c

Selamat

Selasa, 4 November 2025

EKONOMI

21 Januari 2025

09:28 WIB

Pupuk Kaltim Bidik Target Produksi Soda Ash 300 Ribu Metrik Ton Per Tahun

Pupuk Kaltim akan mulai membangun pabrik soda ash di tahun ini dengan kapasitas produksi diperkirakan mencapai 300 ribu ton per tahun, atau memenuhi 30% kebutuhan soda ash dalam negeri.

Penulis: Erlinda Puspita

Editor: Fin Harini

<p id="isPasted">Pupuk Kaltim Bidik Target Produksi Soda Ash 300 Ribu Metrik Ton Per Tahun</p>
<p id="isPasted">Pupuk Kaltim Bidik Target Produksi Soda Ash 300 Ribu Metrik Ton Per Tahun</p>

Gambar pembangunan pabrik soda ash Pupuk Kaltim. Humas Pupuk Kaltim.

JAKARTA - PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim) akan segera merealisasikan pembangunan pabrik soda ash pertama di Indonesia. Realisasi pembangunan ini akan diawali dengan penandatanganan kontrak Engineering,Procurement and Construction (EPC) yang akan dilakukan besok di Jakarta, Rabu (22/1).

Menurut Sekretaris Perusahaan Pupuk Kaltim Teguh Ismartono, pembangunan pabrik soda ash yang pertama di Indonesia ini menjadi langkah penting dalam mendukung terwujudnya kemandirian industri nasional.

“Pupuk Kaltim kini memasuki tahapan penting dalam pembangunan pabrik soda ash pertama di Indonesia, yang dirancang untuk memperkuat industri domestik. Pembangunan pabrik ini sejalan dengan inisiatif pemerintah untuk mendorong keberlanjutan melalui proyek-proyek strategis,” ujar Ismartono dalam keterangan resmi, Selasa (21/1).

Pabrik soda ash ini rencananya akan dibangun di atas lahan seluas 16 hektare (ha) di kawasan PT Kaltim Industrial Estate, Kota Bontang, Kalimantan Timur. Menurut Teguh, pembangunan ini termasuk bagian dari strategis hilirisasi yang didorong pemerintah.

Berdasarkan data BPS, Indonesia di tahun 2022 telah mengimpor 916.828 metrik ton soda ash untuk kebutuhan domestik. Jumlah ini diperkirakan akan terus naik hingga 1,2 juta metrik ton pada tahun 2030.

Baca Juga: Pupuk Kaltim: Pembangunan Pabrik Soda Ash Masih Proses Tender

Melalui pembangunan pabrik ash ini, Teguh mengklaim bahwa nantinya pabrik akan memiliki kapasitas produksi hingga 300 ribu metrik ton per tahun, sehingga diperkirakan mampu mencukupi hingga 30% kebutuhan soda ash domestik.

Perlu diketahui, soda ash merupakan bahan baku utama dalam beberapa industri, seperti kaca, keramik, tekstil, kertas, dan aki, yang selama ini sepenuhnya bergantung pada impor. Kebutuhan yang terus meningkat inilah yang menjadi salah satu alasan utama dibangunnya pabrik soda ash oleh Pupuk Kaltim.

“Pembangunan pabrik soda ash merupakan langkah strategis kami untuk mengurangi ketergantungan pada impor, sehingga industri dalam negeri dapat lebih mandiri. Kami optimis keberadaan pabrik ini akan membantu menjaga stabilitas pasokan, meningkatkan efisiensi biaya operasional industri, dan memperkuat daya saing Indonesia di pasar global dengan memanfaatkan potensi sumber daya lokal secara optimal,” lanjut Teguh.

Dia menekankan pembangunan ini sejalan dengan upaya Pupuk Kaltim untuk memberikan nilai tambah pada perekonomian nasional, khususnya di sektor hilirisasi yang menjadi fokus pemerintah.

Serap CO2
Lebih lanjut, Ketua Tim Persiapan Proyek Soda Ash, Rifki Adi Nugroho turut menambahkan, proses produksi pabrik ketika beroperasi nantinya akan menerapkan prinsip ekonomi sirkular dan ramah lingkungan. 

Produk soda ash ini nantinya dihasilkan dari amonia dan karbondioksida (CO2) yang merupakan produk utama dan produk sampingan dari unit produksi lain di Pupuk Kaltim.

Rifki menyampaikan, melalui pemanfaatan CO2 ini, pabrik soda ash diperkirakan mampu menyerap hingga 170 ribu ton CO2 per tahun. Sebaliknya, produk sampingan dari pabrik soda ash yang berupa Amonium Klorida juga dapat digunakan sebagai sumber nitrogen untuk memenuhi kebutuhan produksi pupuk domestik maupun ekspor.

Baca Juga: Pabrik Soda Ash PKT Siap Penuhi 30% Kebutuhan Nasional

“Pembangunan pabrik soda ash merupakan diversifikasi usaha Pupuk Kaltim yang berfokus untuk memberikan nilai tambah pada produk-produk ramah lingkungan. Keberadaan pabrik ini kami yakini tidak hanya memberikan dampak positif pada ekonomi, tapi juga pada lingkungan dan sosial,” ujar Rifki.

Pembangunan pabrik soda ash Pupuk Kaltim ditargetkan akan selesai pada akhir 2027 mendatang, dengan mengedepankan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG). Komitmen tersebut salah satunya ditunjukan melalui pembangunan yang baru dimulai setelah perusahaan mengantongi dokumen Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL).

Selain itu, pembangunan pabrik soda ash diperkirakan dapat menyerap 800 tenaga kerja pada puncak konstruksi dengan mengutamakan penyerapan tenaga kerja lokal sesuai ketentuan yang berlaku.

“Keberadaan pekerja ini akan mendorong ekonomi lokal ikut bergeliat, khususnya bagi UMKM yang menyediakan makanan dan kebutuhan pokok lainnya untuk para pekerja,” tutup Rifki.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar