c

Selamat

Selasa, 4 November 2025

EKONOMI

04 Mei 2023

15:40 WIB

Pabrik Soda Ash PKT Siap Penuhi 30% Kebutuhan Nasional

Awal 2024, Pupuk Kalimantan Timur (PKT) siap memproduksi komoditas soda ash. Pabrik soda ash milik PKT diproyeksikan memenuhi 30% kebutuhan dalam negeri atau sekitar 300.000 metrik ton per tahun.

Penulis: Yoseph Krishna

Pabrik Soda Ash PKT Siap Penuhi 30% Kebutuhan Nasional
Pabrik Soda Ash PKT Siap Penuhi 30% Kebutuhan Nasional
Ilustrasi pabrik soda ash yang akan dibangun PT Pupuk Kalimantan Timur awal 2024 mendatang. Pabrik tersebut diproyeksi memenuhi 30% kebutuhan domestik. Dok. PKT

BONTANG – PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT) siap memproduksi komoditas soda ash dengan pembangunan pabrik baru di Bontang, Kalimantan Timur. Pabrik itu rencananya mulai dibangun awal tahun 2024.

Direktur Utama PKT Rahmad Pribadi dalam keterangan resminya menuturkan produksi soda ash nantinya akan menggunakan bahan baku CO2 hasil emisi pabrik, serta amoniak sebagai by product pembuatan urea.

"Pada tahap awal ini, kami siap memenuhi hingga 30% kebutuhan nasional atau 300.000 metrik ton per tahun (MTPY)," ungkap Rahmad dari Bontang, Kamis (4/5).

Dari aspek target pasar, PKT akan mengincar wilayah Jawa Barat, diikuti Jawa Timur, Riau, Sumatra Selatan, dan Sumatra Utara sebagai sasaran utama distribusi soda ash. 

Hal itu dikarenakan kebutuhan soda ash di wilayah-wilayah tersebut ditaksir mencapai 789 ton per tahun untuk pembuatan kaca, keramik, detergen, dan lainnya.

Dengan dibangunnya pabrik soda ash, Rahmad menyebut beban emisi CO2 perusahaan tak sekadar berkurang, tetapi juga bisa dimanfaatkan menjadi bahan yang lebih bermanfaat untuk industri dan kebutuhan harian masyarakat dengan menerapkan praktik ekonomi sirkular.

Pabrik soda ash milik PKT pun ke depannya berpotensi menyerap ekses CO2 secara lebih lanjut hingga 170.000 ton per tahun yang tidak berasal dari pembakaran (combustion) bahan bakar fosil sesuai dengan prinsip Greenhouse Gas Emission (GGE).

"Kami akan memanfaatkan produk sampingan CO2 dari pabrik amoniak eksisting untuk menghasilkan nilai tambah dalam rangka menerapkan ekonomi sirkular," tutur dia.

Baca Juga: Tinggi Impor, Keminves Dukung Penuh Rencana Proyek Soda Ash Di Gresik

Mengingat masih bergantungnya Indonesia terhadap impor soda ash, Rahmad Pribadi berharap PKT dengan kapabilitas yang ada bisa memenuhi kebutuhan domestik dan menekan ketergantungan impor soda ash.

Asal tahu saja, Indonesia masih harus mengimpor soda ash hingga nyaris 1 juta metrik ton. Bergantungnya Indonesia terhadap impor soda ash tak lepas dari senyawa tersebut yang sangat dibutuhkan dalam kehidupan masyarakat sehari-hari.

Tak banyak yang sadar bahwa soda ash merupakan senyawa hasil industri petrokimia yang digunakan baik untuk kebutuhan industri maupun rumah tangga. Misalnya untuk industri, ialah untuk bahan baku pembuatan kaca, keramik, tekstil, kertas, hingga aki. 

Sementara itu, untuk rumah tangga, soda ash kerap digunakan untuk pembuatan sabun dan detergen.

Baca Juga: Pupuk Kaltim Bidik Produksi 6,4 Juta Ton Pupuk Tahun Ini

Impor soda ash untuk kebutuhan domestik pada 2022 sendiri mencapai 916.828 metrik ton per tahun dan diproyeksi akan terus meroket hingga 1,2 juta metrik ton per tahun pada 2030. Kondisi Indonesia yang masih bergantung terhadap impor soda ash itu dilihat sebagai peluang baru bagi Pupuk Kalimantan Timur (PKT).

Rahmad menambahkan, perseroan sebagai pelaku industri petrokimia optimis bisa membuka peluang produksi soda ash di tanah air demi menekan ketergantungan impor. Rencana tersebut pun ia katakan sejalan dengan target perusahaan menuju net zero emission (NZE) tahun 2060.

"Rencana ini sejalan dengan target mewujudkan NZE. Kami berharap inovasi ini dapat membantu PKT semakin memimpin upaya transformasi industri petrokimia menjadi lebih hijau," tandas Rahmad Pribadi.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar