17 Juni 2025
20:44 WIB
Kemenkeu: Gaji ke-13 ASN Telah Disalurkan Rp32,8 T
Penyaluran gaji ke-13 untuk aparatur sipil negara (ASN)/TNI/Polri dan pensiunan telah terealisasi sebesar Rp32,8 triliun dari alokasi anggaran Rp49,4 triliun.
Penulis: Fitriana Monica Sari
Jajaran pimpinan Kementerian Keuangan sebelum konferensi pers APBN Kita di Jakarta, Selasa (17/6). ValidNewsID/Fitriana Monica Sari
JAKARTA - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) melaporkan, penyaluran gaji ke-13 untuk aparatur sipil negara (ASN)/TNI/Polri dan pensiunan telah terealisasi sebesar Rp32,8 triliun dari alokasi anggaran Rp49,4 triliun.
Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara mengungkapkan pembayaran ini dilakukan menjelang tahun ajaran baru dan bertujuan untuk menbantu biaya pendidikan keluarga ASN dan pensiunan.
“Pada bulan ini, pemerintah telah mulai membayarkan gaji ke-13 bagi ASN pusat dan ASN daerah, dan sudah terealisasi sampai saat ini sebesar Rp32,8 triliun,” kata Suahasil dalam konferensi pers APBN KiTa Edisi Juni 2025 di Jakarta, Selasa (17/6).
Baca Juga: Kepastian Gaji Ke-13 Dan 14 ASN Tunggu PP Terbit
Rinciannya, gaji ke-13 untuk ASN pusat telah tersalurkan secara penuh atau 100% dengan nilai Rp14,05 triliun yang diterima oleh 1,99 juta pegawai.
Sementara itu, gaji ke-13 untuk ASN daerah baru terealisasi kurang dari separuhnya, yakni sebesar 48,4% dengan nilai Rp7,15 triliun yang diterima oleh 1,72 juta pegawai.
Lebih lanjut, Suahasil menjelaskan, penyaluran gaji ke-13 untuk ASN daerah belum tersalurkan sepenuhnya karena baru 264 dari 546 pemerintah daerah (pemda) yang telah melakukan pembayaran.
“Kami berharap bahwa seluruh pemda akan menyelesaikan gaji ke-13 ASN daerahnya pada bulan Juni ini,” ujarnya.
Sedangkan untuk pensiunan, lanjut Suahasil, penyaluran melalui PT Taspen tercatat sebesar Rp10,25 triliun atau 98,1% dari target dan telah diterima oleh 3,10 juta penerima manfaat.
Adapun yang disalurkan melalui PT Asabri tercatat sebesar Rp1,35 triliun atau 95,1% kepada 474 ribu penerima manfaat.
Kementerian Keuangan melaporkan, belanja negara dalam APBN telah tersalurkan sebesar Rp1.016,3 triliun, atau 28,1% dari target Rp3.621,3 triliun.
Meski nilai realisasi masih jauh dari target, namun nilai itu meningkat sekitar Rp200 triliun dari realisasi April sebesar Rp806,2 triliun.
Baca Juga: Istana Pastikan Gaji Ke-13 Dan THR ASN Tetap Cair
Belanja pemerintah pusat (BPP) tersalurkan sebesar Rp694,2 triliun (25,7% dari target), yang disalurkan melalui belanja kementerian/lembaga (K/L) sebesar Rp325,7 triliun dan belanja non-K/L Rp368,5 triliun. Sedangkan, belanja transfer ke daerah (TKD) terealisasi sebesar Rp322 triliun (35% dari target).
Pendapatan negara tercatat sebesar Rp995,3 triliun atau 33,1% dari target APBN Rp3.005,1 triliun. Nilai itu melambat bila dibandingkan kinerja April.
Pendapatan pada Mei bertambah senilai Rp184,8 triliun dalam sebulan, sedangkan pada April bertambah hampir Rp300 triliun.
Dengan demikian, APBN mengalami defisit sebesar Rp21 triliun atau 0,09% terhadap produk domestik bruto (PDB) pada Mei 2025.