c

Selamat

Jumat, 7 November 2025

EKONOMI

14 Oktober 2025

17:22 WIB

Purbaya: Himbara Salurkan Kredit 'SAL' Rp112,4 T, Suku Bunga Turun

Purbaya mencatat Himbara telah menyalurkan kredit Rp112,4 triliun atau 56% dari penempatan dana SAL Rp200 T pemerintah hingga 30 September. Kebijakan ini juga positif menurunkan suku bunga pinjaman.

Penulis: Siti Nur Arifa

<p>Purbaya: Himbara Salurkan Kredit &#39;SAL&#39; Rp112,4 T, Suku Bunga Turun</p>
<p>Purbaya: Himbara Salurkan Kredit &#39;SAL&#39; Rp112,4 T, Suku Bunga Turun</p>

Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa (kedua dari kiri) bersama jajaran Eselon I Kemenkeu melaporkan APBN KiTa edisi September di Kantor Kemenkeu, Jakarta, Selasa (14/10). ValidNewsID/Siti Nur Arifa

JAKARTA - Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa melaporkan himpunan bank negara (himbara) yang menerima penempatan dana Saldo Anggaran Lebih (SAL) Rp200 triliun dari pemerintah, telah merealisasikan penyaluran kredit mencapai 56% atau setara Rp112,4 triliun.

“Sampai September, lebih dari Rp112 triliun telah disalurkan kembali ke masyarakat dalam bentuk kredit produktif, artinya lebih dari separuh dana yang ditempatkan sudah bekerja untuk penopang konsumsi investasi dan pertumbuhan ekonomi nasional,” ujarnya dalam Konferensi Pers APBN KiTa edisi September di Kantor Kemenkeu, Jakarta, Selasa (14/10).

Baca Juga: Kemenkeu: Penyaluran Dana Kredit Rp200 T Himbara Lampaui 50%

Jika dicacah, Bank Mandiri tercatat telah menyalurkan kredit Rp40,6 triliun atau 74% dari dana Rp55 triliun. Diikuti, BRI yang telah menyalurkan kredit Rp33,9 triliun atau setara 62% dari Rp55 triliun; dan BSI yang merealisasikan penyaluran kredit Rp5,5 triliun atau 55% dari jatah Rp10 triliun.

Kemudian, BNI mencatat realisasi kredit mencapai Rp27,6 triliun atau setara 50% dari Rp55 triliun; disusul BTN yang mencatat realisasi penyaluran kredit senilai Rp4,8 triliun atau setara 19% dari penempatan dana pemerintah sebesar Rp25 triliun.

Purbaya mengungkap, keberhasilan perbankan menyalurkan kredit murah terbukti telah meningkatkan jumlah uang beredar pada September yang tercatat meningkat 13,2% jika dibandingkan periode sama tahun sebelumnya (yoy), diikuti pertumbuhan kredit sebesar 7,6% (yoy) pada Agustus.

“(Peningkatan) itu menunjukkan uang di sistem perekonomian memang bertambah dengan signifikan, jadi harusnya ke depan ekonominya akan tumbuh juga,” jelasnya.

Lebih lanjut, Menkeu menekankan, inisiatif penempatan dana pemerintah ke perbankan bukan hanya soal likuiditas. Lebih jauh, penyaluran ini soal penciptaan multiplier effect menggunakan dana pembiayaan, guna mendorong sektor riil dan menjaga momentum pemulihan.

Pengaruhi Suku Bunga Perbankan
Purbaya juga menyebut, langkah penempatan dana yang dilakukan pemerintah terbukti berhasil menjaga likuiditas perbankan tetap dalam kondisi cukup (ample). Hal tersebut ditandai dengan tingkat suku bunga Pasar Uang Antar Bank (PUAB) yang mengalami penurunan dalam catatan IndONIA dan JIBOR tenor 7 hari.

Baca Juga: Menkeu Pede Dana Rp200 T Di Himbara Terserap Sebulan

Sebagai catatan, berdasarkan data IndONIA suku bunga pasar uang pada pertengahan September berada di angka 4,59%, kemudian turun menjadi 3,97% menjelang akhir September, meski kembali mengalami kenaikan menjadi 4,04% di pertengahan Oktober.

Sementara itu, JIBOR 7D mencatat suku bunga perbankan pada pertengahan September berada di angka 5,17%, kemudian turun menjelang akhir September, dan konsisten bertahan hingga pertengahan Oktober di kisaran 4,86%.

“Kalau (dana) yang kita gelontorkan sudah bisa menurunkan tingkat suku bunga pasar antar bank tecermin dari IndONIA dan JIBOR 7 hari, artinya bunga pinjaman juga akan turun, jadi pengaruh dari kebijakan kita nyata,” tandas Purbaya.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar