesia dan Australia menjadi modal kuat memperkuat kemitraan strategis serta komprehensif.
 
 "Saya sekali lagi menyambut baik kesempatan ini untuk memperkuat keterlibatan dan kerja sama kita dalam konteks bilateral, regional, dan bahkan global. Di semua bidang yang telah kita capai kemajuan dan kerja sama yang baik, kita ingin meningkatkan kerja sama ini," kata Prabowo.

 
Ratifikasi Kerjasama

Hasil dari pertemuan bilateral, lanjut Prabowo, membahas kerja sama di sejumlah bidang, salah satunya ialah sektor pertahanan. Prabowo mengatakan Indonesia dan Australia berkomitmen menyelesaikan proses ratifikasi perjanjian kerja sama pertahanan yang sudah disepakati pada tahun lalu.
 
Di bidang ekonomi, Indonesia-Australia berupaya memperkuat kerja sama ekonomi khususnya peningkatan perdagangan dan investasi. Keduanya membahas peluang kerja sama dalam bidang ketahanan pangan. Ia ingin produk buah-buahan dan perikanan Indonesia bisa memenuhi standar internasional agar bisa masuk pasar Australia.
 
“Kami juga akan berusaha sekeras tenaga untuk memastikan produk-produk buah-buahan dan perikanan Indonesia bisa memenuhi standar pasar internasional, termasuk Australia,” tandas Prabowo.

Baca juga: Jersei Bernomor 08 Dan 31 Jadi Pengikat Hubungan RI-Australia

                   Prabowo Dan Albanese Bahas Kerja Sama Pertahanan Hingga Transisi Energi  

Indonesia, sambung Prabowo, juga mengundang Australia untuk semakin berpartisipasi dalam ekonomi Indonesia. Menurut dia, kerja sama ini penting diperkuat di tengah ketidakpastian situasi ekonomi global saat ini.  “Dalam kondisi ketidakpastian ekonomi global, hubungan antara Australia dan Indonesia, semakin penting dan akan semakin membawa manfaat bagi kedua negara kita dan kedua rakyat kita,” terangnya.

Gayung bersambut. Perdana Menteri Albanese melontarkan pujian-pujian sama terhadap Indonesia. DInyatakannya, unjungannya merupakan simbol sekaligus bentuk nyata dari nilai penting yang diberikan Australia kepada Indonesia. "Saya merasa terhormat dapat kembali mengunjungi Indonesia sebagai kunjungan bilateral pertama saya setelah pemilu. Indonesia adalah mitra yang tak tergantikan bagi Australia, dan hubungan antar masyarakat kita tak tergoyahkan,” imbuh Albanese.
 
Albanese memuji kepemimpinan Indonesia dalam ASEAN dan menekankan pentingnya memperkuat kerja sama di bawah Kemitraan Ekonomi Komprehensif (CEPA), terutama di tengah dinamika kawasan Asia Tenggara sebagai wilayah dengan pertumbuhan ekonomi tercepat di dunia. Menurutnya, pertemuan bilateral ini menjadi momentum penting dalam mempererat hubungan kedua negara di berbagai bidang, termasuk ekonomi, pendidikan, perubahan iklim, dan stabilitas kawasan Indo-Pasifik.
 
“Sekarang adalah waktu yang tepat untuk meningkatkan kerja sama di bawah kemitraan ekonomi komprehensif. Saya menantikan diskusi produktif hari ini untuk mencapai tujuan bersama kita,” pungkasnya.

Seperti apa langkah RI-Australia dalam skope lebih rinci, memang belum terlihat. Setidaknya kedua pemimpin negara sudah mengesankan sikap positif, lebih kompak.Dan,yang juga penting selain pertahanan adalah neraca dagang dan perjanjian hukum dalam pemberantasan korupsi. Semoga saja dalam tatanan ini, kedua negara bisa lebih kompak.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar