c

Selamat

Senin, 10 November 2025

EKONOMI

23 November 2023

14:17 WIB

Resmikan Kampung Nelayan Modern, Jokowi Minta Pendampingan Nelayan

Jokowi meminta agar ada pendampingan para nelayan di Kampung Nelayan Modern (Kalamo), baik untuk hal-hal teknis maupun managerial.

Penulis: Al Farizi Ahmad

Editor: Fin Harini

Resmikan Kampung Nelayan Modern, Jokowi Minta Pendampingan Nelayan
Resmikan Kampung Nelayan Modern, Jokowi Minta Pendampingan Nelayan
Presiden Joko Widodo saat meresmikan Kampung Nelayan Modern di Desa Samber dan Binyeri, Kabupaten Biak Numfor, Provinsi Papua, Kamis (23/11/2023). BPMI Setpres/Rusman

JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan Kampung Nelayan Modern (Kalamo) yang berada di Desa Samber-Binyeri, Kabupaten Biak Numfor, Papua. Secara khusus, Jokowi meminta pendampingan nelayan agar bisa memanfaatkan Kalamo dengan maksimal.

"Hari ini kita akan meresmikan kampung nelayan modern. Tadi saya sudah dibisiki oleh Pak Menteri KKP (Wahyu Sakti Trenggono.red) bahwa pembenahan kampung ini terintegrasi komplit. Ada cold storage, pabrik es, bengkel nelayan, dan ada tempat wisata," kata Jokowi, Kamis (23/11) di Biak Numfor, Papua.

Jokowi mewanti-wanti agar Kalamo tersebut dijaga dan digunakan untuk mendatangkan manfaat bagi nelayan.

Jokowi lalu mencontohkan keberadaan tempat pendingin yang terbengkalai usai dibangun, karena manajemen yang buruk. Menurutnya, masalah yang kerap terjadi adalah pemanfaatan cold storage terhenti karena pengelola tidak mampu membayar listrik karena tata kelola yang tidak baik.

"Saya sekali lagi ingatkan membangun lebih mudah, merawat dan memelihara yang biasanya kita gagal, " ucapnya.

Baca Juga: Paradoks Nelayan Di Negeri Maritim

Karena itu, Jokowi meminta agar ada pendampingan para nelayan, baik untuk hal-hal teknis maupun managerial.

"Tapi yang sangat sulit adalah manajemen dan memeliharannya karena itu pengelolaan harus utuh terintegrasi berkesinambungan, tidak setengah-setengah tidak hanya selesai di fasilitas saja tapi penampingan tata kelola pendampingan manajemen itu sangat diperlukan, " sambungnya.

Jokowi juga mendorong hilirisasi hasil tangkapan nelayan sehingga bisa masuk ke rantai pasok nasional maupun global. Dengan demikian, masyarakat nelayan menikmati nilai tambah.

Kalamo Desa Samber-Binyeri menjadi lokasi percontohan karena memiliki lokasi yang strategis. Berada di pesisir WPPNRI 717 yg berbatasan dengan Laut Pasifik, menjadikan desa ini sebagai penghasil tuna yang sangat potensial.

Program Kalamo
Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono menjelaskan, program Kalamo merupakan upaya pemerintah untuk mengubah wajah kampung nelayan tradisional menjadi modern. Kalamo dilengkapi dengan sejumlah fasilitas pengusahaan perikanan modern yang dapat meningkatkan produktivitas, kompetensi masyarakat dan pertumbuhan ekonomi.

Ia menjelaskan bahwa Desa Samber-Binyeri telah memenuhi syarat untuk dapat ditetapkan sebagai lokasi Kalamo. Yaitu lebih dari 80% masyarakatnya berprofesi sebagai nelayan, desa yang akan berpotensi untuk ditingkatkan produktivitasnya, pendapatan perikanan perkapita mencukupi kebutuhan primer dan terdapat embrio pola manajemen usaha.

Dalam program Kalamo Desa Samber-Binyeri ini, KKP telah membangun berbagai infrastruktur dan fasilitas usaha, memberikan bantuan sarana dan prasarana penangkapan ikan, membangun koperasi produsen perikanan serta memberikan pelatihan dan pendampingan usaha melalui social engineering agar semua fasilitas yang terbangun dapat dimanfaatkan secara maksimal dan berkelanjutan.

KKP membangun sejumlah fasilitas utama seperti dermaga tambatan kapal, pabrik es, sentra kuliner, cold storage, shelter pendaratan ikan, kios perbekalan, bengkel nelayan hingga dock yard. Ada juga fasilitas pendukung mencakup balai pelatihan, intalasi air bersih, drainase, penerangan jalan, instalasi pengelolaan air limbah, hingga kantor pengelola.

Baca Juga: Pemkab Biak Numfor-JICA Latih Keterampilan Nelayan Asli Papua

Untuk menambah keindahan kampung pesisir tersebut, KKP turut membangun gapura, memperbaiki jalanan, membangun talud dan gardu pandang. Tak jauh dari sana terdapat stasiun pengisian bahan bakar minyak yang pembangunannya mendapat rekomendasi dari KKP dan diintegrasikan dengan kampung nelayan modern.

“Program kampung nelayan modern ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas hidup dan usaha yang mandiri dan berkelanjutan untuk mewujudkan masyarakat nelayan yang sejahtera. Ini juga bagian dari implementasi visi Bapak Presiden dalam mengentaskan kemiskinan khususnya kampung nelayan yang juga sebagai bagian dari pembangunan negara maritim," papar Menteri Trenggono.

Lebih jauh dia mamaparkan, pembangunan Kampung Nelayan Modern Desa Samber-Binyeri menggunakan anggaran Kementerian Kelautan dan Perikanan dengan mensinergikan seluruh unit kerja eselon I. Program kampung nelayan modern pun akan dilakukan berkesinambungan ke desa-desa pesisir lain di Indonesia.

"Yang harapan kami ke depan, (pembangunannya) dapat diperluas dengan melibatkan seluruh kementerian terkait seperti Kemen PUPR, Kemendagri, Kemendes PDTT, Kemen BUMN, Kemensos dan Kemenkop UKM. Sehingga pembangunan kesejahteraan masyarakat pesisir (kampung nelayan) dapat dilaksanakan secara luas," pungkasnya.

Sebagai informasi, selain infrastruktur dan fasilitas perikanan yang telah dibangun, di waktu yang sama, diserahkan juga bantuan berupa 15 unit kapal perikanan ukuran 3 GT, mesin kapal 20 unit, alat penangkapan ikan 279 paket, 150 paket sembako, bantuan langsung tunai serta berbagai pendampingan dan pelatihan peningkatan kapasitas dan produktivitas usaha nelayan dan keluarganya.

Presiden Republik Indonesia Joko Widodo didampingi Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono meresmikan Kampung Nelayan Modern (Kalamo) Desa Samber-Binyeri di Kabupaten Biak Numfor, Provinsi Papua.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar