c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

EKONOMI

18 Juni 2025

10:16 WIB

Realisasi PNBP Sampai Mei 2025 Anjlok 24,9% Jadi Rp188,7 Triliun

Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) ini jauh merosot ketimbang PNBP Mei 2024 yang sebesar Rp251,4 triliun. Kemenkeu mencatat penurunan disebabkan volatilitas komoditas dan menciutnya dividen BUMN.

Penulis: Siti Nur Arifa

Editor: Khairul Kahfi

<p id="isPasted">Realisasi PNBP Sampai Mei 2025 Anjlok 24,9% Jadi Rp188,7 Triliun</p>
<p id="isPasted">Realisasi PNBP Sampai Mei 2025 Anjlok 24,9% Jadi Rp188,7 Triliun</p>

Wakil Menteri Keuangan Anggito Abimanyu (paling kanan) menjelaskan realisasi Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) hingga akhir Mei 2025 dalam konferensi pers APBN KiTa Edisi Juni 2025 di Jakarta, Selasa, (17/6). Validnews/Siti Nur Arifa

JAKARTA - Kementerian Keuangan mencatat, Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) per Mei 2025 mencapai Rp188,7 triliun, atau setara 36,7% dari target dalam APBN 2025 yang sebesar Rp513,6 triliun. Capaian tersebut, nyatanya terkontraksi 24,9% (yoy) dibanding PNBP periode sama tahun lalu senilai Rp251,4 triliun.

Selain karena dividen BUMN yang tidak lagi masuk dalam PNBP sebagai setoran kekayaan negara, Wakil Menteri Keuangan Anggito Abimanyu menyebut, penurunan yang terjadi disebabkan oleh fluktuasi harga komoditas dan volume produksi Sumber Daya Alam.

“Sebagian besar karena penurunan harga komoditi dan juga volume produksi sumber daya alam, khususnya sumber daya alam dari migas itu koreksinya cukup besar, dan pencapaiannya juga masih belum memadai,” jelasnya dalam Konferensi APBN KiTa edisi Juni, Jakarta, Selasa (17/6).

Lambatnya pertumbuhan PNBP Mei 2025 juga melanjutkan tren negatif bulan sebelumnya yang sudah mengalami kontraksi sebesar 24,7% (yoy), dari realisasi Rp203,6 triliun pada April 2024 dan menyusut jadi Rp153,3 triliun di April 2025.

Baca Juga: Kemenkeu: Penerimaan Pajak Mei 2025 Terkontraksi 10,1% Jadi Rp683,3 Triliun

Spesifik per sektor, pertama, realisasi PNBP SDA Migas kumulatif Januari-Mei 2025 sudah mencapai Rp39,8 triliun atau setara 32,9% dari target APBN 2025. 

Setoran PNBP SDA Migas pada Mei 2025 sebesar Rp5,8 triliun atau susut 36,2% (mtm) dibanding April 2025 yang sebesar Rp9,1 triliun. Adapun Kemenkeu mengidentifikasi perolehan ini dipengaruhi oleh penurunan harga Minyak Kelapa Sawit Mentah Indonesia (ICP).

Kedua, nilai setoran kumulatif PNBP SDA Non-migas sementara ini sudah mencapai Rp46,3 triliun atau setara 47,7% terhadap target APBN 2025.

Setoran PNBP kedua selama Mei 2025 ini mencapai Rp9,6 triliun yang juga menyusut 8,5% (mtm) dibanding April 2025 yang sebesar Rp11 triliun. Penurunan setoran dipengaruhi oleh kinerja pertambangan minerba yang terdampak penurunan volume produksi.

“Rata-rata volume produksi periode Januari hingga Mei 2024 sebesar 340,3 juta ton, turun menjadi 282 juta ton pada periode yang sama tahun 2025, terkontraksi 17,1% (yoy),” papar Wamenkeu Anggito.

Baca Juga: Anjlok Lagi, Realisasi APBN Mei 2025 Defisit Rp21 Triliun

Ketiga, setoran PNBP lainnya selama Januari-Mei 2025 telah mencapai angka Rp59,4 triliun atau setara 46,5% dari target APBN di tahun ini. 

Secara khusus, PNBP lainnya selama Mei 2025 mencapai Rp11,4 triliun, terpantau meningkat 5,6% (mtm) dari setoran bulan sebelumnya yang sebesar Rp10,8 triliun. Kenaikan penerimaan ini disebabkan oleh kenaikan pada pendapatan jasa transportasi, pendapatan administrasi dan penegakan hukum, serta pendapatan DMO.

Baca Juga: Kemenkeu: Gaji ke-13 ASN Telah Disalurkan Rp32,8 T

Kelima setoran PNBP BLU selama lima bulan pertama tahun ini sudah mencapai Rp32,3 triliun atau terealisasi setara 41,4% target APBN tahun ini.

Untuk Mei 2025 saja, penerimaan PNBP BLU sebesar Rp8,7 triliun atau meningkat tajam 33,8% (mtm) dibanding setoran bulan April yang sebesar Rp6,5 triliun. Kuatnya penerimaan PNBP BLU di bulan ini disebabkan adanya kenaikan pada pendapatan jasa pelayanan rumah sakit, pendidikan, dan penyelenggaraan telekomunikasi.

"Kenaikan ini (PNBP BLU) lebih banyak disumbang dari PNBP yang berasal dari Kementerian," urai Anggito.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar